Sultan Yogyakarta Berburu 47,6 Ton Oksigen per Hari


Oksigen medis. (Foto: Antara)
MerahPutih.com - Pasokan oksigen di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menipis. Bahkan sejumlah rumah sakit sempat mengalami kekurangan oksigen.
Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X gerak cepat berburu pasokan oksigen ke sejumlah provinsi. Saat ini, kebutuhan oksigen di DIY meningkat signifikan akibat lonjakan kasus COVID-19 dan memerintahkan jajaran jemput bola ke sejumlah pemasok di beberapa provinsi.
Baca Juga:
Polisi Jamin Stok Oksigen di Rumah Sakit di Soloraya Aman
"27 Rumah sakit (rujukan COVID-19) perlu ditambah jatah oksigen. Sehingga kami minta dari Jakarta dan Jawa Timur (tambahan oksigen), dari perusahaan yang sama (PT Samator)," terang Sri Sultan di Kepatihan Yogyakarta, Senin (05/07)
Ia menjelaskan, kondisi ini makin diperparah lantaran DIY tidak memiliki pabrik yang memproduksi gas oksigen sehingga perlu mendatangkan dari daerah lain.
Ia menceritakan, kelangkaan oksigen sempat membuat petinggi di rumah sakit Umum Pemerintah (RSUP) dr Sardjito di Sleman. Stok dan cadangan oksigen cair maupun gas menipis pada Sabtu (03/07). Namun pasokan tambahan tak kunjung datang.
RS tersebut sebelumnya dijatah untuk menerima oksigen sebanyak 38 ton. Namun akibat adanya lonjakan pasien, gas oksigen langsung habis dalam jangka waktu dua hari.
"Hari Sabtu ditelpon sempat mengalami kekurangan tetapi tidak habis. Maka itu disuplai dari Polda DIY dan RSA UGM. Sedangkan tambahan stok sudah dikirimkan lagi pagi (5/6)," jelas Sultan.

Sekretaris Daerah (Sekda) DIY, Kadarmanta Baskara Aji merinci, di masa normal DIY membutuhkan sekitar 20 ton oksigen per hari untuk menyuplai 27 RS rujukan Covid-19.
Begitu ada lonjakan kasus, pihaknya telah melakukan penghitungan dan ditentukan bahwa kebutuhan oksigen di DIY adalah sekitar 47,6 ton per hari. Namun total kebutuhan itu dibagi ke seluruh RS yang ada di DIY, termasuk RS non Covid-19.
Dengan adanya bantuan dari pemerintah pusat, Aji berharap agar masalah kelangkaan oksigen dapat dapat segera tertangani (Teresa Ika/ Yogyakarta)
Baca Juga:
Masyarakat yang Sedang Isolasi Mandiri Tak Perlu Panik Borong Oksigen
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
700 Juta Pergerakan Wisatawan Bakal Terjadi di Libur Lebaran 2023

Pencabutan PPKM Jadi Momentum Baik Bagi Bisnis Pertunjukan

Jokowi Minta Anak Buahnya Manfaatkan Momentum Pencabutan PPKM

Masyarakat Lebih Memilih Menggunakan Masker Meski PPKM Telah Dicabut

Menkes Klaim Kondisi COVID-19 di Indonesia Stabil Pasca PPKM Dicabut

Kasus COVID-19 Melandai di Awal Tahun Ini

Booster dan Pakai Masker Masih jadi Syarat Naik Kereta Api

Pemprov DKI Serukan Warga Wajib Pakai Masker saat Naik Angkutan Umum

Pelaku Wisata Jangan Sampai Kehilangan Momentum Pencabutan PPKM

Pemerintah Tidak Lagi Keluarkan Aturan Anyar Setelah PPKM Dicabut
