Pengusiran Paksa Warga Sipil Kompleks Batalyon Siliwangi Dirampungkan Sore Ini

MerahPutih Nasional - Penertiban perumahan di kompleks Batalyon Siliwangi, Cawang, Jakarta Timur, rencananya akan dirampungkan pada Kamis (8/15) sore ini. Sebab, di perumahan kompleks yang terletak di jalan Jambul Lama RW 10 ini juga ditempati sebanyak 400 warga sipil yang tidak mengantongi izin.

"Mudah-mudahan nanti sore selesai (penertibannya)," kata Pangdam Jaya Jayakarta, Mayor Jenderal Agus Sutomo pada acara Rapimnas TNI di Balai Kartini, Jakarta.

Menurut Agus, hingga saat ini baru ada sebanyak 14 Kepala Kelurga (KK) yang berhasil di bawa keluar dari perumahan kompleks seluar 4 hektare tersebut. Mereka, kata dia, akan ditempatkan di rumah kontrakan gratis selama satu bulan ke depan sebagai despensasi dari penertiban perumahan kompleks Batalyon Siliwangi itu.

"Baca Juga: 14 KK Berhasil Dibawa Keluar dari Kompleks Batalyon Siliwangi"

"Karena sudah disediakan rumah kontrakan gratis selama satu bulan ke depan," pungkas Agus.

Agus juga menceritakan tentang adanya perlawanan dari warga kepada TNI yang hendak melakukan penertiban perumahan di kompleks yang juga ditempati sebanyak 80 an pensiunan TNI ini. Namun demikian,  perlawanan warga tersebut tak membuat prajurit berhenti melakukan penertiban karena mereka yang tinggal di sana itu tidak memiliki izin.

"Awalnya mereka keras, setelah negosiasi mereka sadar," pungkas mantan anggota Kopassus ini.

Lebih lanjut, Agus menambahkan bahwa perumahan kompleks ini akan dibangun rumah susun untuk kemudian dijadikan rumah dinas bagi TNI yang tidak memiliki rumah dinas. Prajurit TNI, kata dia, banyak yang tidak memiliki rumah dinas dan mereka tinggal di rumah kontrakan yang jaraknya cukup jauh ke kantor, tempat mereka mengabdi.

"Prajurit TNI ini masih banyak yang tak punya rumah dinas hingga mereka harus mengontrak yang jaraknya jauh dari Kodam. Oleh sebab prajurit sering telat karena rumah jauh," ujarnya. (hur)

Follow Twitter Kami di @MerahPutihCom

Like Juga Fanpage Kami di MerahPutih.Com