Perempuan Bisa Hamil di Kolam Renang, tapi Ada Syaratnya


Ilustrasi. ANTARA/istimewa/pri (ANTARA)
MerahPutih.com - Kaum perempuan memang punya peluang sel telurnya dibuahi sperma hingga hamil di kolam renang sekalipun, tetapi syaratnya tetap harus ada proses penetrasi hubungan intim dengan pasangan lelakinya.
"Jika terjadi penetrasi ya mungkin, dan wanitanya dalam kondisi subur. Tapi ya penetrasi (berhubungan)," kata dokter spesialis obstetri dan ginekologi dari Morula IVF Indonesia, Merry Amelya, SpOG, kemarin, dikutip dari Antara, Senin (24/2).
Baca Juga:
Jangan Takut Nyebur, Ini Mitos Berenang yang Perlu Kamu Ketahui
Pandangan senada juga diungkapkan, spesialis obstetri dan ginekologi, Antonio Pizarro M.D. kepada SELF. Menurut dia, jika tidak ada kontak fisik dan ada emisi semen ke dalam air, maka tidak akan mengarah pada kehamilan.
"(Semen) harus sangat dekat, atau perlu ada anatomi wanita untuk memasukkan semen," kata Pizarro.
Antonio mengakui sperma tergolong perenang yang kuat, tetapi saat berada di dalam tubuh. Artinya, jika seorang pria ejakulasi di kolam renang tidak akan ada yang hamil karena sperma tak terlindungi cairan ejakulat.
"Sperma bisa bertahan jika masih ada cairan pembawanya (cairan ejakulat), jika di luar, dalam suhu yang kering, begitu cairan mengering, ya langsung mati (sperma)," tutur Antonio.
Pernyataan Hoaks

Sementara itu, Ketua Umum PDIB James Allan Rarung memastikan pernyataan perempuan bisa hamil saat berenang di kolam renang karena pria yang mengeluarkan cairan mani, tetapi tanpa penetrasi jelas-jelas hoaks.
"Wanita bisa hamil karena berenang di kolam renang bersama laki-laki adalah pernyataan yang kabur dan keliru, bahkan berbau hoaks," kata dia, dikutip Antara.
James menuturkan sel sperma di luar tubuh hanya memiliki potensi yang baik rata-rata rentang 30-60 menit sebelum menurun drastis. Namun, lanjut dia, syaratnya sperma harus ditampung dalam tempat yang bersih tanpa tercampur media lain.
Baca juga:
Menurut James, jika spermatozoa tercampur dengan bahan lain misalnya air kolam renang yang mengandung klorin atau air yang tercampur bahan kimia lain, tentu saja lebih cepat rusak dan mati. Jika berada di luar tubuh, sel sperma tidak memiliki kemampuan untuk bergerak cepat di luar cairan spermanya.
"Spermatozoa hanya dapat hidup di dalam cairan mani atau juga disebut 'semen'. Tentu saja apabila cairan ini mengering atau komposisi cairan ini berubah, misalnya bercampur dengan air kolam renang, maka spermatozoa akan langsung mati," tutup dokter spesialis kandungan itu. (*)
Baca juga:
Bagikan
Wisnu Cipto
Berita Terkait
Dokter Tekankan Pentingnya Nutrisi Seimbang dan Susu Khusus bagi Ibu Hamil di Indonesia

SMA di Cianjur Gelar Tes Kehamilan, PBNU: Itu Sesuatu yang Sangat Privat

BKKBN: Silakan Punya Anak di Usia 25-30 Tahun

Ibu Hamil Boleh Mudik, Tapi Ingat Persiapan Ini Yang Harus Dilakukan

Polisi Ringkus Penyelundup 5 Kg Sabu oleh Wanita Hamil Asal Kenya di Bandara Soetta

Waspadai Denial of Pregnancy Syndrome, Seberapa Berbahaya?
