Pawai Ogoh-ogoh Malam Pengerupukan Tak Boleh untuk Berfoya-foya

Widi HatmokoWidi Hatmoko - Kamis, 09 Maret 2017
Pawai Ogoh-ogoh Malam Pengerupukan Tak Boleh untuk Berfoya-foya

Ogoh-ogoh. (MP/Rizky Fitrianto)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

Pada malam pengerupukan, atau satu hari sebelum Perayaan Hari Raya Nyepi Tahun Saka 1939, 27 Maret 2017 mendatang, muda-mudi diminta untuk tidak berfoya-foya, apalagi minum-minuman beralkohol.

Demikian disampaikan Camat Petang, Kabupaten Badung, Bali, Ida Bagus Nata Manuaba, Kamis (9/3).

Ia juga mengungkapkan, pada malam pengerupukan ini juga akan digelar pawai ogoh-ogoh. Untuk meramaikan acara tersebut, rencananya ada sekitar 50 boneka raksasa ogoh-ogoh yang akan ditampilkan.

"Kami meminta malam pengerupukan jangan dijadikan kesempatan untuk berfoya-foya dengan minuman beralkohol," ujar Ida Bagus Nata Manuaba seperti dilansir Antara.

Ia juga meminta kepada pecalang (petugas keamanan adat) ikut mengamankan situasi perayaan malam pengerupukan agar tetap kondusif.

"Ogoh-ogoh diarak keliling desa dan dibatasi di wilayah adat masing-masing, lalu dibakar untuk mengusir sifat negatif yang disimbolkan di dalam sosok ogoh-ogoh tersebut," katanya.

"Semua masyarakat terlibat di dalamnya saat Malam Pengerupuka dan Hari Raya Nyepi agar berjalan dengan damai," imbuhnya.

Ia menerangkan, saat Hari Raya Nyepi masyarakat di Pulau Dewata melakukankan Catur Bharata Penyepian yakni tidak menyalakan api (amati geni), tidak bekerja (amati karya), tidak bepergian (amati lelungan) dan tidak bersenang-senang (amati lelanguan).

"Saya mengharapkan semua pihak dapat mengendalikan diri saat Hari Raya Nyepi dengan melakukan introspeksi diri," ujarnya.

Kapolsek Petang AKP I Wayan Sugita menambahkan, dalam menjaga keamanan pada pawai ogoh-ogoh di daerah itu pihaknya mengerahkan puluhan personel.

"Meski ada daerah yang berpotensi terjadi gesekan, namun secara umum situasi wilayah Petang tetap kondusif berkat partisipasi dan kerjasama semua elemen masyarakat," ungkapnya.

Ia mengharapkan adanya sinergisitas dalam upaya mengantisipasi hal yang tidak diinginkan saat perayaan Nyepi nanti. "Peran desa adat melalui pecalang agar terus diberdayakan untuk mengamankan situasi," tandasnya.

Untuk diketahui, pada Perayaan Hari Raya Nyepi masyarakat di Pulau Dewata melakukankan Catur Bharata Penyepian. Mereka tidak menyalakan api (amati geni), tidak bekerja (amati karya), tidak bepergian (amati lelungan) dan tidak bersenang-senang (amati lelanguan).

#Ogoh-Ogoh #Hari Raya Nyepi #Pulau Dewata Bali
Bagikan
Ditulis Oleh

Widi Hatmoko

Menjadi “sesuatu” itu tidak pernah ditentukan dari apa yang Kita sandang saat ini, tetapi diputuskan oleh seberapa banyak Kita berbuat untuk diri Kita dan orang-orang di sekitar Kita.

