Pengamat: Banyak Penadah Ingin Beli Aset Negara dengan Harga Murah
Pesawat Garuda Indonesia melintas di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (10/6). (Foto Antara/Yusran Uccang)
MerahPutih, Bisnis-Rencana pembelian 30 unit pesawat Airbus A350 XWB oleh Garuda Indonesia dikhawatirkan akan membuat perusahaan pelat merah itu bangkrut. Oleh karena pemerintah diminta mengkaji kembali rencana pembelian pesawat tersebut.
"Kalau bangkrut, tidak bisa bayar utang nanti ujung-ujungnya diprivatisasi seperti yang pernah terjadi di era pemerintahan Megawati Soekarnoputri," kata analis Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI) Dani Setiawan kepada merahputih.com, Selasa (25/8).
Seperti diketahui, Direktur Utama Garuda Indonesia, Arif Wibowo menandatangani nota keinginan (letter of intent) pembelian 30 unit A350 XWB itu di Paris Air Show 2015. Rencana pembelian pesawat baru ini mendapat dukungan dari Menteri BUMN Rini Soemarno.
Dani mengatakan publik perlu mewaspadai adanya hidden agenda di balik rencana pembelian 30 unit pesawat itu.
"Banyak penadah yang ingin membeli aset-aset negara dengan harga murah. Dilihat dari sisi bisnis Garuda Indonesia masih menguntungkan. Pasar sudah ada, tidak perlu marketing," terang Dani.
Dani menegaskan sebaiknya manajemen fokus dulu dengan menguatkan rute penerbangan domestik dan regional (Asia).
Rencana pembelian 30 unit pesawat Airbus menuai kritik sebab jenis pesawat berbadan lebar hanya cocok untuk rute ke Eropa. Padahal, penerbangan Garuda ke Amsterdam selama ini selalu rugi karena kalah bersaing dengan kompetitor seperti Singapore Airlines.
Ketua Koalisi Anti-Utang itu menyatakan pada era kepemimpinan Emirsyah Satar pertumbuhan Garuda sangat pesat, tapi di sisi lain mewariskan utang-utang. Dalam kaitan ini, menurut Dani, Presiden harus lebih tegas memberikan direction atau arahan sebab konsekuensinya akan ditanggung pemerintahan berikutnya.
"Hal ini pernah dilakukan oleh Seskab pada era kepemimpinan SBY dengan membuat edaran kepada para menteri terkait utang luar negeri," katanya. (Luh)
Baca Juga:
Dalam Satu Bulan Utang Pemerintah Bertambah Rp47,23 Triliun
Proyek Infrastruktur Jokowi Bikin Utang Membengkak? Ini Alasannya
Tutupi Defisit Anggaran Rp273,2 triliun, Pemerintah Mengandalkan Utang
Bagikan
Berita Terkait
Masuk Musim Libur Natal, Hampir Setengah Pesawat Garuda Indonesia Berstatus Grounded
Garuda Tunda Pengadaan Pesawat Baru, Prioritasnya Perbaikan Armada
Garuda Indonesia Dapat Suntikan Modal Rp 23,67 Triliun Dari Danantara, Begini Alokasinya
Gerbong MRT dan Pesawat Baru Garuda Jadi Pendorong Investasi Dalam Negeri di Triwulan III 2025
2 WNA Jadi Petinggi BUMN, Ini Kata Danantara
Alasan Danantara Ganti Dirut dan Direksi Garuda Indonesia, Masukan 2 Ekspatriat Dari Maskapai Asing
Teman Dekat Presiden Prabowo Glenny H Kairupan Jadi Dirut Garuda Indonesia Gantikan Wamildan Tsani
Danantara akan Suntik Dana Rp 30 Triliun untuk Garuda Indonesia, Ekonom: Langkah Tak Inovatif, Hanya Bakar Duit
Garuda Operasikan 70 Rute Penerbangan Dengan Tingkat Keterisian 78 Persen, Knock Off Rute Tidak Menguntungkan
Pembelian 50 Pesawat Boeing Oleh Garuda Masih Tahap Negosiasi, Belum Capai Kesepakatan