Pentingnya Beradaptasi agar Bertahan di Dunia Bisnis


Pentingnya menghadapi perubahan di bidang bisnis. (Foto: Unsplash/Microsoft 365)
MerahPutih.com - Perubahan Tidak bisa dihindari. Seiring berkembangnya teknologi, maka tiap orang harus bisa beradaptasi agar tidak tertinggal dengan kemajuan. Begitu pula dalam mengelola bisnis, kamu harus berani beradaptasi terhadap perubahan agar tetap bisa bersaing dengan kompetitor.
Laman Hiscox.co.uk menjelaskan bahwa sejumlah perusahaan yang tadinya hanya memiliki kantor atau gerai bisnis dalam bentuk fisik, berhasil beradaptasi dengan perubahan. Tidak perlu jauh-jauh, kamu yang suka nonton film streaming, tentu tahu Netflix.
Founder Netflix Reed Hastings tadinya memulai bisnisnya dengan mengirimkan DVD ke pelanggan. Ia hanya punya satu mimpi, yakni memberikan tontonan nan mudah diakses oleh pelanggan. Netflix yang berbasis layanan streaming film menjadi cara Hastings untuk tetap membuat perusahaannya eksis di dunia bisnis.
Seturut data pada Statista, pada kuartal 2024 Netflix tercatat memiliki 269,6 juta pelanggan di seluruh dunia pada kuartal pertama 2024. Jumlah ini diperkirakan akan terus bertambah. Hal ini membuktikan bahwa model bisnis Hastings diterima dan memang dibutuhkan oleh pelanggan, yakni kemudahan nonton film di mana saja.
Baca juga:
Beradaptasi di dunia bisnis, tak hanya mengikuti kemajuan di berbagai bidang seperti teknologi. Terkadang penting pula untuk siap menghadapi situasi tak terduga yang bisa 'menggoyangkan' bisnis kamu, contohnya seperti pandemi COVID-19 kemarin.
Dikutip dari laman Entrepreneur, penting untuk menciptakan bisnis yang mudah beradaptasi dan tangguh. Sebab saat ini pengusaha boleh dibilang hidup di era perubahan yang cepat seiring juga diwarnai dengan ketidakpastian.
Maka dari itu, salah satu cara mempertahankan bisnis ialah mempersiapkan SDM tangguh. Penting untuk merekrut karyawan yang mempunyai kemampuan berinovasi. Mereka tak hanya mampu menciptakan perubahan, tetapi karyawan berkompeten nan 'kuat', juga menghargai fleksibilitas dan kreativitas. Itu akan sangat baik untuk sebuah perusahaan.
Perusahaan-perusahaan besar seperti Google dan Facebook juga tidak alergi dengan perubahan. Meski menjadi perusahaan besar nan sukses, Google dan Facebook tetap mencoba beradaptasi dengan 'lingkungan bisnisnya'.
Baca juga:
Sebagai contoh, seperti diberitakan laman Forbes, Google dan Facebook nyatanya menghadapi perubahan dengan banyak berinvestasi dalam bidang teknologi. Mereka mencoba menghidupkan realitas virtual, pembelajaran mesin, hingga kecerdasan buatan. (ikh)
Bagikan
Berita Terkait
Unsur Politis Harus Dihindari Dalam Rencana Bisnis Kopdes, Bisa Gagal Jika Ambil Alih Bisnis Eksisting

Pendapatan KAI Melonjak 29 Persen, Catatkan Laba Bersih Rp 2,21 T di 2024

Indonesia Ingin Ada Peluang Bisnis Baru Dengan Prancis

Tupperware Hentikan Bisnis di Indonesia Setelah 33 Tahun Beroperasi

Biang Kerok IHSG Anjlok, Dari Ketegangan Geopolitik Sampai Perang Tarif Uni Eropa dan AS

IHSG Terperosok dan Alami Trading Halt, DPR Langsung Kunjungi BEI

Setelah 28 Tahun, Donatella Versace Turun dari Jabatan Chief Creative Officer, Menyerahkan Tanggung Jawab ke Pihak di Luar Keluarga

Direksi Shell Mengundurkan Diri, Perusahaan Ingin Struktur Baru demi Efisiensi dan Nilai Bisnis

Apple dan Indonesia Dikabarkan Capai Kesepakatan untuk Penjualan iPhone 16

Penjualan Eropa Jeblok, Nilai Pasar Tesla Anjlok Sampai di Bawah USD 1 Triliun
