Film

Peran Penting Masyarakat dalam Hidupkan Ekosistem Perfilman

Raden Yusuf NayamenggalaRaden Yusuf Nayamenggala - Senin, 29 November 2021
Peran Penting Masyarakat dalam Hidupkan Ekosistem Perfilman

Masyarakat memiliki peran penting untuk menghidupkan ekosistem perfilman, baik lokal, nasional hingga Internasional. (Foto: pixabay/geralt)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MASYARAKAT harus terlibat untuk menghidupkan ekosistem perfilman, baik lokal, nasional hingga Internasional. Hal itu dipaparkan oleh Wakil Ketua 1 Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) Hikmat Darmawan.

Menurut Hikmat, ekosistem film beberapa tahun belakangan ini, seperti hadirnya festival film lokal, merupakan hasil diskusi dan pertukaran pikiran antara pencinta film, komunitas, dan pembuat film itu sendiri.

Baca Juga:

Deretan Film Negeri Aing Paling Kontroversial

"Ekosistem yang digunakan beberapa tahun belakangan adalah hasil diskusi atau brainstorming dengan komunitas dan pekerja film. Ekosistem ini memiliki rantai yang saling bergantungan, mulai dari konsep sampai siap tayang, hingga rantai distribusi yang menurut saya masih menjadi PR (pekerjaan rumah) bagi infrastruktur industri dan film," tutur Hikmat, seperti yang dikutip dari laman Antara.

Masyarakat punya peran penting untuk menghidupkan ekosistem perfilman. (Foto: pixabay/amitkrsocial)

Lebih lanjut Hikmat menambahkan ada pula upaya warga yang penting untuk mewujudkan distribusi dan sirkulasi film melalui komunitas. Selain itu, adanya kegiatan perfilman seperti festival film di sebuah kota, bisa menjadikan kota itu menjadi lebih hidup.

"Ada kegiatan di kota dan ada banyak platform serta gagasan yang dipertukarkan dalam kegiatan, yang bisa menjadi ruang percakapan untuk bertukar ide, pembacaan, dan informasi, serta wahana untuk saling mengenal lewat media audio-visual," tutur Hikmat.

Senada dengan Hikmat, Sineas Garin Nugroho juga sependapat. Dia memberi contoh Festival Film Internasional Gangneung di Korea Selatan, yang turut memberikan percikan semangat di kota kecil tersebut.

"Festival film dibangun atas dasar keberagaman sudut pandang, fokus, dan subjek. Di Gangneung sendiri, festival berfokus kepada karakter daerah itu yang merupakan kota sastra di Korea, sehingga menampilkan film-film yang diadaptasi dari karya sastra," jelas Garin.

Baca Juga:

Cara Cerdas Mencegah Anak Menonton Film Dewasa di Layanan Streaming

Menurut Garin, tidak peduli apakah festival itu kecil atau besar, terpenting ialah nilai dan cara pandang. Karena itu, Festival film dengan beragam karakter memang diperlukan, bukan soal besar atau kecilnya.

Stakeholder film Indonesia adalah seluruh masyarakat, bukan hanya para pekerja film. (Foto: pixabay/janbaby)

Bicara soal Jakarta yang menjadi rumah bagi sejumlah festival film lokal maupun internasional, Garin menjelaskan Jakarta memiliki ruang publik intelektual dan kebersamaan.

"Tanpa ruang publik yang sehat dan kritis, kota tidak punya identitas. Oleh karena itu, salah satunya dari festival film adalah membangkitkan ruang publik yang juga membangun identitas kota. Tanpa suatu ruang publik bersama, sebuah kota tak akan menjadi sebuah kota," lanjutnya.

Sementara itu, pengamat film sekaligus Board Festival Film Internasional Madani 2021 Ekky Imanjaya menyampaikan bahwa pemangku kepentingan perfilman Indonesia, yakni seluruh masyarakat Indonesia, bukan hanya para pekerja film.

"Stakeholder film Indonesia adalah seluruh masyarakat, bukan hanya para pekerja film. Dengan film kita bisa saling bertukar ide tak hanya dengan mereka yang hidupnya memang suka film, tapi sebanyak mungkin orang dengan kesamaan ide di festival film," ucap Ekky. (ryn)

Baca Juga:

Mengenal Lebih Dekat Film 'Autobiography'

