Polisi Jamin Stok Oksigen di Rumah Sakit di Soloraya Aman

Kapolres Karanganyar AKBP Mochammad Syafi Maula inspeksi perusahaan oksigen PT Samator, Kabupaten Karamganyar, Jawa Tengah, Senin (5/7). (MP/Ismail)
MerahPutih.com - Permintaan oksigen dari masyarakat dan sejumlah rumah sakit yang ada di Soloraya mengalami signifikan. Kenaikan permintaan oksigen tersebut dipicu tingginya kasus COVID-19.
Kapolres Karanganyar, AKBP M Syafi Maula mengingatkan masyarakat untuk tidak menumpuk oksigen untuk kepentingan pribadi untuk meraup untung. Polres Karanganyar tidak segan menindak bagi siapapun yang menimbun oksigen dan menjualnya dengan harga tidak wajar.
"Kami pastikan stok oksigen aman untuk rumah sakit. Kami tetap melakukan pengawasan pendistribusian hingga ke rumah sakit yang membutuhkan," kata Syafi, Senin (5/7).
Baca Juga:
Daftar 15 Pasar Tradisional Non Esensial di Solo yang Ditutup Selama PPKM Darurat
Sementara, Plt Kepala Cabang PT Samator Solo, Nanda Prasojo mengakui permintaan oksigen mengalami peningkatan signifikan hingga mencapai 200 persen. Ia mengaku saat terjadinya peningkatan pasien COVID-19, telah mendistribusikan hingga mencapai 27 ton atau setara dengan 700 sampai 800 tabung oksigen ke sejumlah rumah sakit.
"Pada saat kondisi normal produksinya hanya 5-6 ton persediaan tabung oksigen baru habis dalam tiga hari," ujar Nanda.

Dikatakannya, dalam situasi sulit dan darurat pihaknya lebih memprioritaskan mencukupi kebutuhan oksigen di rumah sakit dibandingkan untuk perusahaan maupun pribadi. Hal itu sangat penting karena pasien COVID-19 di rumah sakit sangat membutuhkan oksigen.
"Tingginya permintaan oksigen ini mengakibatkan persediaan oksigen sempat menipis, disisi lain, pasokan gas juga mengalami keterlambatan karena harus menunggu proses produksi," kata dia.
Baca Juga:
PPKM Darurat Solo: Aktivitas Pasar Tradisional Normal, Mall Mati Suri
Ia mengatakan untuk mencukupi kebutuhan permintaan oksigen pihaknya terpaksa harus menambah pasokan dari Jakarta dan Jawa Timur. Sementara itu, kendala yang terjadi saat ini adalah kekurangan tabung untuk suplai rumah sakit.
"Hanya ada 700-800 tabung oksigen rumah sakit dan masih kurang. Terpaksa kami gunakan tabung oksigen industri untuk medis," tandasnya. (Ismail/Jawa Tengah)
Bagikan
Angga Yudha Pratama
Berita Terkait
700 Juta Pergerakan Wisatawan Bakal Terjadi di Libur Lebaran 2023

Pencabutan PPKM Jadi Momentum Baik Bagi Bisnis Pertunjukan

Jokowi Minta Anak Buahnya Manfaatkan Momentum Pencabutan PPKM

Masyarakat Lebih Memilih Menggunakan Masker Meski PPKM Telah Dicabut

Menkes Klaim Kondisi COVID-19 di Indonesia Stabil Pasca PPKM Dicabut

Kasus COVID-19 Melandai di Awal Tahun Ini

Booster dan Pakai Masker Masih jadi Syarat Naik Kereta Api

Pemprov DKI Serukan Warga Wajib Pakai Masker saat Naik Angkutan Umum

Pelaku Wisata Jangan Sampai Kehilangan Momentum Pencabutan PPKM

Pemerintah Tidak Lagi Keluarkan Aturan Anyar Setelah PPKM Dicabut
