Kesehatan Mental

Pentingnya Memahami Depresi untuk Menyelamatkan Nyawa

Dwi AstariniDwi Astarini - Sabtu, 14 September 2024
Pentingnya Memahami Depresi untuk Menyelamatkan Nyawa

Penting untuk mengenali dan memahami depresi untuk mendapat penanganan yang tepat. (Foto: Freepik/Freepik)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MERAHPUTIH.COM - WARGA di negara-negara Asia Pasifik memiliki tingkat penyakit depresi dan penyakit jiwa yang jauh lebih tinggi ketimbang wilayah lain di dunia. Hal itu terungkap dalam dokumen White Paper di wilayah Asia Pasifik yang dipublikasikan pada 2021 bertajuk Rising Social and Economic Cost of Major Depression: Seeing the Full Spectrum yang disponsori Johnson & Johnson Pte Ltd dan dilakukan KPMG Singapura.

Dokumen tersebut menyoroti bahwa orang yang hidup dengan depresi 40 persen kurang produktif daripada individu yang sehat. Meski begitu, sayangnya, depresi masih belum terlalu dipahami dengan baik di berbagai negara, termasuk Indonesia. Stigma dan kesadaran yang rendah menghambat akses pasien terhadap pengobatan. Kurangnya pemahaman akan perbedaan tentang jenis depresi di antara pasien dan masyarakat pada umumnya dapat membuat gejala dan pengalaman penderita sering dianggap sama saja.

Pengetahuan cara mengenali gejala depresi dan memahami bahwa depresi tidak semuanya sama, tapi sebuah spektrum, bisa menurunkan stigma sehingga mendukung masyarakat untuk mencari pengobatan yang tepat. Mampu mengenali gejala depresi dapat membantu masyarakat untuk segera mencari bantuan profesional sejak dini dan mendorong orang lain untuk melakukan hal yang sama.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan depresi menyumbang 4,3 persen dari beban penyakit global dan akan menempati peringkat atas sebagai kontributor utama pada 2030. Depresi akan menjadi beban penyakit nomor satu di negara maju dan seluruh dunia.

Baca juga:

5 Pekerjaan yang Rentan Bikin Depresi



Berdasarkan data IHME 2019, dari sekitar 970 juta orang di dunia yang menderita gangguan jiwa, sekitar 28,9 persen di antaranya diperkirakan merupakan gangguan depresi. Hal itulah yang membuat depresi perlu menjadi perhatian khusus.

“Kita perlu menghilangkan stigma terhadap depresi di Indonesia mengingat kondisi ini dapat diobati, terutama ketika orang dapat mengenali gejalanya sejak dini dan mencari pengobatan jika diperlukan,” kata Country Leader of Communications & Public Affairs of Johnson & Johnson Innovative Medicine in Indonesia, Malaysia & Phillipines Devy Yheanne dalam keterangan resmi yang diterima Merahputih.com.

Mitos umum tentang depresi ialah bahwa gangguan ini tidak dapat diobati. Namun, sebenarnya depresi justru salah satu kondisi kesehatan mental yang paling bisa diobati. Tanpa pengobatan, penyakit dan gangguan jiwa dapat memengaruhi hubungan individu dengan keluarga dan teman-teman mereka, karier profesional, dan kualitas hidup mereka secara keseluruhan.

Orang yang menderita depresi dapat menghadapi konsekuensi yang berbahaya dan bahkan fatal karena hampir tidak mungkin mereka mampu menghadapi depresi sendirian. Oleh karena itu, meningkatkan kesadaran tentang depresi menjadi salah satu langkah pertama untuk mendapatkan bantuan yang dibutuhkan.

Beberapa gejala gangguan depresi mayor meliputi rasa sedih yang terus-menerus, pesimistis, rasa tidak berdaya, gampang tersinggung, insomnia, sulit makan, menarik diri, hingga melakukan usaha untuk bunuh diri. Apabila kamu atau keluarga atau temanmu mengalami gejala-gejala tersebut dan ada dugaan menderita gangguan depresi mayor, terutama bila ada niat melukai diri sendiri dan/atau bunuh diri, sangat disarankan untuk segera berkonsultasi pada tenaga kesehatan jiwa profesional, seperti psikiater, dokter umum, atau psikolog.

“Membahas masalah depresi ini akan mendorong masyarakat untuk memahami penyebab, gejala, dan mendapatkan bantuan yang sangat dibutuhkan dari para ahli,” tutupnya.

Baca juga:

Faktor-Faktor Ini Bisa Picu Depresi

#Kesehatan #Kesehatan Mental #Depresi
Bagikan
Ditulis Oleh

Dwi Astarini

Love to read, enjoy writing, and so in to music.

