Penyakit yang Mengincar Anak Obesitas


Penyakit yang Mengincar Anak Obesitas (Sumber: Pixabay/Mcconnmama)
SAAT anak masih kecil, orangtua cenderung tidak terlalu memperhatikan asupan makanannya sehari-hari. Rasanya tidak tega untuk melarangnya makan ini itu terutama jika mereka meminta makanan manis seperti donat, cokelat, dan permen. Mitos soal anak sehat memiliki tubuh yang gemuk juga rupanya masih melekat pada mindset orangtua.
Anak yang gemuk memang terlihat menggemaskan apalagi ketika pipinya terlihat chubby dan berisi, seperti punya boneka hidup. Tetapi rupanya banyak penyakit mengincar anak-anak obesitas dan akan berakhir fatal.
Dilansir dari kidshealth.org, jika obesitas pada anak dibiarkan begitu saja, mereka akan menanggung banyak penyakit kronis pada usia dewasa. Sebaiknya mulai sekarang asupan makanan perlu diperhatikan. Berikut ulasan penyakit-penyakit yang umum diderita anak obesitas.
1. Apnea Tidur

Anak yang terlalu gemuk akan sulit bernapas. Hal itu karena tumpukkan lemak di dalam tubuhnya menekan organ-organ dalam yang penting, salah satunya-paru-paru. Akibatnya anak akan kesulitan untuk tidur.
2. Masalah Tulang

Meskipun masih kecil, anak-anak harus menjaga keseimbangan tubuhnya. Kelebihan berat badan dapat menyebabkan kerusakan pada sendi dan tulangnya. Ini diakibatkan dari tekanan dan berat yang ditanggung oleh kerangka tubuh. Anak obesitas lebih rentan mengalami patah tulang dan nyeri sendi.
3. Diabetes

Obesitas identik dengan penyakit diabetes. Anak-anak yang obesitas biasanya terkena penyakit diabetes tipe 2 di mana tubuhnya tidak mampu mencerna glukosa dengan baik. Jika hal ini tidak ditangani lebih lanjut lama-lama akan menyebabkan disfungsi ginjal.
4. Asma

Rata-rata anak yang obesitas memiliki penyakit asma di mana kumpulan lemak di dalam tubuh mengakibatkan inflamasi sistem kardiovaskuler. Hal ini menyebabkan anak sulit bernafas dan mengalami gejala penyakit asma.
5. Kanker Usus

Jika anak dibiarkan makan apa saja tanpa diperhatikan jumlah kalori dan kandungannya, bisa-bisa elemen yang terdapat di makanan tersebut belum bisa dicerna oleh usus anak kecil karena masih sangat sensitif. Akibatnya banyak sisa-sisa kalori atau kotoran yang mengendap di dalam usus yang mendorong terbentuknya sel-sel kanker pada usus anak. (mar)
Bagikan
Berita Terkait
Datangi Polda Metro, KPAI Kawal Ratusan Anak yang Ditangkap Saat Demo 25 Agustus

Aksi Anak-anak Ikuti Karnaval Meriahkan HUT ke-80 Kemerdekaan RI di Jakarta

Kisah Pilu Bocah Sukabumi Meninggal Akibat Cacing, Pemerintah Akui Layanan Kesehatan Masih Pincang

62 Persen ASN Pemprov DKI Obesitas, Dinkes Juga Buka Data Hipertensi, Diabetes hingga Kejiwaan

Ingat Ya Bunda! Beri Makan Anak Jangan Hanya Fokus Pada Nasi dan Mie

Pelaku Pelecehan Penumpang Anak Citilink Terancam 15 Tahun Bui, Kondisi Korban Masih Trauma

Anak di Bawah Umur di Cianjur Diperkosa 12 Orang, Polisi Harus Gerak Cepat Tangkap Buron

1 dari 5 Anak di Indonesia Tumbuh Tanpa Peran Ayah

Mengintip Aksi 2.200 Anak Juggling Bola Meriahkan Pembukaan Piala Presiden 2025

Melihat Pameran Kids Biennale Indonesia 2025 Bertajuk Tumbuh Tanpa Takut di Galeri Nasional
