Pengawasan Lemah, Regulasi Pengelolaan Parkir Harus Dievaluasi


Ilustrasi parkir mobil. Foto: Michal Jarmoluk/Pixabay
MerahPutih.com - Ketua Pansus Perparkiran DPRD DKI Jakarta Jupiter menyebut, pengawasan pengelolaan parkir di DKI Jakarta masih lemah. Maka perlu dilakukan evaluasi menyeluruh terkait regulasi sistem pengelolaan parkir di ibu kota.
Kata politikus NasDem ini, perlu diperjelas fungsi dan kewenangan dari masing-masing pemangku kepentingan. Di antaranya, Unit Pengelola (UP) Perparkiran, Badan Pendapatan Daerah (Bapaenda), dan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PMPTSP).
Menurut Jupiter, terlihat ketidaksiapan eksekutif dalam mengelola parkir tidak berdasar.
"Kami melihat banyak yang harus dievaluasi," ucap Jupiter dalam keteranganya, Kamis (3/7).
Baca juga:
Jupiter mengungkapkan, terdapat perbedaan data pemasukan pengelolaan perparkiran yang berpotensi kebocoran terhadap pendapatan asli daerah (PAD).
Dinas PMPTSP, lanjut dia, tidak memiliki data jumlah operator pengelola parkir di Jakarta. Akibatnya, tidak ada rekomendasi teknis perizinan yang diterbitkan dalam mengoperasikan perparkiran.
Data dari UP Perparkiran, hingga kini terdapat 1500 operator pengelola parkir. Sebanyak 105 di antaranya tidak mengantongi izin kelola sistem parkir.
Hal itu menyebabkan terjadi praktik pemungutan biaya dari hasil parkir secara ilegal.
"Ini pidana ini, karena ini dianggap Pungli (pungutan liar)," ucap dia.
Baca juga:
Jupiter menegaskan, ketiadaan izin mengelola parkir sama dengan penggelapan pajak. Untuk itu, Bapenda DKI diminta mengintegrasikan data pembayaran parkir secara nontunai kepada UP Perparkiran dan operator pengelola parkir.
Sistem integrasi Bapenda harus secara real time. Dengan demikian membantu mengurangi kebocoran PAD.
"Bisa secara langsung mengetahui secara real time jumlah kendaraan yang masuk, berapa jumlah kendaraan yang keluar," tutupnya. (Asp)
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
Fantastis! Segini Besaran Gaji dan Tunjangan Anggota DPRD DKI yang Lebih Besar dari DPR

Pengamat Soroti Tunjangan Perumahan Anggota DPRD DKI, Aturannya Dianggap tak Jelas

Audiensi dengan Aliansi Mahasiswa Peduli Demokrasi, DPRD DKI Klaim Bakal Sesuaikan Tunjangan Perumahan Anggota Sesuai Anggaran

Usai Digeruduk AMPSI, DPRD DKI Berjanji akan Lebih Terbuka Terkait Gaji dan Tunjangan

DPRD DKI Awasi Perbaikan Fasilitas Rusak Akibat Kericuhan, Pastikan Tak Melenceng dari Tenggat Waktu

Gedung DPRD DKI Jakarta Digeruduk Demonstran, Tuntut Transparansi hingga Akuntabilitas Pengelolaan Anggaran Publik

Tunjangan Perumahan Anggota DPRD DKI Jakarta Kalahkan DPR, Tembus Rp 70 Jutaan Per Bulan

Pansus Minta Operator Parkir tak Berizin Harus Segera Ditindak

Pimpinan DPRD DKI Ingatkan Gubernur Pramono Hati-Hati Buka Ragunan hingga Malam

Operator Parkir Ilegal Masih Merajalela di Jakarta, Pemrov DKI Diminta Beri Tindakan Tegas
