Pelaku Peledakan SMAN 72 Tonton Video Kekerasan, Disdik DKI Harus Blokir Akses Konten Berbahaya di Sekolah
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung. (Foto: Dok. Pemprov DKI)
Merahputih.com - Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta diminta untuk segera memperketat keamanan sekolah dan melaksanakan upaya pencegahan yang efektif. Hal ini bertujuan agar insiden peledakan yang terjadi di SMA Negeri 72 tidak terulang kembali.
Pelaku pengeboman di sekolah tersebut diduga kuat terinspirasi dari konten yang sering ditonton, dan bukan disebabkan karena pelaku adalah korban perundungan (bullying).
"Jadi, saya akan meminta Kepala Dinas Pendidikan Bu Nahdiana untuk hal-hal yang berkaitan dengan apa yang dipelajari oleh anak yang kemudian tersangkut persoalan hukum itu dilakukan pencegahan, karena dia kan terinspirasi dari itu," kata Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung Wibowo, Kamis (13/11).
Baca juga:
Akar Masalah: Konten Kekerasan, Keluarga, dan Jaringan Teror
Berdasarkan rekaman kamera pengawas (CCTV), pelaku terlihat telah mempersiapkan tujuh bahan peledak. Selain itu, anak tersebut diketahui memiliki kebiasaan menonton video-video kekerasan. Oleh karena itu, Gubernur berharap agar upaya pencegahan dapat ditingkatkan di seluruh wilayah Jakarta.
Secara terpisah, pihak kepolisian telah mengonfirmasi bahwa terduga pelaku ledakan di SMAN 72 Jakarta tidak terkait dengan organisasi atau kelompok anti-Islam.
Polda Metro Jaya menduga bahwa aksi pelaku merupakan akumulasi masalah, terutama kurangnya perhatian dari keluarga.
"Diduga ada kurang perhatian keluarga dan itu sudah akumulasi. Artinya, dari rumah, dari keluarga, dan dari lingkungan sekitar, ini yang membuat jadi akumulasi yang harus kita berempati," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Budi Hermanto.
Baca juga:
Mendikdasmen Abdul Mu’ti: Ledakan di SMAN 72 Jadi Momentum Perkuat Sekolah Aman dan Bebas Kekerasan
Selain masalah keluarga, Detasemen Khusus (Densus) 88 juga masih terus menelusuri kemungkinan keterkaitan terduga pelaku peledakan di SMAN 72 dengan jaringan teror.
Penyelidikan atas aktivitas media sosial terduga pelaku juga dilakukan untuk menelusuri kemungkinan bergabung dalam grup atau komunitas daring yang berafiliasi dengan kelompok teror tertentu.
"Penyelidikan atas aktivitas media sosial terduga pelaku juga tengah dilakukan. Hal itu untuk menelusuri kemungkinan pelaku pernah bergabung dalam grup atau komunitas daring yang memiliki afiliasi dengan kelompok teror tertentu," jelas Budi.
Bagikan
Angga Yudha Pratama
Berita Terkait
Pelaku Peledakan SMAN 72 Tonton Video Kekerasan, Disdik DKI Harus Blokir Akses Konten Berbahaya di Sekolah
Pramono Minta Usut Tuntas Kematian Pemotor yang Tewas Terlindas Mikrotrans
Pemprov DKI Bakal Tanggung Seluruh Biaya Pemotor yang Tewas Terlindas Mikrotrans
DPRD DKI Temukan Potensi Kebocoran Pendapatan Parkir Capai Rp 1,4 Triliun
Tempat Belajar Pelaku Peledakan di SMAN 72 Jakarta Mulai Terendus, Polisi Janji Bongkar Tuntas Semua Aktivitas Digital ABH
Mendikdasmen Abdul Mu’ti: Ledakan di SMAN 72 Jadi Momentum Perkuat Sekolah Aman dan Bebas Kekerasan
Polisi Ungkap Rekaman CCTV Detik-Detik Siswa F Lakukan Aksi Ledakan di SMAN 72 Jakarta
KPAI Dorong Sekolah Perkuat Sistem Deteksi Dini Usai Ledakan di SMAN 72 Jakarta
Pramono Luncurkan Portal Satu Data Jakarta, Diharapkan Bisa Bersaing dengan Kota Besar Dunia
Motif Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta Terungkap, Polisi Sebut tak Ada Kaitan dengan Terorisme