Kesehatan

Perlukah Stop Nge-Gym untuk Menghindari COVID-19?

Ananda Dimas PrasetyaAnanda Dimas Prasetya - Senin, 16 Maret 2020
Perlukah Stop Nge-Gym untuk Menghindari COVID-19?

Alat-alat gym yang bersentuhan langsung dengan kulit bisa juga menyebarkan virus (Pexels/Victor Freitas)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

JIKA ingin berbicara realistis, pusat kebugaran atau gym selalu memunculkan pemikiran tentang kebersihan yang ekstrem. Banyak orang cemas karena virus Corona yang bisa menyebar dengan sangat mudah dan cepat di gym karena menggunakan peralatan olahraga bersama juga ruang ganti bersama.

Banyak juga negara yang sudah menganjurkan untuk bekerja dari rumah atau meminta orang untuk membatasi diri jika ingin pergi keluar rumah. Hampir semua negara sudah memberikan arahan untuk tetap dirumah, kecuali ada keperluan mendesak. Hindari keramaian untuk terbebas dari COVID-19, karena virus itu bisa dengan mudah menular.

Baca juga:

Mengenal 'Herd Immunity' yang Kabarnya Bisa Menghentikan Virus Corona

Melansir laman health, berolahraga di gym memang memiliki manfaat untuk mencegah penyakit dan menghilangksan stres. Namun, tetap saja masih ada kekhawatiran jika berada dalam satu ruangan ramai orang, mungkin sudah saatnya untuk mencoba beberapa latihan di rumah saja. Inilah yang perlu diketahui tentang berkeringat sambil tetap melindungi diri dari ancaman virus Corona.

Perlu diketahui juga, bahwa bisa saja kamu tertular hanya dengan cairan yang dihasilkan ketika orang yang terkena virus itu bersin atau batuk. Virus ini juga menyebar secara tidak langsung melalui benda yang telat disentuh oleh mereka yang sudah terlebih dahulu terinfeksi Corona.

Perlukah Stop Nge-Gym untuk Menghindari COVID-19?
Gunakan masker jika kamu sedang merasa kurang fit untuk menghindari virus (Pexels/Anna Shvets)

Gym tentu sangat mungkin menjadi tempat penyebaran kuman atau virus, baik secara langsung ataupun tidak, risiko yang ditawarkan di tempat penuh orang juga bisa meningkat dengan cepat. Peluang untuk terkena virus Corona juga tergantung di mana kamu memposisikan diri. Seperti umumnya, gym merupakan tempat yang selalu ramai orang dan bisa dengan mudah menyebarkan virus di tempat tersebut.

Siapapun yang terinfeksi, baik mereka tahu atau tidak, tetap bisa meninggalkan kuman di alat-alat gym atau bahkan di gagang pintu sekalipun. Hal ini tentu bisa semakin parah jika peralatan tidak dibersihkan dengan benar dan virus akan semakin cepat masuk ke tubuh orang lain.

Baca juga:

Pandemi Corona, Takut Boleh Panik Jangan

Ada juga cara untuk mencegahnya, yaitu dengan rutin mencuci tangan, gunakan sabun cuci tangan, atau menggunakan antiseptik (hand sanitizer) yang mudah untuk dibawa kemana-mana. Hal ini bisa membantumu membersihkan tanganmu dari virus, cucilah tangan dengan benar terutama jika kamu hendak menyentuh makanan.

Masih bingung apakah harus tetap ke gym atau tidak? Jawabannya terserah padamu. Kamu yang paling tahu kondisi tubuhmu. Jika kamu merasa bahwa dirimu sedang tidak fit atau kurang sehat, hindarilah bertemu dengan banyak orang. Kamu bisa membantu banyak orang juga dengan tidak menyebarkan virus sakit yang sedang kamu alami.

Penting untuk tetap berjaga-jaga sebagaimana kamu ingin tetap sehat. Kurangi kegiatan yang mengharuskan keluar rumah, karena kita tidak pernah tahu siapa yang sedang membawa virus. Bisa saja kita jadi ikut terkena dan menyebarkan virus Corona ke banyak orang. (Lio)

Baca juga:

Cara Melindungi Anakmu dari Virus Corona

#Kesehatan #Virus Corona #Penyakit Corona #Virus #Penyebaran Virus #Gym
Bagikan
Ditulis Oleh

Ananda Dimas Prasetya

nowhereman.. cause every second is a lesson for you to learn to be free.

Berita Terkait

Indonesia
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Pemerintah DKI melalui dinas kesehatan akan melakukan penanganan kasus campak agar tidak terus menyebar.
Dwi Astarini - Jumat, 12 September 2025
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Indonesia
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Langkah cepat yang diambil jajaran Dinkes DKI untuk mencegah penyakit campak salah satunya ialah melalui respons penanggulangan bernama ORI (Outbreak Response Immunization).
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Indonesia
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lonjakan kasus malaria yang kembali terjadi setelah daerah tersebut sempat dinyatakan eliminasi pada 2024 itu harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Dunia
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Menkes AS juga menghapus program pencegahan penyakit yang krusial.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Lifestyle
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Mereka yang membatasi makan kurang dari delapan jam sehari memiliki risiko 135 persen lebih tinggi meninggal akibat penyakit kardiovaskular.
Dwi Astarini - Selasa, 02 September 2025
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Indonesia
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Irma mendorong BPJS Kesehatan untuk bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik
Angga Yudha Pratama - Kamis, 28 Agustus 2025
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Indonesia
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Presiden Prabowo juga menargetkan membangun total 500 rumah sakit berkualitas tinggi sehingga nantinya ada satu RS di tiap kabupaten dalam periode 4 tahun ini.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Indonesia
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Presiden Prabowo yakin RS PON Mahar Mardjono dapat menjadi Center of Excellence bagi RS-RS yang juga menjadi pusat pendidikan dan riset, terutama yang khusus berkaitan dengan otak dan saraf.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Indonesia
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Riza Chalid, selaku pemilik manfaat PT Orbit Terminal Merak, merupakan salah satu dari delapan tersangka baru dalam kasus korupsi tata kelola minyak mentah
Angga Yudha Pratama - Jumat, 22 Agustus 2025
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Bagikan