Pemprov DKI Usulkan Anggaran Bolpoin Capai Rp124 Miliar, Berapa Ya Dibanding Harga di Toko Online?
Halaman web APBD DKI Jakarta. (Foto: Twitter @willsarana)
MerahPutih.com - Anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PSI William Aditya Sarana kembali mengomentari Pemprov DKI mengenai usulan Kebijakan Umum Anggaran dan Plafon Prioritas Anggaran Sementara (KUA-PPAS) sebagai dasar RAPBD tahun 2020.
Kali ini anggota DPRD DKI termuda ini menyoroti pengadaan bolpoin sebesar Rp124 miliar di pos Suku Dinas Pendidikan Wilayah I Jakarta Timur. Pembelian bolpoin itu masuk dalam program belanja alat tulis kantor 2020.
Baca Juga:
Soroti Anggaran Aneh APBD DKI Beli Bolpoin Rp124 M, PSI: Siapa yang Usul?
"Sebagai Gubernur, Pak @aniesbaswedan harus menjelaskan: untuk apa pengadaan ballpoint buat siswa SD senilai Rp 123,8 miliar? Tolong jelaskakan," kata William dalam akun Twitter-nya. Will juga menyoroti banyak pengadaan barang di situs pemerintah DKI tersebut.
Anggaran bolpoin itu tertuang dalam tautan apbd.jakarta.go.id yang tertulis Suku Dinas Suku Dinas Pendidikan Wilayah I Jakarta Timur. Dalam anggaran itu bolpoin hendak diberikan kepada 98.323 orang.
Selanjutnya, tertera dalam situs apbd.jakarta.go.id per orang dianggarkan Rp105.000 per tahun. Artinya per bulan untuk per orang mendapat kucuran anggaran sebesar Rp8.750 untuk satu buah bolpoin.
Pengadaan bolpoin ini untuk 1 tahun atau 12 bulan. Jumlah untuk keseluruhan anggaran itu dituliskan sebesar Rp123.886.800.000 atau Rp123 miliar.
Bila ditelisik dari salah satu situs jual beli online misalnya, satu buah bopoin hanya sebesar Rp7.500 per buah. Di situs itu juga pembeli bisa memili variasi warna dan ukuran.
Bolpoin bermerek Snowman Drawing Pen 0,1 ukuran 700 warna hitam dikenakan biaya senilai Rp7.500.
Baca Juga:
'Pledoi' Anak Buah Anies Terkait Anggaran Beli Aibon dan Bolpoin Ratusan Miliar
Ketika dikonfirmasi Plt Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Syaefuloh mengatakan untuk pengadaan bolpoin yang disoroti PSI sebesar Rp124 miliar itu pihaknya telah menyiapkan bahan revisi.
Menurutnya, komponen e-budgeting KUA-PPAS masih bersifat sementara dan akan disesuaikan. Mengingat, Pemprov masih menunggu input komponen dari masing-masing kebutuhan.
"Anggaran itu juga dari suku dinas dan sementara, nanti kita akan sesuaikan dengan hasil dari sekolah untuk penyesuaian. Kita memastikan aggaran sekolah disusun betul-betul sesuai kebutuhan," jelas dia. (Asp)
Baca Juga:
Harga Online Aibon Cuma Rp9.500, RAPBD DKI Patok Rp82 M. Lumayan Bedanya!
Bagikan
Berita Terkait
Gubernur Pramono Tegaskan Jakarta Siap Jadi Kota Global, Perkuat Sinergi dan Gencarkan Inovasi
Gedung Terra Drone yang Terbakar Punya IMB dan SLF, tapi tak Patuhi Standar
Pesepeda Meninggal di Sudirman, Gubernur Pramono: Saya tak Menyalahkan Siapa Pun
Kebakaran di Cempaka Putih, Polisi Periksa 6 Saksi
Kebakaran di Cempaka Putih, Kepanikan hingga Kehabisan Oksigen Penyebab Banyaknya Korban Jiwa
Kebakaran Gedung di Cempaka Putih, Baterai Drone Meledak Akibatkan 20 Orang Tewas
Kebakaran Gedung di Cempaka Putih, 17 Orang Tewas dengan 7 Jasad telah Dievakuasi
Sopir Truk Sampah Meninggal, Kepala Dinas LH DKI Diminta Bertanggung Jawab
Dishub DKI Uji Coba Satu Arah di Lebak Bulus Mulai Selasa (9/12) Sampai 16 Desember
Sopir Truk Sampah Meninggal di Jakarta Selatan, Gubernur Pramono Pastikan akibat Sakit Jantung