Pemda DIY Kenalkan Gudeg dan Tarian Keraton di Dubai World Expo 2020

Tarian keraton dan hasil budaya Yogyakarta dipamerkan dalam WDE 2020 (Humas Pemda DIY)
Merahputih.com - Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta bersama Delegasi Keraton Yogyakarta berpartisipasi pada gelaran Dubai World Expo (DWE) pada 5 – 11 November 2021 di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA). Rombongan ini mempromosikan tarian keraton serta makanan tradisional Yogyakarta, salah satunya gudeg.
Paniradya Pati Kaistimewaan DIY, Aris Eko Nugroho menjelaskan dalam helatan kali ini, Pemda DIY menampilkan 12 repertoar tari dari Keraton Yogyakarta.
Tarian Keraton Yogyakarta yang ditampilkan adalah Golek Bawaraga, Menak Kakung, Klana Topeng, Menak Putri, Golek Ayun-ayun, Topeng Alus, Srimpi Muncar. Sasanti Manghayu-hayu, Beksan Anila Prahasta, Sekar Pudyastuti, Bambangan Cakil, dan Regol Gunungsari.
Baca Juga
Geser Libur Maulid Nabi, Wapres tak Mau Indonesia Terperosok lagi seperti India
“Penampilan tari Keraton merupakan salah satu pertunjukan pertunjukan yang unik di Dubai Expo 2020.Kami mendapat 3 slot tempat yakni indoor di teater room untuk tari pembuka dan yang dua lainnya outdoor. Setiap harinya, kita menampilkan 7 repertoar,” ujar Aris melalui keterangan pers di Yogyakarta, Rabu (10/11).
Seni tari tradisional Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat merupakan warisan budaya turun temurun yang terjaga keasliannya dan disertai dengan nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya.
Repertoar tari yang dibawakan pun merupakan tarian tradisional terbaik, yang hanya dapat ditampilkan pada acara-acara khusus di depan tamu negara atau pada misi budaya.
Ketiga poin ini, menurutnya, mencerminkan keunikan Yogyakarta, dengan keagungan keraton dan berbagai warisan kejayaan dari masa lalu dengan kemajuan di masa sekarang dan masa depan, menciptakan pola pikir di setiap komponen potensi daerah dalam menyatukan nilai-nilai lokal dengan budaya lokal dan potensi daerah.
Kepala DPPM DIY Agus Priono menjelaskan tujuan utama keikutsertaan Yogyakarta dalam DWE adalah pertemuan bisnis, pertunjukan budaya, dan pameran bergulir.
Baca Juga
Peringatan Maulid Nabi, Keraton Surakarta Tiadakan Tradisi Sekaten dan Grebeg Maulud
Mengusung tema The Great Heritage for Great Opportunity, tujuan keikutsertaan DIY adalah meningkatkan awareness, supaya pengetahuan masyarakat UEA soal DIY itu meningkat. Kedua, tujuannya meningkatkan jaringan dan yang ketiga adalah peningkatan investasi dalam hal perdagangan serta kunjungan masyarakat UEA ke Indonesia.
Terdapat beberapa forum yang diikuti pada gelaran DWE ini, seperti Forum Pariwisata dan Forum Investasi.
"Kalau di Forum Pariwisata kami mempresentasikan pengenalan pengalaman budaya Yogyakarta, warisan yang dibangun oleh sejarah besar KAsultanan Yogyakarta sebagai pusat influencer budaya, pariwisata eksklusif, dan konsep wisata kesehatan yang mengutamakan kesehatan dan kebugaran tubuh," jelasnya.
Plt. Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan DIY Aris Riyanta menjelaskan dalam pameran ini perwakilan Pemda DIY turut mengikuti ajang Temu Bisnis dengan para investor. Pemda mengajak lima IKM untuk memamerkan dan mempromosikan produknya.
“Sebetulnya ada 20 IKM yang masuk e-katalog, namun kami hanya melibatkan 5 yang ke DWE. Kelima IKM ini terdiri dari furniture, home deco, fashion, craft, dan food beverage. Salah satunya Gudeg,” tambahnya.
Baca Juga
Aris Riyanta mengaku, pameran produk lokal yang digelar di DWE cukup menarik minat pengunjung. Dalam seharinya, tak kurang dari 5 ribu orang yang mengunjungi stand Pemda DIY.
"Dari temu bisnis yang ada bahkan sudah ada satu bentuk pembicaraan dengan pengusaha untuk melakukan kunjungan di Jogja, yakni dari Jerman dan Dubai, juga ada yang trader baik dari potensi yang ditampilkan atau yang lain, misalnya gudeg. Gudeg sudah dibawa pengusaha di sini ke tempat usahanya,” jelasnya. (Patricia Vicka/Yogyakarta)
Bagikan
Angga Yudha Pratama
Berita Terkait
Kearifan Lokal Jaga Warga Bikin Yogyakarta Cepat Pulih Dari Demo Berujung Rusuh

KAI Daop 6 Yogyakarta Layani 219.400 Penumpang Selama Long Weekend Maulid Nabi

Polisi Diminta Usut Tuntas Kematian Mahasiswa Amikom, Bonnie Triyana: Tidak Ada Alasan yang Membenarkan Kekerasan Aparat Terhadap Pengunjuk Rasa

Pesisir Medan Berpotensi Banjir 22-28 Agustus, Hujan Lebat Akan Guyur DIY

Saat Libur Peringatan HUT ke-80 RI, Daop 6 Yogyakarta Alami Kenaikan Penumpang 5,5 Persen

85.792 Wisatawan Mancanegara Naik Kereta Api Selama Juli 2025, Yogyakarta Jadi Tujuan Tertinggi

Viral, Driver Ojol Dikeroyok karena Telat Antar Kopi, Ratusan Rekan Geruduk Rumah Customer

Film Dokumenter 'Jagad’e Raminten': Merayakan Warisan Inklusivitas dan Cinta dari Sosok Ikonik Yogyakarta

Berkiprah di Korea, Miyu Pranoto Harumkan Nama Indonesia Lewat Dunia Tari

Libur Panjang, KAI Commuter Yogyakarta Tambah 4 Perjalanan Jadi 31 Trip Per Hari
