Penjual Nanas di Lereng Gunung Kelud Raup Untung di Tengah Pandemi COVID-19


Buah nanas masih diminati para pengunjung di sekitar lereng Gunung Kelud, Kediri-Jawa Timur. Foto: MP/Andika Eldon
MerahPutih.com - Tak semua usaha di masa pandemi menurun. Terbukti, penjual buah nanas di sekitar lereng Gunung Kelud, Kediri, Jawa Timur meraup keuntungan tinggi.
Seperti yang dialami Suparno, penjual buah nanas di sekitar Kampung Anggrek kawasan Gunung Kelud, tersebut merasakan peningkatan penjualannya dibanding sebelum pandemi.
Baca Juga
Ini Skema Bantuan bagi Pegawai dengan Gaji di Bawah Rp5 Juta
Ia mengatakan, buka lapak buahnya mulai pukul 8 hingga pukul 5 sore setiap harinya. Namun, kata Suparno bergantung juga pada hari dan momen ia berdagang.
"Tiap.hari saya buka lapak buah saya ini mulai jam 8, karena berangkat dari rumah jam 7 an. Kalau tutup yah biasanya jam 5 sore. Tapi, kalau ramai atau di hari libur sekolah, puasa, Lebaran dan hari besar lain biasanya saya tutup sekitar jam 9-an malam," terang Suparno.

Pria berusia 47 tahun itu mengaku saat liburan dalam satu hari mampu menjual 10-20 Ikat nanas dengan satu ikat berisi 3-4 buah. Sedangkan, harga satu ikat berkisar R 10-20 ribu itu pun tergantung jenisnya," papar Suparno, Kamis (6/8).
Menurutnya, sejak berlaku New Normal, ia mendapat untung lebih saat banyaknya wisatawan berkunjung ke kawasan Gunung Kelud padahal obyek wisatanya masih belum dibuka.
Baca Juga
Nampak penjual buah nanas di sekitar lereng Gunung Kelid tersebut berderet sekitar 3 sampai 5 lapak. Namun, saat sebelum pandemi COVID-19, cukup banyak hingga 20 lapak lebih. (Andika Eldon/Jawa Timur)
Bagikan
Andika Pratama
Berita Terkait
Kolaborasi Epic Jakarta-Kediri: Membangun Pilar Ketahanan Pangan dan Layanan Publik Kelas Dunia

Donatur Penyumbang Makanan Picu Keracunan Massal Kediri Jadi Tersangka
