Penyintas Tragedi Tanjung Priok Nilai Gelar Pahlawan untuk Soeharto Bentuk Ketidakadilan
Penyintas Tragedi Tanjung Priok Nilai Gelar Pahlawan untuk Soeharto Bentuk Ketidakadilan.(foto: Merahputih.com/Ponco Sulaksono)
MERAHPUTIH.COM - PENYINTAS tragedi Tanjung Priok 1984, Aminatun, menolak wacana pemberian gelar pahlawan nasional kepada Presiden Kedua RI Soeharto. Penolakan tersebut datang bukan karena sekadar luka di masa lalu, melainkan persoalan ketidakadilan yang masih ia rasakan.
?
"Saya tidak rela kalau Soeharto itu dijadikan pahlawan karena saya sendiri sampai sekarang tidak mendapatkan pengadilan yang hak untuk diri saya," ucapnya dalam diskusi publik di Jakarta, Rabu (5/11).
?
Aminatun ialah saksi sekaligus korban kekerasan aparat militer dalam peristiwa berdarah di Tanjung Priok. Saat itu, ia ditangkap hanya karena membela kakaknya yang ditahan tanpa adanya surat perintah. "Kemudian dijebloskan di kantor polisi, diinterogasi sampai pagi. Saya melihat penyiksaan kepada kakak saya dan teman-teman yang ada," katanya.
?
Saat penahanan tersebut, ia mendapat perlakuan tidak manusiawi. Para aparat memberikan makanan dengan cara dilempar. Setelahnya, ia dibawa ke Komando Distrik Militer (Kodim). Saat itu, ia sempat ditelanjangi. "Saat di Kodim, saya juga sempat ditelanjangi. Saya melawan, melindungi diri. Tadinya mau ditelanjangi di hadapan teman laki-laki semuanya," katanya.
Baca juga:
Romo Magnis Sebut Soeharto tak Layak Jadi Pahlawan: Dia Korupsi Besar-Besaran
?
Aminatun, yang saat peristiwa itu berusia 27 tahun, menceritakan bagaimana banyak korban tragedi Tanjung Priok lain dibunuh tanpa proses hukum. "Di Priok itu (korban) dilindas pakai tank, bekasnya remuk sekali dan sudah jadi serpihan-serpihan," katanya.
?
Ia menilai memberi gelar pahlawan kepada Soeharto sama saja dengan menutup mata atas penderitaan korban dan keluarga mereka. Baginya, pengakuan terhadap Soeharto sebagai pahlawan akan melukai hati para korban yang belum mendapatkan keadilan.
?
"Dengan kondisi seperti itu, pantaskah seorang pemimpin, seorang negarawan kemudian memperlakukan rakyatnya seperti itu? Terus dia punya kebaikan yang satu, terus dijadikan pahlawan, tapi semua perbuatannya jelek, apa bisa masuk akal tidak kalau dia itu seorang pahlawan?" katanya.(Pon)
Baca juga:
Bagikan
Ponco Sulaksono
Berita Terkait
[HOAKS atau FAKTA]: Gibran Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional, Dianggap Lebih Berjasa dari Soekarno dan Soeharto
Komnas HAM Kecewa Soeharto Diberi Gelar Pahlawan Nasional, Minta Kasus Dugaan Pelanggaran di Masa Lalu Tetap Harus Diusut
Menteri HAM Ogah Komentar Detail Soal Gelar Pahlwan Soeharto
Golkar Solo Bakal Gelar Tasyakuran Soeharto Jadi Pahlawan Nasional
Marsinah Dijadikan Pahlawan Nasional, Bukti Negara Mulai Menghargai Kelompok Buruh
Dari Akademisi hingga Diplomat, Kiprah Prof. Mochtar Kusumaatmadja Kini Diabadikan sebagai Pahlawan Nasional
Gus Dur dan Syaikhona Kholil Jadi Pahlawan Nasional, PKB: Bentuk Pengakuan Negara atas Jasa Besarnya
Ubedilah Badrun Sebut Gelar Pahlawan untuk Soeharto Bukti Bangsa Kehilangan Moral dan Integritas
Soeharto & Marsinah Barengan Jadi Pahlawan Nasional, SETARA Institute Kritik Prabowo Manipulasi Sejarah
Aktivis Reformasi Sebut Gelar Pahlawan Nasional untuk Soeharto Bentuk Pengaburan dan Amnesia Sejarah Bangsa