Permintaan Global Turun, Hyundai Hentikan Produksi Ioniq 5 dan Kona di Pabrik Utama
Tampilan mobil listrik Hyundai Ioniq 5. (ANTARA/HO-Hyundai)
MerahPutih.com - Hyundai Motor Co. berencana menghentikan sementara produksi mobil listrik Ioniq 5 dan Kona di pabrik utamanya di Korea Selatan.
Pada bulan Februari lalu, Hyundai menghentikan produksi Ioniq 5 dan Kona Lini 12 pabrik Ulsan selama lima hari.
Kondisi itu, akibat erlambatan permintaan pasar global di tengah perubahan kebijakan dan transisi pasar.
Menurut siaran kantor berita Yonhap pada Kamis (17/4), produsen mobil itu berencana menghentikan operasi Lini 12 di Pabrik 1 di Ulsan, yang berada sekitar 305 kilometer di tenggara Seoul, mulai 24 hingga 30 April 2025.
Baca juga:
Harga Minyak Mentah Indonesia Mulai Tertekan Perang Dagang, Turun USD 3,18
Penghentian operasi tersebut dilakukan karena pesanan dari pasar ekspor utama, termasuk Eropa, Kanada, dan Amerika Serikat, menurun.
Penurunan permintaan terjadi setelah beberapa negara mengubah kebijakan insentif kendaraan listrik. Kanada dan negara Eropa seperti Jerman telah menghapus atau mengurangi subsidi kendaraan listrik.
Sementara itu, Amerika Serikat menghadapi ketidakpastian baru akibat kebijakan tarif tinggi di bawah pemerintahan Presiden Donald Trump.
Hyundai Motor telah berupaya mengatasi kelesuan permintaan dengan menawarkan pembiayaan dengan bunga nol persen di Amerika Utara serta bantuan uang muka di pasar seperti Jerman dan Inggris. Namun, upaya tersebut belum membuahkan hasil signifikan menurut sumber industri. (*)
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Impor BBM dan Gas Dari Amerika Serikat Melalui Tender, Hanya Buat Vendor AS
Prabowo Yakinkan Perundingan Tarif Ekspor Nol Persen Dengan AS Masih Berlangsung
Indonesia Harapkan Amerika Kenakan Tarif Ekspor Minyak Sawit 0 Persen Seperti ke Malaysia
BI Tahan Suku Bunga Acuan, Perang Tarif AS Bikin Ekonomi Dunia Melemah
Indonesia Masih Harus Berunding Soal Tarif Dengan AS, Ditargetkan Akhir Tahun Rampung
Perang Dagang AS dan China Makin Panas, Menperin Sebut Trump Ingin Investasi Lebih
Sumber Mineral Kritis Dijadikan Alat Tawar di Tengah Perang Dagang
Perang Dagang AS-China, Menkeu: Biar Aja Mereka Berantem, Kita Untung
Indonesia Perlu Perkuat ASEAN dan Diplomasi Maritim di Tengah Rivalitas Indo-Pasifik
Bikin Pekerja Kena PHK, Buruh Akan Demo Besar-besaran Tolak Kesepakatan Dagang Indonesia-AS