Berita Terkait

Olahraga
Raphael Varane Ngaku Alami Depresi saat Masih di Real Madrid, Paling Parah setelah Piala Dunia 2018!
Raphael Varane mengaku dirinya mengalami depresi saat masih membela Real Madrid. Ia menceritakan itu saat wawancara bersama Le Monde.
Soffi Amira - Rabu, 03 Desember 2025
Raphael Varane Ngaku Alami Depresi saat Masih di Real Madrid, Paling Parah setelah Piala Dunia 2018!
Indonesia
SDM Dokter belum Terpenuhi, Kemenkes Tunda Serahkan RS Kardiologi Emirate ke Pemkot Solo
Pemkot segera mulai menyiapkan kebutuhan tenaga medis, mulai dari dokter hingga perawat.
Dwi Astarini - Senin, 24 November 2025
SDM Dokter belum Terpenuhi, Kemenkes Tunda Serahkan RS Kardiologi Emirate ke Pemkot Solo
Indonesia
Program Pemutihan BPJS Kesehatan Berlangsung di 2025, ini Cara Ikut dan Tahapannya
emerintah memberikan kesempatan bagi peserta untuk mendapatkan penghapusan tunggakan iuran sehingga mereka bisa kembali aktif menikmati layanan kesehatan.
Dwi Astarini - Rabu, 19 November 2025
Program Pemutihan BPJS Kesehatan Berlangsung di 2025, ini Cara Ikut dan Tahapannya
Berita Foto
Prodia Hadirkan PCMC sebagai Layanan Multiomics Berbasis Mass Spectrometry
Direktur Utama PT Prodia Widyahusada memotong tumpeng bersama Komisaris Utama PT Prodia Widyahusada, Andi Widjaja saat peresmian PCMC di Jakarta.
Didik Setiawan - Sabtu, 15 November 2025
Prodia Hadirkan PCMC sebagai Layanan Multiomics Berbasis Mass Spectrometry
Indonesia
Senang Ada Temuan Kasus Tb, Wamenkes: Bisa Langsung Diobati
Kemenkes menargetkan hingga akhir tahun ini bisa mengobati 900 ribu orang yang terkena Tb.
Dwi Astarini - Kamis, 13 November 2025
Senang Ada Temuan Kasus Tb, Wamenkes: Bisa Langsung Diobati
Berita Foto
Momen Garda Medika Hadirkan Fitur Express Discharge Permudah Layanan Rawat Jalan
President Director Asuransi Astra, Maximiliaan Agatisianus memberikan pemaparan dalam peluncuran Express Discharge di Jakarta, Rabu (12/11/2025).
Didik Setiawan - Rabu, 12 November 2025
Momen Garda Medika Hadirkan Fitur Express Discharge Permudah Layanan Rawat Jalan
Indonesia
Cak Imin Imbau Penunggak Iuran BPJS Kesehatan Daftar Ulang Biar Bisa Diputihkan
Pemerintah akan memutihkan tunggakan 23 juta peserta BPJS Kesehatan mulai akhir 2025.
Wisnu Cipto - Rabu, 05 November 2025
Cak Imin Imbau Penunggak Iuran BPJS Kesehatan Daftar Ulang Biar Bisa Diputihkan
Indonesia
23 Juta Tunggakan Peserta BPJS Kesehatan Dihapuskan, Ini Syarat Penerimanya
Program penghapusan tunggakan iuran BPJS Kesehatan ini akan dimulai pada akhir 2025
Wisnu Cipto - Rabu, 05 November 2025
23 Juta Tunggakan Peserta BPJS Kesehatan Dihapuskan, Ini Syarat Penerimanya
Lifestyle
Trik Dokter Jaga Imun: Vitamin, Hidrasi & Tidur Lawan Penyakit Cuaca Ekstrem
Selain mengonsumsi nutrisi seimbang, dokter juga mengingatkan pentingnya memastikan tubuh selalu terhidrasi secara cukup selama cuaca ekstrem
Angga Yudha Pratama - Selasa, 04 November 2025
Trik Dokter Jaga Imun: Vitamin, Hidrasi & Tidur Lawan Penyakit Cuaca Ekstrem
Indonesia
Kejar Target, Cek Kesehatan Gratis Bakal Datangi Kantor dan Komunitas
Komunitas-komunitas yang diajak kerja sama juga nantinya dapat melakukan layanan CKG di tempat-tempat strategis, contohnya mall.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 03 November 2025
Kejar Target, Cek Kesehatan Gratis Bakal Datangi Kantor dan Komunitas
Bagikan