Berita Terkait

Indonesia
Penyeberangan Selat Bali Sudah Dibuka Minggu Pagi Setelah Hari Raya Nyepi
KMP Nusa Dua menjadi kapal pertama yang bersandar di Pelabuhan Gilimanuk dari Pelabuhan Ketapang
Frengky Aruan - Minggu, 30 Maret 2025
Penyeberangan Selat Bali Sudah Dibuka Minggu Pagi Setelah Hari Raya Nyepi
Indonesia
Hari Raya Nyepi, Momentum Perjalanan Spiritual Capai Kedamaian Batin dan Harmoni dengan Alam
Substansi utama Nyepi yakni proses penyucian diri dan alam semesta melalui keheningan.
Dwi Astarini - Sabtu, 29 Maret 2025
Hari Raya Nyepi, Momentum Perjalanan Spiritual Capai Kedamaian Batin dan Harmoni dengan Alam
Indonesia
Perayaan Tawur Agung Kesanga digelar Sehari Sebelum Hari Raya Nyepi 2025, Bermakna Penyucian Alam Semesta
Tema perayaan Nyepi tahun ini, 'Manawasewa Madhawasewa, Menuju Indonesia Emas 2045' menekankan pentingnya melayani sesama sebagai bentuk pengabdian kepada Tuhan.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 28 Maret 2025
Perayaan Tawur Agung Kesanga digelar Sehari Sebelum Hari Raya Nyepi 2025, Bermakna Penyucian Alam Semesta
Indonesia
Harga Cabai Rawit di Bali Tembus Rp 130 Ribu Jelang Nyepi dan Lebaran, Operasi Pasar Digenjot
Harga cabai rawit merah di sejumlah pasar tradisional Provinsi Bali menembus hingga Rp130 ribu per kilogram menjelang Hari Raya Nyepi dan Idul Fitri 2025.
Wisnu Cipto - Senin, 24 Maret 2025
Harga Cabai Rawit di Bali Tembus Rp 130 Ribu Jelang Nyepi dan Lebaran, Operasi Pasar Digenjot
Indonesia
Libur Nyepi dan Cuti Lebaran 2025, Ganjil-genap Ditiadakan 28 Maret hingga 7 April
Ganjil-genap ditiadakan pada 28 Maret hingga 7 April. Hal itu bertepatan dengan libur Nyepi dan cuti Lebaran 2025.
Soffi Amira - Kamis, 20 Maret 2025
Libur Nyepi dan Cuti Lebaran 2025, Ganjil-genap Ditiadakan 28 Maret hingga 7 April
Indonesia
Prabowo Siapkan Diskon Tiket Pesawat-Tarif Tol saat Libur Lebaran dan Nyepi
Presiden RI, Prabowo Subianto mengatakan, diskon tiket pesawat dan tarif tol saat libur Lebaran-Nyepi.
Soffi Amira - Jumat, 28 Februari 2025
Prabowo Siapkan Diskon Tiket Pesawat-Tarif Tol saat Libur Lebaran dan Nyepi
Indonesia
Konsep Work From Anywhere Jelang Lebaran dan Nyepi, DPR: Bisa Urai Kemacetan
Menurut Ketua Komisi V DPR RI Syaiful Huda, konsep work form anywhere (WFA) layak dikaji agar para pemudik lebaran maupun Hari Raya Nyepi tidak menempuh perjalanan di satu waktu.
Frengky Aruan - Senin, 27 Januari 2025
Konsep Work From Anywhere Jelang Lebaran dan Nyepi, DPR: Bisa Urai Kemacetan
Indonesia
Hampir 150 Ribu Kendaraan Kembali ke Jabotabek pada Hari Raya Nyepi
Angka itu kumulatif dari empat gerbang tol
Angga Yudha Pratama - Selasa, 12 Maret 2024
Hampir 150 Ribu Kendaraan Kembali ke Jabotabek pada Hari Raya Nyepi
Indonesia
Wapres: Nyepi Menjadi Refleksi Indah Bagi Semua Manusia
Wapres Ma'ruf melalui unggahan di akun medsosnya itu mengucapkan selamat Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1946 kepada umat Hindu di seluruh Indonesia.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 11 Maret 2024
Wapres: Nyepi Menjadi Refleksi Indah Bagi Semua Manusia
Indonesia
Presiden Jokowi Ucapkan Selamat Hari Nyepi: Rahajeng Rahina Nyepi 2024
Rangkaian kegiatan perayaan Hari Suci Nyepi Tahun Saka 1946 ini terdiri dari Makerti Ayuning Segara, Baksos, hingga Tawur Agung.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 11 Maret 2024
Presiden Jokowi Ucapkan Selamat Hari Nyepi: Rahajeng Rahina Nyepi 2024
Bagikan