Peringati Bulan Bung Karno, PDIP Gelar Wayangan dengan Lakon 'Pandu Swargo'

Dwi AstariniDwi Astarini - Sabtu, 08 Juni 2024
Peringati Bulan Bung Karno, PDIP Gelar Wayangan dengan Lakon 'Pandu Swargo'

PDIP gelar lakon wayang rayakan Bulan Bung Karno.(foto: Dok PDIP)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MERAHPUTIH.COM - DALAM rangka memperingati Bulan Bung Karno tahun 2024, DPP PDI Perjuangan (PDIP) menggelar wayangan bersama Dalang Ki Warseno Slank dan Ki Amar Pradopo dengan lakon Pandu Swargo, Sabtu (8/6) malam. Acara wayang ini digelar di halaman Masjid At Taufiq, Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan.

Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto bersama Ketua Bappilu PDIP Bambang 'Pacul' Wuryanto, Wakil Sekertaris Jenderal PDIP Utut Adianto, serta anggota DPR RI dari Fraksi PDIP Rahmad Handoyo dan Deddy Sitorus terlihat hadir di lokasi.

Tak hanya pengurus partai, ratusan masyarakat sekitar Lenteng Agung juga memadati gelaran wayang tersebut. Mereka antusias menyaksikan gelaran wayang tersebut.

Ketua Umum DPP PDIP, Megawati Soekarnoputri turut menyaksikan wayangan melalui daring. Acara dibuka dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya. Lantunan doa juga dipanjatkan sebelum acara dimulai. Dalam sambutan pembukaan acara, Hasto menyampaikan bahwa malam ini dikisahkan tentang Pandu Swargo. Pandu Swargo punya suatu persoalan karena ketidakadilan para Dewata yang lebih berpihak kepada istrinya.

“Jadi ada Batara Guru yang beristri Batari Durga. Salah satunya Batari Durga ini bisa menghasilkan watak yang baik, tapi kadang-kadang juga kurang baik. Kadang-kadang juga seperti itu muncul suatu spiritnya muncul egonya, ego membela suaminya, ego membela anaknya. Itu juga ada di dalam cerita pewayangan tentang kisah ini,” kata Hasto.

Baca juga:

Saran PDIP Bangun IKN, Tiru Cara Bung Karno Kuasai Dulu Teknologi

Hasto mengkisahkan Pandu Dewanata ini menerima perlakuan yang tidak adil. "Nah, di sini lalu dibela anak-anak Pandu Dewanata tersebut, yaitu Ksatria Pandawa, sehingga cerita ini juga mengajarkan kepada kita bagaimana kita harus berhormat pada orangtua. Kita harus hormat kepada orang yang mendidik kita, yang membesarkan kita,” jelas Hasto.

Politikus asal Yogyakarta ini juga mengatakan bahwa wayang menyajikan suatu kisah-kisah kehidupan inspiratif tentang apa yang terjadi dalam kehidupan manusia, yang kemudian disajikan di dalam cerita yang menarik.

Selain itu, dengan melihat wayang, kita bisa memahami apa yang disampaikan Bung Karno dan Megawati tentang kesabaran revolusioner. “Namanya Pandawa ini, ketika kalah dalam suatu permainan, dia pernah kehilangan istana yang kemudian muncullah suatu kisah bagaimana dia dibuang, tetapi kebenaran selalu akan menang, satyam eva jayate,” kata Hasto.

“Wayang ini kita juga belajar tentang keyakinan kita. Kita diajarkan Bung Karno, oleh Ibu Mega, oleh para pendiri bangsa yang lain bahwa kebenaran itulah jalan PDI Perjuangan. Kita bukan menempuh jalan yang lain, jalan kebenaran itu yang kita lakukan malam ini,” pungkasnya.

Hasto dan Utut kemudian menyerahkan wayang kepada kedua dalang sebagai simbol dimulainya gelaran wayang tersebut. Lagu Padamu Negeri juga dinyanyikan bersama para pemain wayang.

Lakon Pandu Swargo menceritakan sifat egois hanya membuat orang menjadi lupa terhadap asalnya dan bagaimana cara mendapatkanya, terlebih lupa pada saudaranya yang rela mengorbankan jiwa dan raganya demi orangtuanya supaya mendapatkan tempat yang enak (surga).(Pon)

Baca juga:

Dapat ‘Karpet Merah’ dari PKB, Bobby Nasution Tunggu PDIP Bukakan Pintu untuk Maju di Pilkada Sumut

