Merawat Ingat

Perang Manggopoh, Bagian dari Perang Belasting di Sumatera Barat

P Suryo RP Suryo R - Kamis, 16 Juni 2022
Perang Manggopoh, Bagian dari Perang Belasting di Sumatera Barat

Patung Sirti Manggopoh sebagai simbol perlawanan rakyat Minang terhadap Hindia Belanda. (Foto: lontar.id/PROKABAR)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

JARANG sekali orang yang mengetahui eksistensi Perang Manggopoh yang digerakan oleh Siti Manggopoh atau dikenal dengan nama Mande Siti. Perang Manggopoh sangat erat kaitannya dengan Perang Kamang yang sama-sama berjuang menghadapi pajak atau belasting yang dibuat oleh pemerintah Hindia Belanda.

Saksi dari perlawanan ini adalah Masjid Siti Manggopoh yang ada di Nagari Manggopoh, Kabupaten Agam, Sumatera Barat. Di halaman ini dimakamkan 17 pejuang yang gugur pada perang yang terjadi pada 16 Juni 1908 itu. Di masjid itu pulalah diatur strategi melawan Belanda. Pada buku Perempuan-Perempuan Pengukir Sejarah, tulisan Mulyono Atmosiswartoputra, menceritakan bahwa perang ini berawal dari kemarahan Mande Siti.

Perempuan yang berjuluk Singa Betina itu marah ketika Belanda mengeluarkan peraturan pajak (belasting op de bedrijfsen andere inkomsten) pada tanah yang dimiliki turun-temurun. Ini jelas sangat bertentangan dengan adat Minangkabau, sekaligus menginjak-injak harga diri orang Minang. Peraturan tersebut yang diumumkan pada bulan Maret 1908 juga memaksa rakyat menanam tanaman yang diperintahkan oleh pemerintah atau tanam paksa.

Baca Juga:

Menapaki Roem Roijen dan Dampaknya Untuk Indonesia

masjid
Masjid Siti Menggopoh tempat perencanaan perlawan terhadap Belanda. (Foto: dok. Humas Agam)



Perang Belasting yang berawal dari Kamang kemudian merambah hingga Manggopoh. Mande Siti bersama para pemuda lokal membentuk semacam dewan perjuangan yang beranggotakan 14 orang. Yakni suami Mande Siti Rasyid, dirinya sendiri, lalu Majo Ali, Sutan Marajo Dullah, Tabat, Dukap Marah Sulaiman, Sidi Marah Kalik, Dullah Pakih Sulai, Muhammad, Unik, Tabuh Sutan Mangkuto, Sain Sutan Malik, Rahman Sidi Rajo, dan Kana.

Menurut buku Perempuan-Perempuan Pengukir Sejarah, Mande Siti berhasil menyusup ke markas Belanda ketika sedang melakukan perjamuan. Di dalam Mande Siti kemudian mematikan semua lampu yang menandakan penyerangan dari para pejuang.

Dalam serangan itu 53 serdadu tewas, sementara dua serdadu yang selamat melarikan diri ke Lubuk Basung. Kemudian datanglah bala bantuan Belanda dari Bukittinggi dan Padang Pariaman yang membalas dendam atas aksi malam sebelumnya. Korban dari pejuang tidak ada catatan yang jelas. Info mengatakan bahwa yang menjadi korban adalah Tuanku Cik Padang, Tabat, Sidi Marah Khalik, Muhammad, dan Kana. Namun ada yang menyebutkan yang menjadi korban adalah Tuanku Cik Padang, Kana, dan Unik.

Siapapun dan berapapun jumlahnya, tetap membuat Mande Siti turun langsung ke peperangan. Setelah melakukan penyerangan kemudian bersama anaknya, dia masuk hutan. Sayang kemudian dia tertangkap dan di bawa ke Lubuk Basung dan mendekam di penjara selama 14 bulan. Suaminya, Rasyid, diasingkan oleh Belanda di Manado. Kemudian Mande Siti dipenjara di Pariaman selama 16 bulan. Lalu dipenjara di Kota Padang selama 12 bulan dan dibebaskan oleh Belanda dengan alasan perikemanusiaan, karena Mande Siti memiliki anak kecil. (psr)

Baca Juga:

Bom Surabaya, Tragedi Mengoyak Toleransi

#Merawat Ingat
Bagikan
Ditulis Oleh

P Suryo R

Stay stoned on your love

Berita Terkait

Fun
LinkedIn Merilis Fitur Stories, Mirip Instagram dan Snapchat
Untuk memancing interaksi para profesional.
Andrew Francois - Selasa, 28 Februari 2023
LinkedIn Merilis Fitur Stories, Mirip Instagram dan Snapchat
Fun
Disambut Videografer Profesional, Fujifilm Rilis Kamera Terbaru Tiga Tahun Lalu
Kamera ini memiliki berbagai kelebihan dibandingkan pendahulunya
P Suryo R - Senin, 27 Februari 2023
Disambut Videografer Profesional, Fujifilm Rilis Kamera Terbaru Tiga Tahun Lalu
Fun
Tiga Tahun Lalu Instagram Punya Stiker di Komentar Stories
pengguna dapat melakukan percakapan dengan teman-temannya di Instagram Stories
P Suryo R - Minggu, 26 Februari 2023
Tiga Tahun Lalu Instagram Punya Stiker di Komentar Stories
Fun
Ketika 'Among Us' Turun Harga
Harga 'Among Us' hanya Rp 49 ribu.
Ikhsan Aryo Digdo - Sabtu, 25 Februari 2023
Ketika 'Among Us' Turun Harga
Fun
Layanan Penerbangan Singapura ke Indonesia Dibatalkan Hingga Mei 2020
Pembatalan ini selama periode 24 Februari hingga 25 Mei 2020.
P Suryo R - Jumat, 24 Februari 2023
Layanan Penerbangan Singapura ke Indonesia Dibatalkan Hingga Mei 2020
ShowBiz
Netflix Tambah Fitur Download
'Download Untukmu' memudahkan anggota Netflix menemukan tayangan favorit baru.
P Suryo R - Kamis, 23 Februari 2023
Netflix Tambah Fitur Download
Fun
Jakarta Indonesia Pet Show 2019, Surganya Pecinta Hewan
Pameran Jakarta Indonesia Pet Show menyediakan perlengkapan hewan
P Suryo R - Rabu, 22 Februari 2023
Jakarta Indonesia Pet Show 2019, Surganya Pecinta Hewan
Fashion
Di Tahun 2019 Vans Rilis Berle Pro
Berle Pro memiliki siluet yang tak lekang dimakan zaman, namun menyimpan elemen-elemen unik di dalamnya.
P Suryo R - Selasa, 21 Februari 2023
Di Tahun 2019 Vans Rilis Berle Pro
Travel
Mengenang Restoran Rindu Alam Puncak
Restoran Rindu Alam akan selalu dirindukan.
Andrew Francois - Senin, 20 Februari 2023
Mengenang Restoran Rindu Alam Puncak
Tradisi
Paduan Budaya Tionghoa dan Betawi dalam Festival Pecinan 2019
Festival Pecinan 2019 yang dilaksanakan di Jalan Pantjoran Petak Sembilan, Glodok, Jakarta Barat
P Suryo R - Minggu, 19 Februari 2023
Paduan Budaya Tionghoa dan Betawi dalam Festival Pecinan 2019
Bagikan