Pengamat Prediksi Nasdem Akan Legowo Terima Gerindra Masuk Kabinet Jokowi


Pengamat Poltik Jerry Massie sebut Nasdem legowo terima Gerindra masuk Kabinet Jokowi-Ma'ruf (Foto: Dok Pribadi)
MerahPutih.Com - Pengamat politik Jerry Massie menilai bahwa Partai Nasdem sudah legowo jika seandainya Partai Gerindra masuk ke kabinet Jokowi-Maruf.
Menurut Jerry, peta politik pasca Pilpres sudah mulai mencair dan tak ada jarak diantara keduanya.
Baca Juga:
Sowan ke Cak Imin, Prabowo Lobi Jatah Menteri untuk Gerindra?
“Saya melihat Partai Nasdem mulai legowo mendukung Gerindra di koalisi,” kata Jerry di Jakarta, Senin (14/10).
Tanda-tanda itu terlihat dari keinginan Surya menerima Prabowo dan sempat berbicara soal visi misi mereka kedepan yakni membangun Indonesia.
Dalam pertemuan yang digelar pada Minggu (13/10) malam, Jerry menilai pasti sudah ada kesepakatan keduanya. Hanya saja, deal-deal politik tersebut tidak bisa diumbar begitu saja ke publik.

“Pastinya ada hal yang rahasia dalam pembicaraan kedua tokoh penting ini tapi saya nilai tak bisa diumbar ke publik. Bisa saja,” ujarnya.
Ditambah lagi saat ini hubungan antara Surya Paloh dengan Ketum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri sempat kurang harmonis.
Dengan hadirnya Prabowo mengupayakan berkoalisi, kedua ketum parpol pendukung Jokowi-Maruf di Pilpres 2019 itu bisa kembali harmonis.
“Memang cara Nasdem sangat tepat di saat Nasdem dan PDIP mulai sedikit bermasalah. Prabowo bisa jadi icebreaker atau pencair,” jelas Jerry Massie.
Bahkan keduanya sudah berjumpa untuk penjajakan koalisi itu, Jerry Massie menilai tidak ada yang spesial.
“Tak ada yang terlalu wah dari pertemuan kedua tokoh nasional ini,” sambungnya.
Seperti diketahui, peluang Partai Gerindra masuk ke dalam koalisi pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) semakin terbuka lebar. Apalagi, Presiden Jokowi sendiri mengaku akan membuka peluang berkoalisi dengan Gerindra.
Merespons hal itu, Ketua DPP Partai Nasdem Irma Suryani Chaniago menyatakan pastinya Presiden Jokowi akan berkonsultasi terlebih dahulu dengan partai politik (parpol) koalisi, apakah akan membuka pintu bagi parpol lainnya untuk menjadi bagian.
"Kemudian, apakah Gerindra masuk atau tidak, itu juga akan diputuskan oleh kawan-kawan koalisi secara bersama-sama," tutur Irma beberapa waktu lalu.
Akan tetapi, menurut Irma alangkah baiknya di dalam sebuah pemerintah harus ada kubu oposisi elegan yang mengontrol melalui check and balance roda pemerintahan.
"Pemerintah butuh oposisi yang elegan," imbuh Irma.
Baca Juga:
Pertemuan Prabowo-Surya Paloh Tunjukkan Politik Indonesia Pragmatis dan Oligarkis
"Maka, kemudian Nasdem selalu berpikir bahwa check and balance yang dilakukan oleh partai oposisi," tambahnya.
Meski begitu, Irma mengakui bisa atau tidaknya Gerindra bergabung ke dalam koalisi sejatinya adalah hak prerogatif Presiden Jokowi. Sehingga apa pun keputusan Presiden Jokowi, NasDem akan selalu mendukung.
"Nasdem selalu menyampaikan, Nasdem mendukung Pak Jokowi itu tanpa syarat dan mahar," pungkasnya.(Knu)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Dinilai Mengejutkan, IPR Sebut Reshuffle Kabinet Prabowo Fokus pada Ekonomi dan Politik Hukum

Arahan Prabowo untuk Anggota DPR Fraksi Gerindra: Harus Mawas Diri dan Jaga Ucapan serta Perilaku

Legislator Gerindra Malam Ini Kumpul di Kertanegara, Akses Jalan Depan Rumah Prabowo Ditutup untuk Umum

Profil Mukhtarudin yang Dilantik Jadi Menteri P2MI, Gantikan Posisi Abdul Kadir Karding

Profil Irfan Yusuf, Cucu Hasyim Asy'ari yang Dilantik Jadi Menteri Haji dan Umrah

Profil Lengkap Ferry Juliantono, Dilantik Jadi Menteri Koperasi Gantikan Budi Arie

Prabowo Ganti Sri Mulyani Hingga Budi Gunawan, Evaluasi Kinerja Jadi Pertimbangan Utama

Prabowo Juga Lantik Menteri dan Wakil Menteri Haji Sore Ini

Sri Mulyani hingga Budi Gunawan Diisukan Kena Reshuffle, Prabowo Mulai Rombak Kabinet Merah Putih

Prabowo Buka Suara soal 17+8 Tuntutan Rakyat, Dukung Tim Investigasi Independen dan Tolak Tarik TNI dari Pengamanan Sipil
