Pemprov DKI Jakarta Tegas Tolak Premanisme dalam Pengumpulan THR

Wakil Gubernur Jakarta Rano Karno (ANTARA/Lia Wanadriani Santosa)
Merahputih.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menolak tegas segala bentuk premanisme dalam pengumpulan Tunjangan Hari Raya (THR) untuk Lebaran Idulfitri 1446 Hijriah.
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno, menyatakan bahwa tidak ada toleransi terhadap praktik yang mengarah pada premanisme atau pemaksaan dalam pengumpulan dana tersebut.
"Jika ada laporan terkait pemaksaan atau tindakan yang meresahkan warga, kami akan tindak tegas. Ini tidak boleh dibiarkan," tegas Wagub Rano, Minggu (16/3).
Baca juga:
Pengusaha Diminta Cairkan THR Lebih Cepat, Kuatkan Daya Beli Jelang Lebaran
Secara budaya, tradisi memberikan THR kepada petugas keamanan dan kebersihan yang telah berjasa bagi lingkungan merupakan hal wajar dan sudah lama terjadi. Jika THR dikumpulkan oleh pengurus RW sebagai bentuk apresiasi dari warga secara sukarela, hal itu bisa dimaklumi.
Rano tidak akan membenarkan jika ada indikasi pemaksaan, tekanan, atau praktik premanisme dalam proses pengumpulan THR.
Ia pun mengimbau masyarakat untuk melaporkan segala bentuk intimidasi atau pemaksaan terkait pengumpulan THR kepada pihak berwenang.
Selain itu, diharapkan partisipasi warga dalam memastikan tradisi berbagi tetap dilakukan dengan semangat gotong royong dan tanpa unsur paksaan.
Baca juga:
THR 3,1 Juta Pensiunan Mulai Cair 17 Maret, Ini Mekanisme Penyalurannya
Sebelumnya, viral di media sosial perihal adanya surat edaran yang berisikan permintaan THR dari pengurus RW 02 Jembatan Lima kepada perusahaan. Dalam surat tersebut, pengurus RW 02 Jembatan Lima meminta uang kepada perusahaan yang menggunakan jasa parkir di Jalan Laksa.
Pengurus RW 02 mengaku uang pungutan itu nantinya akan dibagikan kepada anggota penjaga keamanan serta pengurus RW tersebut.
"Adapun besar dana Tunjangan Hari Raya tersebut sebesar Rp 1.000.000 per perusahaan. Pengumpulan dana tersebut terakhir satu minggu sebelum Idulfitri," tulis surat edaran tersebut.
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
Hunian Vertikal Dianggap Bisa Jadi Solusi atas Keterbatasan Lahan di Jakarta

PSI Jakarta Soroti Rencana Pramono Bangun 19.800 Hunian Baru, Minta Perbaiki Masalah Lainnya

Heboh Tanggul Beton Laut di Cilincing, Pramono Segera Panggil PT KCN

TJ Radio Resmi Meluncur, Bakal Temani Sekaligus Jadi Sumber Informasi Bagi Pelanggan Transjakarta

Pemprov DKI Wajib Hadir Terkait Tanggul Beton di Perairan Cilincing, Pengamat: Jangan Sampai Nelayan Dirugikan

Pemprov DKI Lepas Tangan soal Tanggul Beton di Cilincing, Lempat Tanggung Jawab ke Kementerian KKP

DPRD DKI Libatkan 15 Perguruan Tinggi Bahas Perda Kekhususan Jakarta

Pemprov DKI Jakarta DKI Tambah Layanan Digital dan Mobil Lab untuk Uji Kualitas Air

Hadiri Pelantikan Pengurus Baru, Pramono Ingin PMI DKI Jakarta Beda dari Daerah Lain

Gubernur Pramono Ungkap Alasan Anak Muda Ragu Menikah: Harga Rumah Semakin Mahal
