Persaingan Ketat ISIS dan Al Qaeda di Yaman
Kelompok militan Islamic State of Iraq and Syiah (ISIS) (Foto: screenshot mashable)
MerahPutih Internasional - Kabar terbaru datang dari Yaman. Belum lama ini kepemimpinan kelompok militan Al Qaeda di Yaman dikabarkan tengah terancam dengan munculnya kelompok militan Islamic State of Iraq and Syiah (ISIS) di Yaman.
Namun tak hanya itu, ancaman ISIS di Yaman digadang-gadang merupakan ancaman yang lebih besar dibandingkan kelompok Drone AS yang secara berkala membunuh para pimpinan Al Qaeda, seperti yang dilansir dari reuters.
Sementara itu jaringan kelompk Al Qaeda sendiri dikabarkan masih cukup besar, dan masih dipandang sebagai ancaman serius oleh Washington.
Tapi di satu sisi ISIS pun nampak sangat gencar berusaha untuk mengambil alih kepemimpinan Al Qaeda di Yaman dengan meluncurkan serangkaian serangan terhadap kelompok Muslim Houthi.
Baca juga:
Kuwait Nyatakan Perang dengan ISIS
Untuk Pertama Kalinya ISIS Penggal Kepala Warga Sipil Wanita
Astaga, ISIS Telah Eksekusi Mati Lebih Dari 3.000 Orang di Suriah
Pelaku Teror di Prancis Kirim Foto Selfie dengan Potongan Kepala ke Temannya
Istri Tak Percaya Suaminya Pelaku Peledakan Pabrik di Prancis
Bagikan
Berita Terkait
4 Teroris Ditangkap di Sumut dan Sumbar, Diduga Sebarkan Paham Radikal hingga Dukung ISIS
DPR Kecam Serangan Israel ke Qatar, Sebut Bisa Memicu Konflik di Timur Tengah
[HOAKS atau FAKTA]: Timur Tengah Dilanda Konflik, Jepang Jadi Tuan Rumah Ronde ke-4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
[HOAKS atau FAKTA]: Perang Dunia Ketiga Berpotensi Terjadi, Prabowo Pastikan Indonesia Siap Terlibat
Konflik Palestina-Israel Terus Berlangsung: Pendekatan Non-State Actor Punya Perang Penting
Konflik Timur Tengah Berkepanjangan Ancam Harga Minyak Mentah, Pemerintah Diminta Siapkan Skenario
Pemerintah Diminta Lakukan Lobi Demi Perdamaian Dunia di Forum Multilateral
Perang Iran-Israel Goyang Dunia, DPR Sebut Penerbangan Internasional Terganggu Parah
WNI Berbondong-bondong Meminta Dievakuasi dari Lokasi Konflik Iran-Israel
KBRI Wanti-wanti WNI di Amerika Serikat, Tidak Ikut Unjuk Rasa dan Hindari Provokasi Terkait Konflik Timur Tengah