Pertamina Kuasai 96 Pasar BBM, Mengimpor Minyak Mentah 40 Persen dari Konsumsi Masyarakat


Gedung Pertamina. (MP/Kanu)
MerahPutih.com - PT Pertamina membentuk Tim Crisis Center (TCC) untuk mengevaluasi keseluruhan proses bisnis Pertamina, utamanya dari aspek operasional, sebagai bentuk dari komitmen memperbaiki tata kelola perusahaan.
Hal itu setelah Pertamina Patra Niaga melakukan pembelian atau pembayaran untuk RON 92, padahal sebenarnya hanya membeli RON 90 atau lebih rendah. RON 90 tersebut kemudian dilakukan blending di storage/depo untuk menjadi RON 92 dan hal tersebut tidak diperbolehkan.
Pelaksana tugas harian (Pth) Direktur Utama Pertamina Patra Niaga Mars Ega Legowo Putra mengatakan, pangsa pasar atau market share bahan bakar minyak (BBM) SPBU Pertamina mencakup 95–96 persen pasar Indonesia.
“Dari Sabang sampai Merauke, itu (Pertamina) market share-nya paling besar (dari SPBU lain). Saat ini, kami kurang lebih market share-nya ada sekitar 95–96 persen untuk market share BBM,” ucap Mars Ega dalam konferensi pers yang digelar di Grha Pertamina Jakarta, Senin (3/3).
Baca juga:
Buntut Kasus Penyelewengan BBM Subsidi di Sulawesi Tenggara, Negara Rugi Rp 105 Miliar
Ia mengatakan, Pertamina bertugas untuk memenuhi kebutuhan BBM sebagian besar masyarakat Indonesia.
Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Simon Aloysius Mantiri menjelaskan, produksi minyak mentah dalam negeri belum mampu untuk memenuhi kebutuhan BBM dalam negeri.
Oleh karena itu, Pertamina perlu mengimpor minyak mentah sekitar 40 persen dari konsumsi masyarakat, dan mengimpor sekitar 42 persen produk kilang dari luar negeri.
"BBM merupakan salah satu jenis produk kilang yang diimpor oleh Pertamina. hal ini harus tetap terus berjalan untuk memastikan ketahanan energi dan ketersediaan energi di masyarakat,” ucapnya. (*)
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
BBM di SPBU Swasta Langka, Bahlil Tegaskan Sudah Naikkan Kuota Impor Sampai 1,1 Juta Kiloliter

Prabowo Panggil Menteri Bahas BBM Langka di SPBU Swasta, Cari Solusi Ketersedian Bahan Bakar

Bahlil Minta SPBU Swasta yang Alami Kelangkaan BBM Kolaborasi dengan Pertamina, Tetap Dikontrol Negara karena Menyangkut Hajat Hidup Orang Banyak

Shell Bantah Pegawainya Kena PHK karena BBM Langka, hanya Dilakukan Penyesuaian Jam Kerja

Kelangkaan BBM Terjadi di SPBU Swasta, Kemendag Tunggu Arahan Kemenko Perekonomian

BBM SPBU Swasta Kelangkaan , Kementerian ESDM Tetap Ingin Pertamina Jadi Pemasok

Ingin Fokus Bisnis Migas, Pertamina Bakal Gabungkan Pelita Air ke Garuda Indonesia

Alasan Pertamina Kaji Penggabungan Pelita Air dan Garuda Indonesia

BBM di SPBU Merek Asing Langka, Pertamina Bantah Lakukan Monopoli

Kementerian ESDM Minta Shell dan BP Kirim Data Spesifikasi BBM untuk Diolah dan Diserahkan ke Pertamina
