Pemda dan BUMN Diperintahkan Siapkan Bantuan Sembako Hadapi El Nino


Presiden Joko Widodo. (Foto: Antara)
MerahPutih.com - Berdasarkan prakiraan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), fenomena El Nino dan Indian Ocean Dipole (IOD) Positif saling menguatkan sehingga membuat musim kemarau tahun ini dapat menjadi lebih kering dan curah hujan pada kategori rendah hingga sangat rendah.
Jika biasanya curah hujan berkisar 20 mm per hari, pada musim kemarau ini angka tersebut menjadi sebulan sekali atau bahkan tidak ada hujan sama sekali.
Baca Juga:
El Nino dan IOD Berpotensi Ganggu Ketahanan Pangan Nasional
Puncak kemarau kering ini diprediksi akan terjadi pada Agustus hingga awal September dengan kondisi akan jauh lebih kering dibandingkan dengan pada 2020, 2021, dan 2022.
Presiden RI Joko Widodo meminta BUMN dan pemerintah daerah (Pemda) untuk memperkuat dan memperbanyak anggaran pemberian bantuan sembako kepada masyarakat sebagai langkah mengantisipasi dampak fenomena cuaca El Nino.
"Kalau bisa memang punya anggaran bantuan sembako ke masyarakat diperkuat, diperbanyak. Karena apa, kita menghadapi El Nino yang tidak bisa kita hitung karena itu menyangkut iklim, sehingga harus didahulukan," kata Presiden Jokowi.
Menurut Presiden Jokowi, anggaran penyediaan bantuan sembako harus didahulukan karena menyangkut dampak El Nino yang berpotensi mengganggu ketahanan pangan.
Selain memperkuat bantuan sembako, Presiden Jokowi juga telah memerintahkan para kepala daerah untuk memperbanyak pasar-pasar murah di daerah.
Presiden berharap agar pasar murah dan bantuan sembako didahulukan terhadap daerah-daerah yang lebih memerlukan jika El Nino sudah mengganggu kesehatan masyarakat.
Dampak El Nino, sejumlah daerah akan lebih mengalami kekeringan sehingga berpotensi mengakibatkan gagal panen.
Presiden memperkirakan dampak El Nino mulai terasa pada Agustus 2023. Di sisi lain, sejumlah negara, seperti Vietnam dan India sudah tidak mengekspor beras lagi, sehingga Indonesia harus mempersiapkan stok beras untuk konsumsi Nasional.
"Di negara lain, kejadiannya mempengaruhi stok pangan. India udah stop enggak ekspor beras lagi, di Vietnam juga stop enggak ekspor beras lagi. Kita tidak berharap kejadian itu terjadi di negara kita, sehingga semuanya memang harus disiapkan," kata Jokowi.
Baca Juga:
BMKG Sebut Puncak El Nino Berdampak pada Kekeringan dan Ketahanan Pangan
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Berbagai Harga Pangan di Jakarta Berfluktuasi, Beras Premium, Minyak Goreng dan Gula Masih Alami Kenaikan

Dapat Pagu Anggaran Rp 40 Triliun, Mentan Teruskan Program Cetak Sawah Buat Swasembada Pangan

Biar Rakyat Senang Saat Belanja, Mendagri Perintahkan Daerah Tahan Inflasi Maksimal di 3,5 Persen

Harga Beras Berikan Kontribusi Inflasi Terbesar Kelompok Pangan Setelah Bawang Merah

Harga Beras Meroket, Mentan Klaim Terjadi Penurunan di 22 Provinsi

Prabowo Senang Bupati Bangun Irigasi, Produksi Pangan Tetap Naik Saat Hadapi Musim Kering

Pemerintah Akui Harga Beras Naik Dampak HPP Gabah Rp 6.500, Tapi Petani Nyaman

Pemerintah Pantau Penggilingan Padi, Harga Beras Harus Sesuai HET

Ritel Modern Diklaim Sudah Dibanjiri Beras SPHP, Harga Mulai Turun

Stok Diklaim Melimpah Tapi Harga Daging Tinggi, Asosiasi Pedagang Curiga Ada Permainan
