Pemkab Kulon Progo Hentikan Sementara Pembelajaran Tatap Muka

Andika PratamaAndika Pratama - Sabtu, 12 Februari 2022
Pemkab Kulon Progo Hentikan Sementara Pembelajaran Tatap Muka

Suasana Pembelajaran Tatap Muka di sekolah di wilayah DIY. Foto: Humas Pemkot Jogja

Ukuran:
14
Font:
Audio:

MerahPutih.com - Puluhan siswa di sejumlah kabupaten dan kota di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) terpapar COVID-19.

Gugus Tugas Penanggulangan COVID-19 Kabupaten Kulon Progo menghentikan pembelajaran tatap muka (PTM) di sejumlah sekolah lantaran belasan siswa terkonfirmasi positif Corona.

Baca Juga

Yogyakarta Aktifkan Posko PPKM Mikro Berbasis RT Antisipasi Gelombang Omicron

"Sementara ini ada 18 yang diketahui positif, terdiri dari 17 siswa dan satu tenaga pendidik di delapan sekolah," ujar Juru Bicara Satgas COVID-19 Kulon Progo, Baning Rahayujati di Yogyakarta, Jumat (11/2).

Rinciannya terdiri dari tujuh sekolah menengah atas (SMA) dan satu sekolah menengah pertama (SMP). Mereka diketahui terjangkit virus tersebut berdasarkan hasil surveilans pemeriksaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) yang dilakukan oleh satgas pekan lalu.

Satgas kemudian menghentikan sementara kegiatan PTM di empat sekolah lantaran jumlah yang terkena COVID-19 mencapai lebih dari 10 persen warga sekolah. Sementara empat lainnya tetap diperbolehkan menggelar PTM terbatas.

"Semua siswa,dan warga sekolah yang positif kami minta melakukan isolasi mandiri," tegas Baning.

Baca Juga

Kasus COVID-19 Menanjak, Yogyakarta Aktifkan Kembali Tim Pemakaman dan Isoter

Terpisah, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular, Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman, dr Khamidah Yuliati mengatakan kluster sekolah kini menjadi penyumbang terbesar kasus covid di wilayah nya.

Tercatat ada sepuluh klaster yang berasal dari kegiatan PTM di sekolah. Akibatnya puluhan siswa, guru dan karyawan di sepuluh sekolah melalukan isolasi mandiri di rumah masing-masing.

Dinkes bersama Disdik telah menghentikan sementara kegiatan PTM sekolah yang warganya positif COVID-19

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman, Ery Widaryana mengatakan, pihaknya telah mengubah sistem Pembelajaran Tatap Muka Terbatas di sekolah. Semua siswa belajar di sekolah, namun pelaksanaan pembelajaran dibagi dalam dua sift dengan kapasitas 50:50.

"Jam belajar siswa di sekolah dikurangi, maksimal hanya 4 jam pelajaran dan waktu istirahat dihilangkan. Sudah kami lakukan mulai pekan ini," kata Ery.

Pemkab Bantul menutup satu sekolah, yakni SMAN 2 Bantul. Pasalnya, 46 siswa dan dua guru terkonfirmasi positif COVID-19. (Teresa Ika/Yogyakarta)

Baca Juga

Aturan Berkunjung ke Mal hingga Tempat Wisata di Yogyakarta Saat PPKM Level 3

#Belajar Tatap Muka
Bagikan

Berita Terkait

Bagikan