Penambahan Masa Jabatan Presiden Dianggap Upaya Merusak Kaderisasi Kepemimpinan


Diskusi MNC Trijaya di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (30/11). (Foto: MP/Kanugrahan)
MerahPutih.com - Wasekjen PPP Ade Irfan Pulungan mengaku tak setuju ada penambahan jabatan Presiden Republik Indonesia.
“Jadi, cukup dua periode saja,” ujar Ade Irfan Pulungan dalam sebuah diskusi MNC Trijaya di kawasan Menteng, Jakarta, Sabtu (30/11).
Baca Juga:
Perpanjangan Masa Jabatan Presiden Dianggap Kemunduran Demokrasi
Ade menyebut, tak bagus jika ada orang yang terlalu lama memimpin negara. Masih banyak anak muda di luar sana yang punya kemampuan mumpuni menjadi kepala negara.

“Jadi biarkan orang baru yang meneruskan, saya percaya ada orang yang mampu. Masa sih dari 250 juta rakyat Indonesia ini tidak ada,” katanya.
Ia menilai, polemik amendemen UUD 1945 menunjukkan masyarakat Indonesia belum sepenuhnya menerima konsep pemilihan umum secara langsung. Ini dikarenakan banyak persoalan yang muncul.
“Saya melihat wacana (yang berkembang) hari ini menandakan kita tidak siap dengan konsep demokrasi yang kuat dan menyentuh rakyat,” kata Ade Irfan.
“Karena sistem demokrasi kita berbeda dengan sistem demokrasi di Barat yang mengedepankan sistem demokrasi tidak langsung,” sambungnya.
Baca Juga:
Penambahan Massa Jabatan Presiden Tengah Dibahas, Elite Politik Dianggap Main-main Mengurus Bangsa
Ade mengakui tensi Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 kemarin sangat tinggi. Dia menilai, masyarakat lebih mengedepankan ego daripada kesatuan dan persatuan anak bangsa.

“Ini yang harus kita perbaiki ke depan bagaimana hubungan (kebangsaan) yang bisa dijalankan dengan baik. Bahwa memilih pemimpin tidak hanya dengan modal besar, tapi bagaimana dapat menyejahterakan orang,” kata pria yang empat kali jadi caleg ini.
Sementara, terkait amendemen Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN), ia sepakat hal tersebut dijalankan. Sehingga pembangunan antara pemerintah pusat dengan daerah dapat terkonsolidasi dengan baik.
“Amendemen GBHN ini justru urgent. Harus ada program menyeluruh dari pusat ke daerah tentang formula pembangunan negara ini,” ujar dia. (Knu)
Baca Juga:
Usulan PBNU Tentang Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden Lewat MPR Masih Dikaji
Bagikan
Berita Terkait
Truk Berisi Alat Bakar dam Petasan Ditemukan di Lokasi Kerusuhan, Prabowo: ini Tindakan Terencana Membuat Kekacauan

Penerima MBG Tembus 20 Juta Jiwa, PKB Optimistis Target Akhir Tahun Tercapai

Legislator Gerindra: Pidato Presiden Perekat Kebangsaan untuk Indonesia Maju

Sejumlah Tokoh Bangsa, Mantan Presiden dan Wapres Hadiri Sidang Tahunan MPR 2025

Momen Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR-DPD RI Tahun 2025

MPR Selesaikan Rumusan Awal Pokok-Pokok Haluan Negara, Muzani Ajak Masyarakat Beri Masukan

Ketua MPR: Korupsi, Pengkhianatan terhadap Ruh Kemerdekaan dan Merusak Demokrasi

Ketua MPR Apresiasi Program Pemerintah untuk Ekonomi Inklusif dan Kesejahteraan Rakyat

Ketua MPR Muzani Tegaskan Komitmen Indonesia Dukung Kemerdekaan Palestina

Pantun Pantun Ketua MPR Ahmad Muzani Bikin Prabowo Senyum di Sidang Tahunan MPR 2025
