Pemkot Yogyakarta Siapkan Sanksi Buat Pedagang yang Tak Mau Divaksin

Vaksinasi di Yogyakarta (Humas Kantor Gubernur DIY)
Merahputih.com - Pemerintah Kota Yogyakarta tengah menyiapkan payung hukum pemberian sanksi kepada pedagang yang tidak mau divaksinasi COVID-19. Nantinya sanksi akan dimasukkan dalam peraturan daerah atau peraturan wali kota.
"Kalau tidak mau vaksin, untuk sementara mereka harus menunjukan swab antigen tiga hari sekali sata berjualan,” kata Ketua Harian Satgas COVID-19 Pemkot Yogyakarta, Heroe Poerwadi di Yogyakarta, Senin (22/2).
Baca Juga
Awal Maret, Pemprov DIY Vaksinasi COVID-19 ke Pedagang Pasar
Wakil Wali Kota Yogya ini melanjutkan pemberian sanksi dilakukan untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19 khususnya di Jogja. Dari hasil pendataan, sekitar 20 ribu pedagang di Kota Yogyakarta akan mendapatkan vaksinasi.
Mereka terdiri dari pedagang dan penjaga toko pasar Bringharjo, PKL, dan penjaga toko dari mulai tugu sampai Kraton.
"Mereka sudah terdata untuk mendapatkan vaksin pada Senin pekan depan. Pemberitahuan vaksinasi sudah dilakukan melalui komunitas masing-masing. Nanti saat hari H tinggal datang saja,"jelas Heroe.

Ketua Paguguyuban PKL Malioboro Ahmad Yani (Pemalni), Slamet mengatakan ada sekitar 440 PKL di sepanjang Jalan Ahmad Yani kawasan Malioboro yang bersedia mendapatkan vaksin COVID-19.
“Hanya satu dua orang yang enggan divaksin karena khawatir akibat punya penyakit bawaan,” kata dia.
Hal serupa juga terjadi pada paguyuban pedagang pasar Beringharjo Kota Yogyakarta. Ketua Paguyuban Pedagang Pasar Beringharjo Barat, Bintoro, mengatakan 80 persen dari total pedagang yang berjumlah sekitar 1.200-an sudah setuju untuk divaksin.
Baca Juga
Vaksinasi massal tahap kedua akan dimulai di Kota Yogyakarta pada 1 Maret 2021. Kegiatan ini akan dilaksanakan selama empat hari di tiga tempat yakni Pasar Beringharjo, Benteng Vredeburg, dan Taman Parkir Abu Bakar Ali.
Vaksinasi massal ini akan diikuti oleh 19.897 jiwa, yang terdiri dari 8.144 pedagang Pasar Beringharjo dan sekitarnya, 2.600 masyarakat sekitar Malioboro dan Alun-alun Utara, serta 9.153 pegawai toko di kawasan Malioboro. (Teresa Ika/Yogyakarta)
Bagikan
Angga Yudha Pratama
Berita Terkait
Kearifan Lokal Jaga Warga Bikin Yogyakarta Cepat Pulih Dari Demo Berujung Rusuh

KAI Daop 6 Yogyakarta Layani 219.400 Penumpang Selama Long Weekend Maulid Nabi

Polisi Diminta Usut Tuntas Kematian Mahasiswa Amikom, Bonnie Triyana: Tidak Ada Alasan yang Membenarkan Kekerasan Aparat Terhadap Pengunjuk Rasa

Pesisir Medan Berpotensi Banjir 22-28 Agustus, Hujan Lebat Akan Guyur DIY

Saat Libur Peringatan HUT ke-80 RI, Daop 6 Yogyakarta Alami Kenaikan Penumpang 5,5 Persen

Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID

85.792 Wisatawan Mancanegara Naik Kereta Api Selama Juli 2025, Yogyakarta Jadi Tujuan Tertinggi

Viral, Driver Ojol Dikeroyok karena Telat Antar Kopi, Ratusan Rekan Geruduk Rumah Customer

Film Dokumenter 'Jagad’e Raminten': Merayakan Warisan Inklusivitas dan Cinta dari Sosok Ikonik Yogyakarta

Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa
