Pelaku UMKM Kini Bisa Konsultasi Bisnis dengan Mentor


Akan diberikan edukasi oleh mentor. (Foto: Unsplash/Dylan Ferreira)
BISNIS UMKM kini makin ramai digandrungi untuk mendapat penghasilan tambahan, mulai dari kuliner, fesyen, hingga agribisnis. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah UMKM di Indonesia mencapai 64 juta atau 99,9 persen dari jumlah pelaku usaha di Indonesia.
Di sisi lain, Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Kemenkop dan UKM) menyebut daya serap tenaga kerja UMKM juga tinggi karena dapat menyerap hingga 119 juta pekerja atau 97 persen dari daya serap tenaga kerja dunia usaha. Kedua data ini menunjukkan UMKM mampu menjadi tulang punggung ekonomi Indonesia, terutama di sektor usaha mikro yang sangat banyak dan daya serap tenaga kerja sangat besar.
Baca Juga:
Oleh karena itu, agar UMKM semakin berkembang, perlu adanya bimbingan dari mentor. Untuk mendapatkan bimbingan ini tidak sulit. Berkat adanya kemajuan teknologi, pelaku UMKM bisa mempelajari seluruh ilmu di dunia usaha melalui platform. Fitur pendukung UMKM semisal manajemen pembelian dan stok barang, Point of Sales (POS) atau kasir digital, laporan keuangan, manajemen pengeluaran, hingga Chat Mentor bisa didapatkan melalui satu platform.

Chat mentor, sebagai fitur yang paling penting dapat membuat pelaku UMKM terhubung dengan mentor dan trainer yang berpengalaman di bidangnya masing-masing. "Tujuannya adalah untuk mencetak banyak mentor dan trainer berpengalaman dan bersertifikat di Starnesia dalam upaya memberikan konsultasi para pelaku UMKM agar naik kelas dan go digital," ujar CEO Starchain Achmad Syaefi dalam berita pers yang diterima merahputih.com.
Baca Juga:
Menurut Syaefi, tantangan terbesar yang dihadapi UMKM saat ini adalah mentalitas dan edukasi. Modal utama menjadi pelaku usaha adalah mental dan mindset pelaku UMKM untuk mandiri, menghadapi kegagalan, serta pola pikir inovatif dan kreatif.

Ia juga menyoroti beberapa tantangan pelaku UMKM lainnya, seperti pencatatan yang masih manual, enggan untuk menggunakan aplikasi yang kompleks, kurangnya pengetahuan laporan keuangan, dan tidak mengetahui arah bisnis dan rencana keuangan. Di sinilah peran para mentor dan trainer untuk mengedukasi tantangan tersebut.
Saat ini, menurut Syaefi sebagian besar UMKM belum memiliki sertifikasi halal. Oleh karena itu, ia dan pihaknya selalu memberikan sosialisasi dan mengedukasi mengenai pentingnya sertifikasi halal produk bagi mitra UMKM melalui chat mentor. Syaefi mengatakan sertifikasi halal amat penting bagi para UMKM Indonesia. "Demi tercapainya target pemerintah menuju sertifikasi halal pelaku bisnis pada 2024," tutup Syaefi. (and)
Baca juga:
Bagikan
Andreas Pranatalta
Berita Terkait
Rilis Terbatas Oktober, Samsung Galaxy Z Trifold Jadi Ponsel Lipat Terunik Berkat G Dual-infold

Teaser Samsung Galaxy S25 FE Sudah Dirilis, Resmi Meluncur 4 September 2025

Apple Bakal Rombak Desain hingga 2027, iPhone 17 Jadi Seri Pertama yang Berevolusi

Bocoran Baru Samsung Galaxy S25 FE, Dipastikan Pakai Chipset Exynos 2400 dan Baterai 4.900mAh

Bocoran Terbaru Samsung Galaxy S26 Ultra: Bawa Kapasitas Baterai 5.000mAh dan Fast Charging 60W

iPhone 17 Resmi Meluncur 9 September 2025, Harganya Dibanderol Mulai Rp 13 Jutaan

Samsung Galaxy S26 Ultra Bakal Hadir dengan Desain Baru, Ciri Khas Mulai Menghilang

Meluncur Oktober 2025, OPPO Find X9 Pro Bakal Hadir dalam 3 Warna

Apple Kemungkinan Kembali Bawa Casing Bumper untuk iPhone 17 Air, Tahan Goresan hingga Benturan

Peluncuran Makin Dekat, Xiaomi 16 Jadi HP Flagship Pertama yang Pakai Snapdragon 8 Elite 2
