Pasca Seba Baduy, Pemprov Banten Banjir Kritikan


Warga Baduy menyaksikan tarian untuk menyambut kedatangan mereka dalam Seba Baduy 2016, di eks Pendopo Gubernur Banten, Kota Serang, Sabtu (14/5). (Foto: MerahPutih/Ctr)
MerahPutih Budaya - Pemerintah Provinsi Banten banjir kritikan tentang sambutan mereka terhadap masyarakat adat Baduy saat tradisi Seba, Kota Serang, Sabtu (14/5) lalu. Kritik itu datang dari para jurnalis foto yang berkedudukan di Jakarta.
Beberapa hal krusial yang menurut salah satu fotografer Nury Sybli di antaranya adalah mengenai jalur pawai dalam kota yang tidak dipersiapkan dengan baik, di mana kendaraan masih ada yang menerobos kerumunan orang Baduy dalam perjalanannya dari titik berkumpul ke titik tujuan di eks Pendopo Gubernur Banten.
Soal pakaian para panitia yang menggunakan kaos, menurutnya tidak serasi dengan tamu-tamu dari Desa Kanekes, Kecamatan Leuwi Damar, Kabupatan Lebak tersebut. "Seharusnya pakaian panitia menyesuaikan dengan kultur masyarakat Baduy," ungkapnya.
Selain soal jalur pawai dan pakaian panitia, mengenai hidangan yang dikemas dengan plastik juga jadi bahasan, dan ketersedian toilet di lingkungan eks Pendopo Gubernur Banten juga menjadi perhatian. Seribu lebih orang Baduy yang datang tentu memerlukan toilet dari yang tersedia, apalagi jika ditambahkan jumlah warga yang ingin melihat kedatangan masyarakat Baduy.
Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Pemprov Banten Opar Sochari mengaku berterima kasih atas kritik dan saran tersebu. Menurutnya, tentu dinas yang dipimpinnya harus terus memperbaiki diri. Kritik membangun menjadi salah satu acuan untuk melangkah lebih baik.
"Dengan adanya kritik, tentu itu menjadi bahan evaluasi agar penyelenggaraan Seba Baduy pada tahun-tahun mendatang menjadi lebih baik. Namun, saya juga mengajak kita semua untuk ingat, bahwa panitia telah bekerja keras untuk menyambut warga Baduy sebaik-baiknya, bila masih ada kekurangan kami mohon maaf," katanya. (Ctr)
BACA JUGA:
Bagikan
Berita Terkait
Di Kawasan Adat Baduy Tidak Akan Berdiri Koperasi Merah Putih, Ini Kendalanya

Desainer Syukriah Rusydi Tampilkan Kain Khas Baduy Jawa di Moscow Fashion Week

Jamang Sangsang, Pakaian Adat Pria Suku Baduy Dalam

Alasan Akses Internet di Wilayah Suku Baduy Dalam Diputus
