Peringatan Dini Bagi Maluku, Waspada Gelombang Tinggi


Petugas tengah mengamati monitor prakiraan cuaca di gedung pusat Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, Jakarta (Merahputih.com/Rizki Fitrianto)
MerahPutih.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pattimura Ambon mengimbau masyarakat mewaspadai gelombang tinggi di laut Maluku yang berpeluang mencapai empat meter.
Menurut Kepala Stasiun Meteorologi Pattimura Ot Oral Sem Wilar, tinggi gelombang laut mencapai 1,25 meter hingga 2,5 meter berpeluang terjadi di laut Seram Bagian Barat (SBB), Kepulauan Kei, Kepulauan Aru, Tanimbar, Kepulauan Babar dan Sermata - Leti.
"Sedangkan gelombang 2,5 meter sampai 4 meter berpeluang terjadi di laut Banda," kata Wilar di Ambon, Rabu (16/1).
Berdasarkan analisis pola angin, potensi pembentukan daerah tekanan rendah di wilayah perairan laut Arafura dapat menyebabkan terjadinya pumpunan angin dan pembelokan massa udara di sekitar wilayah Maluku bagian tengah dan selatan.
Kondisi ini dapat meningkatkan potensi tumbuhnya awan-awan hujan di sekitar wilayah laut Banda, Babar, Kepulauan Aru, Kei, Tanimbar, dan Sermata- Leti, serta laut Arafura.
Selain itu, angin kencang yang dapat meningkatkan tinggi gelombang di wilayah-wilayah tersebut.
Peringatan dini yang dikeluarkan BMKG hendaknya menjadi perhatian para nelayan serta masyarakat yang hendak melakukan pelayaran.
Risiko tinggi terhadap keselamatan pelayaran perahu nelayan karena potensi kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1.25 meter, kapal tongkang (kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1.5 meter), kapal ferry ((kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2.5 meter).

Sedangkan ukuran besar seperti kapal kargo/kapal pesiar (kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4.0 meter).
"Masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada," ujarnya.
Peringatan dini juga telah disampaikan ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) sembilan kabupaten dan dua kota, termasuk para bupati maupun wali kota.
Selain itu, juga disampaikan kepada Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas 1 Ambon, yang berwenang tidak memberikan izin berlayar, bahkan sekiranya dipandang perlu aktivitas pelayaran untuk sementara ditutup sambil menunggu laporan perkembangan cuaca terbaru.
Bagikan
Berita Terkait
Peringatan Dini Cuaca Ekstrem 8–13 Oktober 2025, Waspada Hujan Lebat dan Angin Kencang

15 Korban Kapal Tenggelam Selamat, BMKG Rilis Peringatan Dini Cuaca Ekstrem Perairan Malut

Waspada Hoax! Polisi Belum Temukan Bukti Meteor Jatuh di Cirebon

Gempa di Sumenep Rusak 316 Bangunan, Tersebar di 3 Kecamatan

Prakiraan BMKG: Turun Hujan di Sejumlah Kota Besar Indonesia Jumat, 3 Oktober 2025, dengan Intensitas Ringan hingga Disertai Petir

166 Kali Gempa Susulan Guncang Sumenep, Fokus Penanganan Bencana Kini Beralih ke Kaji Cepat dan Penyaluran Bantuan Logistik

Prakiraan BMKG: Hujan Ringan hingga Disertai Petir di Sejumlah Kota Besar di Indonesia pada Kamis, 2 Oktober, Waspada Juga Banjir Rob

5 Pesisir di Bali yang Berpotensi Alami Banjir Rob pada 7-11 Oktober

Prakiraan BMKG: Sejumlah Kota Besar Diguyur Hujan pada Rabu, 1 Oktober 2025, dengan Intensitas Ringan hingga Disertai Petir

Prakiraan Cuaca Indonesia 1–3 Oktober 2025: Papua dan Jawa Timur Diguyur Hujan Lebat
