Perbandingan Layanan Taksi Dengan GrabCar di Jakarta

Eddy FloEddy Flo - Rabu, 23 Maret 2016
Perbandingan Layanan Taksi Dengan GrabCar di Jakarta

Aksi demo para supir Taksi Blue Bird dan Express Grup di Jalan Sudirman, Jakarta Pusat, Selasa (22/3). (Foto: MerahPutih/Yohanes Abimanyu)

Ukuran:
14
Audio:

MerahPutih Megapolitan - Selasa kemarin terjadi aksi demo besar-besaran yang dilakukan para supir taksi yang tergabung dalam Persatuan Pengemudi Angkutan Darat (PPAD). Aksi tersebut didasari lantaran para supir taksi kalah bersaing dengan kendaraan transportasi online berbasis aplikasi.

Para supir taksi mengklaim banyak pelanggannya yang lebih memilih beralih naik kendaraan transportasi online berbasis aplikasi ketimbang taksi konvensional alias reguler. Bahkan aksi yang berlokasi di beberapa titik di Jakarta ini menelan korban akibat kemarahan supir taksi.

Penasaran kenapa para pelanggan taksi beralih ke transportasi online berbasis aplikasi, merahputih.com mencoba menjajal dua kendaraan tersebut.

Pertama merahputih.com menjajal trasportasi online berbasis aplikasi GrabCar dari Jagakarsa menuju kampus Universitas Kristen Indonesia (UKI). Tak butuh lama merahputih.com mendapatkan GrabCar. Pasalnya GrabCar tersebar hampir di setiap kawasan di Jakarta.

GrabCar menghadirkan kendaraan pribadi yang jadi angkutan penumpang (Foto: Instagram @grabid)

Aplikasi GrabCar dilengkapi foto dan nomer telepon pengemudi untuk mempermudah pelanggan bertemu pengemudi di lokasi yang telah ditentukan. Selain itu saat menentukan lokasi dimana pelanggan turun aplikasi GrabCar langsung menghitung berapa jarak dan biaya yang harus dikeluarkan kali ini merahputih.com dikenakan biaya sebesar Rp75.000.

Sebuah Mobil Avanza langsung menghampiri merahputih.com. Sambil menyapa ramah, pengemudi bernama Firdaus Kurniawan mempersilakan merahputih.com masuk ke mobilnya. "Dengan Pak Yani ya, silakan pak naik," ucapnya, Rabu (23/3).

Di sepanjang penjalanan merahputih.com banyak berbincang dengan Firdaus. Kesopanan supir GrabCar pun kembali terlihat ketika dirinya meminta izin mengangkat telepon dari saudaranya.

Selain murah, Firdaus mengaku banyak pelanggan taksi yang berpaling ke transportasi online berbasis aplikasi lantaran pelayanan taksi yang kurang menyenangkan dan membuat pelanggan kapok.

"Saya pernah dapet pelanggan dia pesen taksi, dikasih tau plat nomernya, eh pas ketemuan plat mobilnya beda. Pas dia komplain malah dicuekin sama costumer servicenya," ujar Firdaus.

Sesampainya di depan Kampus UKI, merahputih.com langsung membayar uang yang telah ditentukan. Setelah itu Firdaus langsung meminta izin untuk pergi dan mencari pelanggan lain.

Selang beberapa menit, merahputih.com mencoba menaiki taksi Blue Bird untuk kembali ke wilayah Jagakarsa. Ternyata apa yang diberitakan memang benar, untuk hari ini taksi Blue Bird digratiskan selama 24 jam.

"Siang mas, hari ini gratis ya," ucapnya ramah seperti pengemudi GrabCar.

Selain GrabCar ada layanan transportasi online berbasis aplikasi GrabTaxi yang cukup mengusik penghasilan taksi reguler (Foto: Instagram @grabid)

Namun meskipun gratis argo dari taksi Blue Bird tetap menyala. Pengemudi taksi yang bernama Sri Mandarani mengatakan argo tersebut akan di print dan disetorkan kepada atasannya.

"Iya mas ini nanti di print terus disetorin," kata Sri Mandarani.

Jika melihat dari argo taksi Blue Bird memang sangat berbeda dengan GrabCar. Pasalnya, jika GrabCar sudah ditentukan besaran harga yang harus dibayar, taksi terlebih dahulu sampai ke lokasi tujuan.

Dalam perjalanan merahputih.com juga berbincang dengan Sri Mandarani. Rasa iba akhirnya muncul saat mendengar keluhan dari Sri Mandarani.

Pasalnya untuk setoran Rp8 juta rupiah per bulan dirinya hanya mendapatkan upah sebesar Rp400.000. Alhasil dirinya pun sering kali mengandalkan uang lebih dari para penumpang.

"Kalau di taksi kejam mas. Nih kemaren saya setoran Rp400.000 cuma dapet bonus enggak sampe Rp1.000 perak. Kalau di taksi enggak ada gaji adanya bonus," keluhnya kepada merahputih.com.

Akhirnya merahputih.com pun sampai kembali di Jagakarsa. Memang untuk masalah harga lebih mahal dari GrabCar, jika GrabCar dikenakan biaya sebesar Rp75.000, untuk taksi Blue Bird di hari biasa dari Kampus UKI ke Jagakarsa sebesar Rp88.700 (yni)

BACA JUGA:

  1. Di Balik Kontroversi Demo Ribuan Sopir Angkutan Konvensional
  2. Sindir Layanan Gratis Blue Bird, Netizen Kompak Pasang #PercumaGratis
  3. Polda Metro Jaya Amankan 60 Driver Go-Jek yang Bawa Senjata Tajam
  4. Keluhan Sopir Taksi Konvensional dari Setoran hingga Nunggak Utang
  5. Kisah Penumpang Go-Jek Diteror Pengunjuk Rasa Depan Balai Kota Jakarta
#Transportasi Online Berbasis Aplikasi #Kontroversi Transportasi Berbasis Online #GrabCar #Taksi Blue Bird
Bagikan
Ditulis Oleh

Eddy Flo

Simple, logic, traveler wanna be, LFC and proud to be Indonesian

Berita Terkait

Indonesia
DPR Pastikan Aturan Transportasi Online Berdiri Sendiri, Tak Lagi Numpang di UU LLAJ
Biar ini lex specialist, lebih baik dia berdiri sendiri nanti namanya Undang-undang Angkutan Online
Angga Yudha Pratama - Kamis, 22 Mei 2025
DPR Pastikan Aturan Transportasi Online Berdiri Sendiri, Tak Lagi Numpang di UU LLAJ
Indonesia
Kebelet Nikah, Sopir Grab Nekat Palak Penumpang Cewek Rp 100 Juta Diciduk
Saat diciduk polisi, MGS mengaku gelap mata melakukan aksi kejahatannya karena mengaku butuh biaya untuk menikah.
Wisnu Cipto - Selasa, 02 April 2024
Kebelet Nikah, Sopir Grab Nekat Palak Penumpang Cewek Rp 100 Juta Diciduk
Bagikan