#PDIP
Bagikan
Ditulis Oleh

Ponco Sulaksono

Berita Terkait

Indonesia
Implementasi PP 47/24 Masih Rendah, Pemerintah Didesak Percepat Penghapusan Piutang Macet UMKM
Dalam praktiknya, para PKL yang tergabung dalam asosiasi tersebut banyak menemui kendala ketika mengakses permodalan ke institusi keuangan milik pemerintah (Himbara).
Dwi Astarini - Jumat, 31 Oktober 2025
Implementasi PP 47/24 Masih Rendah, Pemerintah Didesak Percepat Penghapusan Piutang Macet UMKM
Indonesia
Sumpah Pemuda Harus Jadi Semangat Kepeloporan Anak Muda
Makna Sumpah Pemuda tidak hanya soal persatuan teritorial, tetapi juga semangat kebangsaan dan kesadaran geopolitik yang menjadi fondasi kuat Indonesia.
Dwi Astarini - Selasa, 28 Oktober 2025
Sumpah Pemuda Harus Jadi Semangat Kepeloporan Anak Muda
Indonesia
Peringatan Sumpah Pemuda, PDIP Tegaskan Komitmen Politik Inklusif bagi Generasi Muda
Generasi muda tidak boleh hanya menjadi objek pembangunan.
Dwi Astarini - Selasa, 28 Oktober 2025
Peringatan Sumpah Pemuda, PDIP Tegaskan Komitmen Politik Inklusif bagi Generasi Muda
Indonesia
Ribka Tjiptaning Nilai Soeharto tak Pantas Dapat Gelar Pahlawan Nasional, Dianggap Pelanggar HAM
Ketua DPP PDIP, Ribka Tjiptaning, menolak usulan pemberian gelar pahlawan kepada Soeharto. Ia menilai, bahwa Soeharto merupakan sosok pelanggar HAM.
Soffi Amira - Selasa, 28 Oktober 2025
Ribka Tjiptaning Nilai Soeharto tak Pantas Dapat Gelar Pahlawan Nasional, Dianggap Pelanggar HAM
Indonesia
Soal Dugaan Korupsi Proyek Whoosh, PDIP: Kita Dukung KPK, Diperiksa Saja
PDIP menyerahkan kasus dugaan korupsi proyek Whoosh kepada KPK. Hal itu diungkapkan oleh Ketua DPP PDIP, Ribka Tjiptaning.
Soffi Amira - Selasa, 28 Oktober 2025
Soal Dugaan Korupsi Proyek Whoosh, PDIP: Kita Dukung KPK, Diperiksa Saja
Indonesia
PDIP Sebut Ada Niat Jahat jika Utang KCJB Dikaitkan dengan APBN
Meminta agar penyelesaian utang proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) dilakukan secara business to business (B2B).
Dwi Astarini - Senin, 27 Oktober 2025
PDIP Sebut Ada Niat Jahat jika Utang KCJB Dikaitkan dengan APBN
Indonesia
PDIP Tolak Soeharto Jadi Pahlawan Nasional, FX Rudy Sebut itu Harapan Masyarakat
Adanya penolakan tersebut berarti ada harapan dari masyarakat yang harus didengar.
Dwi Astarini - Minggu, 26 Oktober 2025
PDIP Tolak Soeharto Jadi Pahlawan Nasional, FX Rudy Sebut itu Harapan Masyarakat
Indonesia
Bonnie Triyana Tegaskan Pemberian Gelar Pahlawan kepada Soeharto Mencederai Cita-Cita Reformasi
Pemberian gelar pahlawan kepada Soeharto justru akan bertentangan dengan semangat reformasi yang bertujuan membatasi kekuasaan.
Dwi Astarini - Minggu, 26 Oktober 2025
Bonnie Triyana Tegaskan Pemberian Gelar Pahlawan kepada Soeharto Mencederai Cita-Cita Reformasi
Indonesia
Soeharto Diusulkan Jadi Pahlawan, Politisi PDIP: Aktivis 1998 Bisa Dianggap Pengkhianat
Soeharto kini diusulkan jadi pahlawan nasional. Politisi PDIP mengatakan, bahwa aktivis 1998 bisa dianggap sebagai pengkhianat.
Soffi Amira - Kamis, 23 Oktober 2025
Soeharto Diusulkan Jadi Pahlawan, Politisi PDIP: Aktivis 1998 Bisa Dianggap Pengkhianat
Indonesia
Hari Santri Jadi Momentum Gali kembali Islam Bung Karno dan Resolusi Jihad
Hari Santri merupakan waktu yang tepat untuk menggali kembali gagasan-gagasan Islam Bung Karno yang berakar pada spiritualitas dan nasionalisme.
Dwi Astarini - Rabu, 22 Oktober 2025
Hari Santri Jadi Momentum Gali kembali Islam Bung Karno dan Resolusi Jihad
Bagikan