Perkembangan Tradisi Liong dan Barongsai Maju Pesat


Liong & Barongsai (Istimewa)
Merahputih Budaya - Permainan Liong dan Barongsai merupakan tradisi kebudayaan dari China yang sudah lama menjadi kegiatan masyarakat daratan Tiongkok.
Ketua Umum Persatuan Liong dan Barongsai Seluruh Indonesia (PLBSI) Nurdin Purnomo menjelaskan kegiatan Liong dan Barongsai merupakan kegiatan masyarakat Tiongkok setiap menggelar event festival, tahun baru Imlek, dan perayaan lainnya.
"Kalo kita lihat kegiatan barongsai sendiri hampir sama dengan pada saat kita main gundu, karena di setiap desa-desa di sana sering memainkan barongsai hingga akhirnya terus berkembang," ungkap Nurdin saat ditemui Merahputih.com di Kantornya PLBSI, di Jalan KH Hasyim Ashari No. 33B, Jakarta Pusat, Rabu (20/1).
Barongsai adalah tarian tradisional China dengan menggunakan sarung yang menyerupai singa dan telah memiliki sejarah ribuan tahun. Menurut Nurdin tradisi inilah yang akhir mengakar betul sampai berabad-abad.
"Jadi Liong dan Barongsai itu digelar menjadi suatu kegembiraan, kalau ada festival, tahun baru imlek, dan pembukaan tempat usaha baru," terangnya.
Nurdin mengatakan menurut tradisi China, Barongsai merupakan simbol pembawa kesuksesan dan keberuntungan. Selain itu, Barongsai dipercaya dapat 'membersihkan' suatu tempat dari hal-hal negatif.
"Kalau dalam Feng shui, barongsai memiliki arti yang dapat membuat suatu tempat menjadi bagus. Pertama menghilangkan energi negatif, mengusir roh halus yang tidak baik, dan membawa keberuntungan," jelasnya sambil duduk bersantai.
Maju Pesat
Di Indonesia sendiri, Lanjut Nurdin sudah memiliki 50 ribu orang penggemar yang rutin ikut memainkan permainan ini. Nurdin mengaku perkembangan Tradisi Liong dan Barongsai sangat maju pesat.
"Perkembangannya sangat maju pesat hampir seluruh dunia tertarik memainkan barongsai. Saat ini kami ingin mendorong tradisi ini sampai ke sekolah-sekolah untuk dijadikan ekstra kulikuler mereka," terangnya.
Dengan semakin digemarinya tradisi Barong, Nurdin berharap para pemain Liong dan Barongsai dapat menikmati keuntungan dari memainkannya. Jadi, tidak hanya menunggu Imlek saja.
"Dahulu kita masa panen disaat Tahun Baru Imlek saja, tapi tidak harus menunggu disaat tahun baru imlek. Kalau ada festival atau ada perayaan buka usaha baru kita sudah panen," tandasnya. (Abi)
BACA JUGA:
Bagikan
Berita Terkait
Prabowo Perintahkan Menteri Gerak Cepat Lakukan Hilirisasi, Kerjasama Dengan China

PM Tiongkok Datang ke Indonesia, HBKB Sudirman-Thamrin Dihentikan Sementara

Jakarta Diproyeksikan Bakal Dibajiri Barang dari Tiongkok dan Vietnam

FOBI Berharap Olahraga Barongsai Bisa Dipertandingkan di SEA Games, Kemudian Asian Games

Ketua Umum FOBI Edy Kusuma Terpilih sebagai Wakil Presiden Federasi Internasional yang Menaungi Olahraga Barongsai

Komisi III DPR Terima Masukan Pemred Media Massa terkait Larangan Liputan Sidang

2 Train Set KRL Dari Tiongkok Kembali Datang, KAI Commuter Ingin Percepat Pengujian dan Sertifikasi

Kemeriahan Cap Go Meh 2025 Night of Harmony di Hotel Borobudur Jakarta

Menelusuri Asal Usul Perayaan Cap Go Meh

Atraksi Barongsai Semarakkan Perayaan Tahun Baru Imlek 2025 di Jakarta
