Pedagang Makanan Sekitar Sekolah Khawatir Gulung Tikar Imbas Program Makan Bergizi Gratis


Anak sekolah jadi sasaran utama Program Makan Bergizi Gratis. (Foto: MerahPutih.com/Kanu)
MerahPutih.com - Program makan bergizi gratis yang tengah berlangsung rupanya memicu kekhawatiran pedagang di seputar kawasan sekolah.
Mereka khawatir pendapatan mereka bakal menurun karena siswa tak lagi jajan atau membeli makan siang lantaran sudah disediakan pemerintah.
Aminah (62) salah satu pedagang gado-gado di kawasan Pondok Aren, Tangerang Selatan mengakui, pendapatannya menurun pascaprogram makan bergizi gratis digelar.
“Baru dua hari ada makan gratis, siswa jadi gak beli gado-gado di saya,” kata dia ditemui di kawasan Pondok Aren, Kamis (9/1).
Baca juga:
Gaji dan Jam Kerja Pegawai Pengelola Makan Bergizi Gratis Perlu Evaluasi
Aminah mengaku biasanya dalam sehari dia bisa membawa pulang Rp 150 ribu. Kebanyakan pembeli siswa sekolahan SMP dan SD yang berada di sana.
“Sejak tiga hari berjalan ini, memang agak sepi. Karena siswa udah makan jadi enggak beli lagi di saya. Paling sekarang tak sampai Rp 100 ribu untungnya,” kata Aminah.
Sama halnya dengan Aminah, Fahri (49) pedagang telor gulung dan cilok yang biasanya dibeli siswa kini penjualannya sedikit berkurang.
“Katanya siswa SD yang ada di sini udah kenyang jadi tak beli lagi di saya. Paling beli sekali aja. Kalau kemarin-kemarin bisa sering,” sesal Fahri yang biasa berkeliling jualan di SD Negeri Pondok Aren ini.
Baca juga:
Efek Jangka Panjang Makan Bergizi Gratis: Bikin Hidup Masyarakat Tergantung Pemerintah?
Fahri pun khawatir, ke depannya pendapatannya jauh berkurang. “Iya kalau siswa udah makan gratis khawatirnya tak jajan lagi. Bisa -bisa gak jualan lagi ini saya,” jelas Fahri seraya menggorong telor gulung dagangannya ini.
Kini, Fahri hanya bisa berharap pemerintah mencarikan solusi agar pedagang sepertinya bisa tetap mendapatkan untung meski ada program makan bergizi gratis.
“Kalau saran saya sih pedagang seperti kami bisa dilibatkan. Setidaknya untuk bantu memasak atau apa, jangan sampai pedagang malah jadi korban,” jelas Fahri yang sudah berjualan cilok selama 5 tahun ini.
Baca juga:
Sekedar informasi, Makan Bergizi Gratis sudah diluncurkan sejak Senin (6/1) dan menyasar sekitar 600 ribu anak sekolah di 26 provinsi di Indonesia.
Untuk mendukung proyek skala besar ini, pemerintah menyiapkan setidaknya 190 titik Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang juga tersebar di puluhan provinsi tersebut. Ratusan SPPG itu kemudian disulap menjadi dapur umum untuk memasak makanan bergizi gratis. (Knu)
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
BPJPH dan BPOM Didesak Usut Tuntas Status Kehalalan Ompreng Program MBG yang Diduga Mengandung Minyak Babi

Ompreng MBG Diduga Mengandung Minyak Babi, Komisi IX DPR Tagih Hasil Investigasi BGN

Sekarang Masih Dipakai, Nampan MBG Semua Bakal Diganti Kalau Terbukti Mengandung Babi

Ratusan Siswa Sragen Keracunan MBG, Hasil Lab Temukan Ada Masalah Sanitasi

Prabowo: Efisiensi Anggaran Jangan Diartikan Potong Transfer Daerah

Ikut Demo karena Ajakan di Media Sosial, Ratusan Pelajar dari Luar Jakarta Dihentikan Polisi saat Menuju Gedung MPR/DPR

Strategi Disdik DKI Cegah Siswa Ikut Demo, Pemberlakuan Belajar Jarak Jauh hingga Pengawasan Khusus pada Sekolah Rawan

Program MBG Digoyang Isu Bahan Food Tray Mengandung Babi, Ini Respons BGN

Presiden Prabowo Rutin Cek Jumlah Penerima MBG, Termasuk Persoalannya

Viral Dugaan Minyak Babi pada Nampan MBG, PCO: Bisa Diuji di BPOM
