Perspektif Berbeda, Resolusi Memahami Orang Lain


Jangan memahami orang lain dari perspektif diri sendiri. (Foto: Unsplash/isco)
JANGAN pernah menilai orang dari kult luarnya. Coba pahami orang itu maka kamu akan mengerti lebih dalam tentang dirinya. Jangan pernah menilai seseorang hanya dengan pandangan diri sendiri sebelum kita mengetahui semuanya.
Mengapa itu perlu? Karena, mungkin ini kedengarannya mudah untuk berjalan dengan sepatu orang lain, sayangnya tidak seperti itu. Laman psychologytoday menuliskan, memasuki dunia orang lain memerlukan rasa empati yang dikenal sebagai perspektif.
Baca Juga:
Apa itu pengambilan perspektif?

Menurut psychologytoday, pengambilan perspektif dari sudut pandang akademis adalah “fleksibilitas mental secara sadar mengambil sudut pandang orang lain.”
Kata itu memiliki arti, berpikir dengan hati-hati tentang situasi orang lain dan mengenyampingkan pikiran kamu untuk menilai orang lain. Itu yang disebut sebagai langkah fleksibilitas mental. Kemudian munculnya kesadaran untuk melakukannya, artinya pandangan yang kita buat untuk orang lain harus berlanjut dari waktu ke waktu. Kemudian dari sudut pandang orang lain yang artinya, kita juga harus melihat situasi dari pandangan dan pengalaman yang berbeda dari orang lain.
Baca Juga:
Jangan ukur dari diri sendiri

Ketika sudah mengambil keputusan, kita melakukanya hanya dengan nilai-nilai yang baik untuk diri kita bukan untuk orang lain. Contohnya, seorang pekerja A yang memiliki mitra kerja B yang baik dan sangat ekstrovet. Sementara pekerja A memiliki karakter yang introvert. Ketika pekerja A merasa stres dan kelelahan saat bekerja, pekerja B menyarankan hal-hal yang biasa dia lakukan. Yakni dengan cara menghabiskan banyak waktu bersama orang terdekat seperti, pergi ke bioskop, makan malam dan sebagainya. Cara ini dia percaya akan mengatasi stres dan kelelahan, tetapi tidak dengan pekerja A.
Menurut pekerja A, cara itu justru akan membuatnya semakin stres dan kelelahan. Namun semua itu bisa diatasi dengan saling memahami karakter masing-masing dan memberikan saran sesuai dengan perspektif yang ada pada masing-masing diri pekerja itu. Mungkin A bisa bertaya apakah B pernah merasakan hal ini sebelumnya, dan jika iya, apa yang harus dilakukan untuk mengatasainya. Memang sangat sulit melihat dunia orang lain dengan kenyatannya. Namun semua dapat diatasi baik dengan memberikan yang gamblang dan pemahaman antar masing-masing individu. dengan begitu bisa jadi tidak ada saran yang akan diberikan.
Memahami orang lain

Yang harus dipahami oleh orang adalah melihat dari sudut pandang diri sendiri kemudian memahami dan melihat dari sudut pandang orang lain. Ketika kita melakukannya kita memerlukan rasa empati. Karena itu kita bisa lebih memahami diri sendiri dan orang lain.
Seiring berjalannya waktu biasanya orang dalam lingkungan yang sama akan menumbuhkan saling pengertian dan pemahaman satu sama lain. Orang akan mengerti bahwa kebutuhan orang berbeda satu sama lainnya. dengan mengerti perspektif orang lain, saran yang berasal dari diri kita mungkin tidak sejalan dengan perspektif dirinya dan itu bisa dihentikan.
Karena itu, akan menghabiskan banyak waktu hanya untuk mendengarkan dan membayangkan apa yang dialami orang lain. Ini adalah cara yang baik untuk memulai tahun baru dengan mengambil langkah-langkah untuk lebih memahami diri sendiri dan orang lain. (dea)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Cegah Modus Love Scamming, Kenali Ciri-cirinya

Kamu Clingy ke Pasangan? Bisa Jadi Itu Tanda Insecure dan Takut Ditinggalkan

Jangan Coba-Coba FWB, Risiko Negatif Membayangi

Si Doi Sungguh Cinta atau Sekadar Breadcrumbing? Ketahui Makna dan Tanda-tandanya

Tips Pertemanan Langgeng, Perlu Adanya 'Ekuitas Persahabatan'

Pasangan Posesif Bikin Hubungan Jadi Toksik, Begini 5 Cara Menghadapinya

Kena Silent Treatment Sama Pasangan? Ini yang Harus Kamu Lakukan

Punya Trust Issue dengan Pasangan, Begini Cara Menanganinya

Segera Tinggalkan! Ini 5 Tanda Kamu Terjebak dalam Hubungan Toxic

Ini 5 Tanda Kamu Punya Chemistry Baik dengan Pasangan
