Penyebab Cuaca Ekstrem di Sumut-Aceh, BNPB: Ada Pergerakan Siklon Tropis dari Selat Malaka

Soffi AmiraSoffi Amira - 2 jam, 52 menit lalu
Penyebab Cuaca Ekstrem di Sumut-Aceh, BNPB: Ada Pergerakan Siklon Tropis dari Selat Malaka

Bencana alam melanda wilayah Sumatra Utara hingga Aceh. Foto: Dok. BNPB

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Sejumlah wilayah kabupaten di Provinsi Sumatra Utara, yang meliputi Sibolga, Tapanuli Utara, Tapanuli Tengah, dan Tapanuli Selatan, dilanda bencana akibat cuaca ekstrem secara bertubi-tubi.

Selain korban jiwa, peristiwa ini juga mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pun mengungkap pemicu cuaca ekstrem yang memicu bencana di Sumut.

Kepala Pusat Data dan Informasi BNPB, Abdul Muhari menyebutkan, cuaca ekstrem dipicu Siklon Tropis KOTO yang berkembang di Laut Sulu dan Bibit Siklon 95B, yang terpantau di Selat Malaka.

“Kedua sistem ini memengaruhi peningkatan curah hujan dan angin kencang di Sumatra bagian utara,” kata Abdul dalam keteranganya kepada wartawan, Rabu (26/11).

Baca juga:

Skema Haji 2026 Dinilai Terlalu Berbahaya, Jemaah Harus Tiba di Mina Pagi Hari Sebelum Cuaca Panas Ekstrem Mencapai Puncaknya

Menurut Abdul, bibit Siklon 95B memengaruhi pembentukan awan konvektif yang meluas di atas Aceh hingga Sumatra Utara, sehingga menyebabkan meningkatnya curah hujan ekstrem dalam beberapa hari terakhir.

Sementara itu, Siklon Tropis KOTO melalui pola belokan angin dan penarikan massa udara basah (inflow) ke pusat siklon meningkatkan pertumbuhan awan hujan di wilayah barat Indonesia, termasuk Sumatra Utara.

“Ini memperkuat hujan lebat di wilayah terkait,” jelas Abdul.

Ia mengingatkan, bibit Siklon 95B berpotensi memicu hujan sedang hingga lebat di Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat, dan Riau, disertai angin kencang di Aceh dan Sumatra Utara.

Kondisi ini juga berdampak pada gelombang tinggi 1,25–2,5 meter di Selat Malaka bagian utara dan sejumlah perairan di Riau, serta gelombang 2,5–4,0 meter di Selat Malaka bagian tengah, perairan timur Sumatra Utara, dan Samudra Hindia barat Aceh hingga Nias.

Baca juga:

Semeru Hantam 204 Hektare Lahan Pertanian Warga, BNPB Ungkap Tiga Orang Luka Berat Terjebak Material Vulkanik

Sementara itu, Siklon Tropis KOTO berpotensi menyebabkan hujan sedang hingga lebat di Kalimantan Barat dan Kepulauan Riau, serta gelombang tinggi 1,25–2,5 meter di perairan Sangihe–Talaud, Laut Sulawesi, Laut Maluku, perairan Halmahera, Papua Barat Daya hingga Papua, dan Samudra Pasifik utara Maluku–Papua.

“Kami terus memonitor perkembangan situasi di wilayah Tapanuli Raya serta berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk percepatan penanganan darurat,” ucap Abdul.

BNPB mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem yang masih dapat berlangsung dalam beberapa hari ke depan.

Masyarakat diimbau untuk memantau informasi prakiraan cuaca secara berkala dan mengikuti instruksi resmi dari petugas di lapangan.