#Film Indonesia #Industri Film
Bagikan
Ditulis Oleh

Raden Yusuf Nayamenggala

I'm not perfect but special

Berita Terkait

ShowBiz
Rekomendasi Film Romantis Akhir 2025, dari Drama Korea hingga Komedi Indonesia
Simak 4 rekomendasi film romantis terbaru Desember 2025, dari drama Korea menyentuh hingga film keluarga penuh cinta di bioskop Indonesia.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 25 November 2025
Rekomendasi Film Romantis Akhir 2025, dari Drama Korea hingga Komedi Indonesia
ShowBiz
Bukan Cuma Laga, Film Pengepungan di Bukit Duri Borong 4 Kategori Teknis Sinema Piala Citra
Film Pengepungan di Bukit Duri bukan hanya tentang aksi, tetapi juga tentang keluarga, janji, dan perjuangan
Wisnu Cipto - Sabtu, 22 November 2025
Bukan Cuma Laga, Film Pengepungan di Bukit Duri Borong 4 Kategori Teknis Sinema Piala Citra
ShowBiz
Film 'Pangku' Menangi Penghargaan FFI 2025, Reza Rahadian Persembahkan Karya untuk Para Ibu
Debut film Reza Rahadian sebagai sutradara, Pangku, meraih penghargaan bergengsi FFI 2025 dan dipersembahkan untuk para ibu di Indonesia.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 21 November 2025
Film 'Pangku' Menangi Penghargaan FFI 2025, Reza Rahadian Persembahkan Karya untuk Para Ibu
ShowBiz
Nia Dinata Garap 'Berbagi Suami: 20 Tahun Kemudian', Produksi Dimulai 2026
Nia Dinata menggarap sekuel 'Berbagi Suami: 20 Tahun Kemudian', mengangkat tema poligami di era digital. Syuting direncanakan pada awal 2026.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 20 November 2025
Nia Dinata Garap 'Berbagi Suami: 20 Tahun Kemudian', Produksi Dimulai 2026
ShowBiz
Rapi Films Garap Horor Komedi 'Sebelum Dijemput Nenek', Angga Yunanda Jadi Pemeran Utama
Rapi Films dan Skymedia menggarap film horor komedi 'Sebelum Dijemput Nenek' arahan Fajar Martha Santosa, dibintangi Angga Yunanda dan tayang 2026.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 20 November 2025
Rapi Films Garap Horor Komedi 'Sebelum Dijemput Nenek', Angga Yunanda Jadi Pemeran Utama
ShowBiz
Film 'Wasiat Warisan' Tayang Desember 2025, Ketika Ikatan Persaudaraan Diuji lewat Ancaman Utang dan Wasiat Terakhir
Dibintangi Derby Romero, Sarah Sechan, dan Astrid Tiar, film Wasiat Warisan tayang 4 Desember 2025.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 20 November 2025
Film 'Wasiat Warisan' Tayang Desember 2025, Ketika Ikatan Persaudaraan Diuji lewat Ancaman Utang dan Wasiat Terakhir
ShowBiz
Vino G. Bastian Bintangi 'Lupa Daratan', Film Komedi Satir Terbaru Ernest Prakasa yang Bakal Tayang di Netflix
Netflix merilis film komedi satir Lupa Daratan karya Ernest Prakasa, dibintangi Vino G. Bastian. Tayang 11 Desember 2025.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 19 November 2025
Vino G. Bastian Bintangi 'Lupa Daratan', Film Komedi Satir Terbaru Ernest Prakasa yang Bakal Tayang di Netflix
ShowBiz
Imajinari Umumkan Film 'Operasi Pestapora', Iqbaal Ramadhan Jadi Pemimpin Geng Copet
Imajinari merilis 'Operasi Pestapora', film aksi-komedi tentang sindikat pencopet konser yang dipimpin Iqbaal Ramadhan. Trailer perdana tayang 27 November 2025.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 19 November 2025
Imajinari Umumkan Film 'Operasi Pestapora', Iqbaal Ramadhan Jadi Pemimpin Geng Copet
ShowBiz
Adaptasi Buku ke Layar Lebar, Film ‘Na Willa’ Karya Ryan Adriandhy Siap Tayang 2026
Ryan Adriandhy menggarap film keluarga Na Willa, adaptasi karya Reda Gaudiamo, yang kini dalam proses produksi dan dijadwalkan tayang pada 2026.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 19 November 2025
Adaptasi Buku ke Layar Lebar, Film ‘Na Willa’ Karya Ryan Adriandhy Siap Tayang 2026
ShowBiz
Ananta Rispo Jadi Montir Pewaris Bengkel dalam Film Komedi Terbaru 'Ketok Mejik'
Film komedi Ketok Mejik garapan Yogi S. Calam menghadirkan deretan komedian top, dengan Ananta Rispo sebagai pemeran utama. Dijadwalkan tayang 2026.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 18 November 2025
Ananta Rispo Jadi Montir Pewaris Bengkel dalam Film Komedi Terbaru 'Ketok Mejik'
Bagikan