Pertama Kali, Umat Hindu Cirebon Gelar Upacara Melasti

Luhung SaptoLuhung Sapto - Minggu, 26 Maret 2017
Pertama Kali, Umat Hindu Cirebon Gelar Upacara Melasti

Umat Hindu di Cirebon menggelar upacara melasti di Palabuhan Muara Jati Cirebon, Minggu (26/3). (MP/Mauritz)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

Umat Hindu di Wilayah III Cirebon, Jawa Barat, menggelar upacara melasti di Pelabuhan Cirebon, Minggu (26/3). Upacara Melasti yang digelar di bibir pantai itu merupakan kali pertamanya dilakukan oleh umat Hindu yang ada Cirebon.

Seketika suasana di Palabuhan Muara Jati Cirebon berubah seperti di Bali. Hanya saja, jumlah upacara melasti ini hanya diikuti beberapa puluh orang.

Ketua Pasmaran Cirebon, Wayan Suardika mengatakan, upacara melasti merupakan salah satu rangkaian dari perayaan Hari Raya Nyepi. Melasti, kata Suardika, memiliki makna agar lingkungan alam semesta dan umat manusia menjadi bersih kembali.

"Terutama pikiran kita yang harus bersih terhindar dari hal-hal yang kotor. Mudah-mudahan kedepannya diri kita ini semakin menjadi lebih baik, dan alam semesta menjadi bersih," ungkapnya usai upacara Malesti.

Tambahan lagi, ia menuturkan, tidak sembarang tempat bisa dijadikan lokasi untuk melaksanakan upacara melasti. Dikatakannya, upacara Melassti hanya digelar di pantai dan sumber mata air. Ia pun berharap, kondisi pantai yang kurang bersih bisa menjadi bersih kembali.

"Kalau tidak ada pantai, di lokasi sumber mata air pun bisa. Kondisinya kotor tidak masalah, tentunya harapan kita semakin bersih, alam lingkungan kita jauh dari kotor. Agar kita berbuat lebih baik dan postif," terangnya.

Sementara itu, Ketua Parasida Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Cirebon, Nengah Wiguna mengatakan, sebelum melaksanakan upacara melasti, umat Hindu menggelar pembersihan di Pura. Usai kedua prosesi tersebut selesai, sambung Nengah, umat Hindu akan melaksanakan proses pengrupukan.

"Nanti kita akan mecaru di lingkungan Pura. Kemudian, dua hari setelah itu kita akan nyepi, berarti nanti hari Selasa kita nyepi atau sipeng. Hari Raya Nyepi itu untuk mengingatkan diri kita, pikiran, perkataan, dan perbuatan kita. Semoga alam menjadi bersih, terciptanya kerukuknan umat beragama," harapnya.

Berita ini berdasarkan laporan Mauritz, kontributor merahputih.com untuk wilayah Cirebon dan Jawa Barat. Untuk membaca berita mengenai upacara melasti baca juga: Upacara Melasti Perayaan Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1937