“Bagi warga yang tinggal di sekitar lereng perbukitan, bantaran sungai, dan wilayah rawan longsor dapat melakukan evakuasi ke tempat yang lebih aman apabila hujan lebat mengguyur wilayah tempat tinggal lebih dari satu jam,” tutup Abdul. (knu)

#Cuaca Ekstrem #Sumatra Utara #Cuaca Buruk #BNPB
Bagikan

Berita Terkait

Indonesia
Penyebab Cuaca Ekstrem di Sumut-Aceh, BNPB: Ada Pergerakan Siklon Tropis dari Selat Malaka
BNPB mengungkapkan penyebab cuaca ekstrem di Sumatra Utara hingga Aceh. Hal itu adanya pergerakan siklon tropis dari Selat Malaka.
Soffi Amira - 2 jam, 52 menit lalu
Penyebab Cuaca Ekstrem di Sumut-Aceh, BNPB: Ada Pergerakan Siklon Tropis dari Selat Malaka
Indonesia
Sibolga hingga Tapanuli Selatan Dilanda Banjir dan Longsor, Ribuan Warga Mengungsi
Cuaca ekstrem memicu banjir dan longsor di empat kabupaten di Sumatera Utara, menyebabkan korban jiwa, ribuan rumah terdampak, dan ribuan warga mengungsi.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 26 November 2025
Sibolga hingga Tapanuli Selatan Dilanda Banjir dan Longsor, Ribuan Warga Mengungsi
Indonesia
PVMBG Larang Masyarakat Beraktivitas Radius 20 Kilometer dari Puncak Semeru, Petugas Catat 44 Kali Gempa Letusan Selama 6 Jam Terakhir
Aktivitas kegempaan Gunung Semeru menunjukkan peningkatan signifikan
Angga Yudha Pratama - Senin, 24 November 2025
PVMBG Larang Masyarakat Beraktivitas Radius 20 Kilometer dari Puncak Semeru, Petugas Catat 44 Kali Gempa Letusan Selama 6 Jam Terakhir
Indonesia
Prakiraan Cuaca BMKG, 24 November: Mayoritas Kota Besar Indonesia Diguyur Hujan dan Petir
Untuk Sulawesi, BMKG memprakirakan Manado dan Kendari berawan tebal
Angga Yudha Pratama - Senin, 24 November 2025
Prakiraan Cuaca BMKG, 24 November: Mayoritas Kota Besar Indonesia Diguyur Hujan dan Petir
Indonesia
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 24 November 2025: Awan Tebal di Pagi Hari, Siang Bakal Cerah Berawan
Pola cuaca serupa juga berlaku di Jakarta Timur dan Jakarta Utara
Angga Yudha Pratama - Senin, 24 November 2025
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 24 November 2025: Awan Tebal di Pagi Hari, Siang Bakal Cerah Berawan
Dunia
Banjir di Vietnam Tewaskan Sedikitnya 90 Orang, 12 masih Hilang
Sebelumnya, Vietnam telah dihantam topan Kalmaegi dan Bualoi hanya dalam selang beberapa minggu.
Dwi Astarini - Senin, 24 November 2025
 Banjir di Vietnam Tewaskan Sedikitnya 90 Orang, 12 masih Hilang
Indonesia
Pengungsi Letusan Gunung Semeru Kembali ke Rumah
BNPB juga terus memantau aktivitas vulkanik Gunung Semeru bersama kementerian dan lembaga teknis.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 21 November 2025
Pengungsi Letusan Gunung Semeru Kembali ke Rumah
Indonesia
Tim SAR Temukan 2 Korban Longsor Banjarnegara, Puluhan Orang Diduga Masih Hilang
BMKG memprakirakan kawasan longsor akan diguyur hujan ringan hingga lebat pada dua hari ke depan.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 20 November 2025
Tim SAR Temukan 2 Korban Longsor Banjarnegara, Puluhan Orang Diduga Masih Hilang
Indonesia
Ribuan Rumah Di Cirebon Terdampak Banjir, Sungai Ciberes Meluap
Kejadian banjir tersebut dikategorikan sebagai bencana hidrometeorologi yang dipengaruhi oleh tingginya intensitas hujan.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 20 November 2025
Ribuan Rumah Di Cirebon Terdampak Banjir,  Sungai Ciberes Meluap
Indonesia
Potensi Cuaca Ekstrem Mengancam, Pemprov DKI belum Ada Rencana Gelar Modifikasi Cuaca
Pelaksanaan OMC periode awal November berjalan efektif, tapi untuk saat ini belum ada rencana pelaksanaan OMC tambahan.
Dwi Astarini - Kamis, 20 November 2025
Potensi Cuaca Ekstrem Mengancam, Pemprov DKI belum Ada Rencana Gelar Modifikasi Cuaca
Bagikan