Penjualan Switch Melemah, Laba Nintendo Turun
Pendapatan dari perangkat lunak juga menurun. (Foto: Unsplash/Alvaro Reyes)
NINTENDO mengumumkan pada Selasa (9/5), laba mereka untuk tahun yang berakhir pada Maret lalu turun 9,4 persen dari periode sebelumnya. Laba mereka kini menjadi USD 3,2 miliar atau setara Rp 4,7 triliun. Ini merupakan tahun kedua berturut-turut pendapatan Nintendo menurun.
Penurunan disinyalir tersebab melemahnya penjualan konsol gim andalan mereka Switch. Laba operasi turun 14,9 persen menjadi 504,38 yen (Rp 55 triliun) dengan penjualan 1,60 triliun yen, turun 5,5 persen, seperti diungkapkan laman ANTARA, mengutip Kyodo, Rabu (9/5).
Perusahaan gim raksasa Jepang itu menjual 17,97 juta unit konsol Switch pada tahun fiskal lalu, turun 22,1 persen dari 23,06 juta unit pada tahun sebelumnya. Pembatasan produksi akibat kekurangan chip dan permintaan yang lebih lemah selama musim belanja akhir tahun juga turut menjadi penyebab.
Baca juga:
Mungkinkah Generasi Terbaru Nintendo Switch Rilis di 2024?
Penjualan perangkat lunak Switch mengalami penurunan yang lebih kecil sebesar 9 persen menjadi 213,96 juta unit berkat permintaan yang kuat untuk beberapa judul populer, seperti Splatoon 3 dan seri gim Pokemon.
Hasil yang kurang memuaskan itu datang setelah Nintendo mencatat rekor laba bersih sebesar 480,38 miliar yen (Rp 52,4 triliun) untuk tahun fiskal 2020. Rekor tercapai karena pembatasan aktivitas selama pandemi virus Covid-19 yang mendorong penjualan gim di seluruh dunia. Permintaan untuk gim kembali normal seiring relaksasi pembatasan Covid-19.
"Nintendo sedang meneliti dan mengembangkan konsol pengganti Switch," kata Presiden Shuntaro Furukawa.
Perusahaan itu juga berupaya meningkatkan penjualan dalam bisnis lain, seperti film, dan meningkatkan toko resmi yang menjual gim dan barang karakter. Contoh terbaru adalah The Super Mario Bros. Movie.
Baca juga:
Bukan Switch OLED, Konsol Next-Gen Nintendo akan Rilis di 2022
Film itu didasarkan pada karakter gim populer yang tayang perdana lebih dari sebulan lalu dan kini telah menjadi blockbuster. Furukawa berharap keberhasilan film itu akan berdampak positif pada bisnis utama perusahaan.
"Saya berharap orang-orang yang menonton film tertarik dengan gim juga," terangnya.
Untuk tahun fiskal saat ini yang berakhir Maret tahun depan, perusahaan memperkirakan laba bersihnya turun 21,4 persen menjadi 340 miliar yen (Rp 37,1 triliun) dan penjualan turun 9,5 persen menjadi 1,45 triliun yen (Rp 158,2 triliun) karena mengantisipasi penurunan lebih lanjut dalam penjualan Switch.
Perusahaan mengatakan, penjualan konsol tersebut akan turun 16,5 persen menjadi 15 juta unit pada tahun fiskal 2023 dengan penjualan perangkat lunaknya juga diperkirakan akan merosot 15,9 persen menjadi 180 juta unit. (waf)
Baca juga:
Begini Cara Menambahkan Teman di Nintendo Switch
Bagikan
Andrew Francois
Berita Terkait
'Summarecon Discovery', Pengalaman Visual Perjalanan 50 Tahun Bisnis Properti
Sosok Hans Patuwo yang Jebolan Universitas dan Perusahaan Ternama di AS, Calon ‘Orang Nomor Satu’ di GoTo
Alasan Prahara Banyak Startup Bangkrut & Gagal Versi BRIN
FLEI 2025 Dorong Jenama Lokal Tembus Pasar Global, Kadin Sebut Potensi Ekspor maki Terbuka
Dharma Jaya Catat Lonjakan Bisnis 190 Persen Sambil Jaga Ketahanan Pangan
‘KPop Demon Hunters’ Mewarnai Lorong Camilan di Korea Selatan, dari Mi Instan hingga Cake Bikin Perusahaan Cuan Besar
Tersangkut Kasus Pajak, Ketua Ferrari Jalani Hukuman Kerja Sosial
Unsur Politis Harus Dihindari Dalam Rencana Bisnis Kopdes, Bisa Gagal Jika Ambil Alih Bisnis Eksisting
Download Upin & Ipin Universe: Petualangan Seru di Kampung Durian Runtuh
Nintendo Resmi Umumkan Pemeran untuk Film Live-Action 'The Legend of Zelda'