#Cirebon #Hindu #Hari Raya Nyepi #Upacara Melasti
Bagikan
Ditulis Oleh

Luhung Sapto

Penggemar Jones, Penjelajah, suka makan dan antimasak

Berita Terkait

Indonesia
Profesor BRIN Perkirakan Ukuran Meteor Cirebon 3-5 Meter, Pastikan Tidak Berbahaya
Thomas menegaskan fenomena meteor di Cirebon itu tidak menimbulkan bahaya, apalagi kemungkinan lokasi jatuhnya di Laut Jawa.
Wisnu Cipto - Senin, 06 Oktober 2025
Profesor BRIN Perkirakan Ukuran Meteor Cirebon 3-5 Meter, Pastikan Tidak Berbahaya
Indonesia
Pastikan Bukan Fenomena Hujan Meteor, BRIN Imbau Warga Cirebon Tidak Perlu Panik
Dentuman keras yang menggegerkan warga Cirebon, Minggu malam (5/10) berasal dari meteor berukuran besar.
Wisnu Cipto - Senin, 06 Oktober 2025
Pastikan Bukan Fenomena Hujan Meteor, BRIN Imbau Warga Cirebon Tidak Perlu Panik
Indonesia
BRIN Pastikan Meteor yang Lewati Cirebon Jatuh di Laut Jawa
Dentuman keras yang terdengar oleh warga merupakan efek gelombang kejut saat meteor memasuki lapisan atmosfer yang lebih rendah.
Wisnu Cipto - Senin, 06 Oktober 2025
BRIN Pastikan Meteor yang Lewati Cirebon Jatuh di Laut Jawa
Fun
Meteor Jatuh di Cirebon 5 Oktober 2025: Warga Dengar Dentuman Keras
meteor Warga Cirebon digemparkan cahaya terang dan suara dentuman keras pada Minggu, 5 Oktober 2025. Diduga meteor jatuh, BMKG dan BPBD masih menyelidiki sumber fenomena.
ImanK - Minggu, 05 Oktober 2025
Meteor Jatuh di Cirebon 5 Oktober 2025: Warga Dengar Dentuman Keras
Indonesia
Gagal Kerja di Pabrik Mobil Listrik, Puluhan Warga Cirebon Terlantar Jalan Kaki dari Subang
Awalnya, mereka dijanjikan bekerja di proyek pabrik mobil listrik yang membutuhkan sekitar 30 orang
Wisnu Cipto - Selasa, 10 Juni 2025
Gagal Kerja di Pabrik Mobil Listrik, Puluhan Warga Cirebon Terlantar Jalan Kaki dari Subang
Indonesia
Imbas Tragedi Gunung Kuda, Cirebon Tanggap Darurat Longsor Hingga 6 Juni
Terbaru, BNPB mengkonfirmasi penemuan satu jenazah korban hari ini
Wisnu Cipto - Senin, 02 Juni 2025
Imbas Tragedi Gunung Kuda, Cirebon Tanggap Darurat Longsor Hingga 6 Juni
Berita
Fakta-Fakta Longsor di Gunung Kuda Cirebon, Aktivitas Tambang Dihentikan
Musibah longsor terjadi di kawasan pertambangan Galian C Gunung Kuda, yang berada di Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon, pada Jumat, 30 Mei 2025 sekitar pukul 10.00 WIB
ImanK - Jumat, 30 Mei 2025
Fakta-Fakta Longsor di Gunung Kuda Cirebon, Aktivitas Tambang Dihentikan
Indonesia
Mekotekan: Warisan Budaya Bali Setelah Kuningan, Simbol Keberanian dan Tolak Bala
Upacara ini biasanya diikuti oleh ribuan peserta, yang terdiri dari perwakilan 15 banjar dengan rentang usia 12 hingga 60 tahun
Angga Yudha Pratama - Minggu, 04 Mei 2025
Mekotekan: Warisan Budaya Bali Setelah Kuningan, Simbol Keberanian dan Tolak Bala
Indonesia
Penyeberangan Selat Bali Sudah Dibuka Minggu Pagi Setelah Hari Raya Nyepi
KMP Nusa Dua menjadi kapal pertama yang bersandar di Pelabuhan Gilimanuk dari Pelabuhan Ketapang
Frengky Aruan - Minggu, 30 Maret 2025
Penyeberangan Selat Bali Sudah Dibuka Minggu Pagi Setelah Hari Raya Nyepi
Indonesia
Hari Raya Nyepi, Momentum Perjalanan Spiritual Capai Kedamaian Batin dan Harmoni dengan Alam
Substansi utama Nyepi yakni proses penyucian diri dan alam semesta melalui keheningan.
Dwi Astarini - Sabtu, 29 Maret 2025
Hari Raya Nyepi, Momentum Perjalanan Spiritual Capai Kedamaian Batin dan Harmoni dengan Alam
Bagikan