Pentingnya Membeli Produk Lokal Selama Ramadan


Pentingnya membeli produk lokal di bulan Ramadan (Foto: pixabay/jarmoluk)
BIMA Laga selaku Ketua Umum Asosiasi E-commerce Indonesia (idEa), memberikan tiga alasan mengapa membeli produk lokal selama bulan Ramadan merupakan hal yang tepat.
Menurut Bima, alasan yang pertama yakni dengan membeli produk lokal, maka kita sudah membantu perekonomian dalam negeri.
Baca Juga:
"Alasan kedua, produk buatan lokal tidak kalah kualitasnya dengan produk buatan mancanegara. Terakhir, ketika berbelanja produk lokal di lokapasar, konsumen bisa memanfaatkan promosi seperti gratis ongkos kirim atau diskon uang kembali (cashback)," ujar Bima seperti yang dikutip dari laman Antara.

IdEa merasa cukup optimis bahwa ekonomi digital Indonesia terus tumbuh pada bulan Ramadan tahun ini, terlebih kasus penyebaran Virus COVID-19 belakangan ini sudah mulai melandai.
Menurut Bima, transaksi di platform dagang digital pun cukup tinggi saat bulan puasa. Hal itu tak lepas dari Tunjangan Hari Raya (THR) yang meyebabkan daya beli masyarakat meningkat. Selain itu, platform dagang digital biasanya memberikan promosi menjelang Hari Raya Idul Fitri.
Pihak idEa menjelaskan, bahwa ekonomi digital tahun lalu ditaksir berjumlah sekitar Rp401 triliun, dengan pertumbuhan di atas 40 persen. Sementara tahun ini, ekonomi digital diperkirakan menyentuh angka Rp 526 triliun, atau tumbuh di atas 30 persen secara year-on-year.
Asosiasi tersebut juga optimis dengan jumlah pertumbuhan itu, terlebih platform e-commerce biasanya mengadakan sejumlah program promosi yang bertujuan untuk mendongkrak penjualan.
Baca Juga:
Lima Tips Jitu Agar Tetap Terhidrasi Selama Puasa di Bulan Ramadan
Selain promosi dari penyelenggara sistem elektronik, Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia yang diluncurkan sejak awal pandemi 20202, pun mampu menarik pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk masuk ke platform digital.

Menurut laporan terbaru dari idEa, saat ini sudah ada 9,9 juta UMKM yang masuk ke ekosistem digital melalui GBBI. Angka itu didapat pada periode Mei 2020 hingga Februari 2022.
Adapun total UMKM yang sudah masuk ke platform digital yang berada di bawah idEa, berjumlah sekitar 19 juta. Pemerintah sendiri merencanakan ada 30 juta UMKM yang masuk platform digital di 2024, masih ada sekitar 11 juta UMKM untuk memenuhi target itu. Mengenai hal itu, idEa optimis bahwa target tersebut bisa tercapai. (Ryn)
Baca Juga:
CEO Apple Hingga Bos Google Ucapkan Selamat Puasa di Bulan Ramadan
Bagikan
Berita Terkait
PT KAI Angkut 4,3 Juta Orang Pemudik, Ada 10 KA Jarak Jauh Jadi Favorit

Hal Unik Yang Terjadi di Tradisi Kupatan Setiap 8 Syawal di Indonesia

Filosofi Tradisi Kutupatan Jejak Peninggalan Sunan Kalijaga

Prabowo Senang Menteri Kerja Keras Redam Gejolak Harga Pangan di Saat Ramadan dan Idul Fitri

5 Film Karya Sineas Indonesia Yang Bisa Jadi Pilihan Saat Nikmati Libur Lebaran

Doa Bagi Mereka Yang Amalkan Salat Kafarat

Polisi Mulai Berlakukan Ganjil Genap di 2 Titik Jalan Tol, Tak Ada Tilang Manual

Arus Mudik 2025 Diklaim Lebih Tertata, H-3 Tercatat 258.383 Kendaraan Keluar dari Jakarta

9 Doa Menenangkan Hati Sambut Kemenangan di Malam Takbiran dan Saat Idul Fitri

Sore Ini Kemenag Gelar Isbat Penentuan 1 Syawal 1446 H, Idul Fitri Dipekirakan 31 Maret 2025
