Pemimpin Tertinggi Iran Peringatkan Pertempuran Dimulai, Media Lokal Klaim Rudal Fattah telah Diluncurkan ke Israel


Serangan Iran terhadap Israel. (Foto: Media Sosial)
MERAHPUTIH.COM — PEMIMPIN tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, mengeluarkan peringatan kepada pihak Israel. Dalam sebuah unggahan di platform X, Khamenei menyebut pertempuran dimulai.
“Dengan nama Haidar yang mulia, pertempuran dimulai,” ujar Khamenei.
Haidar ialah nama lain untuk Ali, yang oleh umat Muslim Syiah dianggap sebagai Imam pertama dan penerus Nabi Muhammad.
Dalam unggahan di akun X versi bahasa Inggris miliknya, Khamenei juga menyatakan tekadnya untuk merespons serangan rezim zionis. “Kita harus memberikan respons yang kuat terhadap rezim teroris Zionis. Kita tidak akan menunjukkan belas kasihan kepada Zionis,” ujarnya.
Baca juga:
Janji Iran Siapkan Serangan Balasan untuk Israel dari Sejumlah Arah, Minta PBB Ikut Turun Tangan
Media Klaim Rudal Fattah telah Meluncur
Sementara itu, seperti dilansir CNN, media semiresmi Iran, Mehr News Agency, mengklaim Iran telah meluncurkan rudal Fattah ke arah Israel. Meski begitu, klaim ini belum dapat diverifikasi.
Tahun lalu, media Iran melaporkan Teheran menggunakan rudal baru bernama Fattah-1 dalam serangan ke Israel. Teheran menggambarkan Fattah-1 sebagai rudal ‘hipersonik’. Itu berarti rudal ini dapat melaju dengan kecepatan Mach 5 atau lima kali kecepatan suara (sekitar 6.100 kilometer per jam).
Namun, para analis mencatat bahwa hampir semua rudal balistik mencapai kecepatan hipersonik saat terbang, terutama ketika memasuki fase jatuh menuju target.
Fabian Hinz, peneliti di International Institute for Strategic Studies yang telah menulis tentang topik ini, mengatakan Fattah-1 tampaknya dilengkapi dengan hulu ledak pada kendaraan masuk kembali yang dapat bermanuver. Ini memungkinkannya melakukan penyesuaian arah untuk menghindari sistem pertahanan rudal saat meluncur menuju targetnya dalam fase akhir penerbangan.
Meskipun Fattah-1 digambarkan sebagai rudal hipersonik, para analis menekankan bahwa istilah ‘hipersonik’ biasanya digunakan untuk merujuk pada senjata yang lebih canggih seperti hypersonic glide vehicles dan hypersonic cruise missiles. Senjata jenis ini bisa bermanuver dalam kecepatan tinggi di dalam atmosfer bumi dan sangat sulit untuk dicegat.
Menurut Hinz, Fattah-1 bukan termasuk kategori senjata canggih tersebut. Meski begitu, kemampuan manuver pada fase masuk kembali tetap merupakan peningkatan ketimbang rudal-rudal Iran sebelumnya.(dwi)
Baca juga:
Kedutaan AS di Tel Aviv Ditutup Imbas Serangan Iran ke Israel
Bagikan
Berita Terkait
Israel Jatuhkan 153 Ton Bom di Jalur Gaza Saat Kesepakatan Gencatan Senjata

Israel Perluas Pemukiman di Tepi Barat, Bangun Zona Penyangga Pemukiman Elit

Serangan Israel ke Gaza Bikin Satu Dari 7 Keluarga Dikepalai Perempuan, Gencatan Senjata Tidak Akhiri Krisis Nutrisi

Ada Gencatan Senjata, Situasi Kesehatan di Gaza Masih Dalam Kondisi Sangat Kritis

Bantuan ke Gaza Masih Dibatasi, Sesuai Perjanjian Gencatan Senjata 600 Truk Bantuan Harus Masuk Setiap Hari

Israel Masih Ogah Buka Perbatasan Rafah, Bantuan ke Gaza Tidak Bisa Lewat

Tentara dan Tank Israel Masih Bertahan Sekitar RS Indonesia di Gaza

Pusat Koordinasi Pemantauan Gencatan Senjata Bakal Berkantor di Isreal, Komite Teknokrat Bakal Kelola Gaza

Trump Umumkan Fase 2 Gencatan Senjatan di Gaza, Bakal Bentuk Pemerintahan

WHO Nyatakan 15 Ribu Korban Serangan Israel di Gaza Butuh Segera Operasi Amputasi
