Pasang Pemutus Jaringan di Tiang, PLN Hindari Masifnya Pemadaman Listrik Akibat Banjir

Alwan Ridha RamdaniAlwan Ridha Ramdani - Jumat, 07 Oktober 2022
Pasang Pemutus Jaringan di Tiang, PLN Hindari Masifnya Pemadaman Listrik Akibat Banjir

Banjir di DKI Jakarta. (Foto: Antara)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Warga Jakarta Selatan mengungsi ke tempat aman akibat dari 17 ruas jalan tergenang dan 41 rukun tetangga (RT) terendam genangan air seusai hujan deras yang melanda Jakarta, Kamis (6/10).

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan informasi prakiraan cuaca yang menyatakan bahwa wilayah Ibu Kota DKI Jakarta masih berpotensi terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi dan dapat disertai petir serta angin kencang hingga Jumat (7/10).

Baca Juga:

3 Pelajar Tewas Tertimpa Tembok Roboh Saat Banjir, Anies: Bahan Pembelajaran

PT PLN Unit Induk Distribusi (IUD) Jakarta Raya mengungkapkan, pemadaman akibat banjir di Ibu Kota lagi tidak masif atau luas karena Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tersebut telah memasang pemutus jaringan di tiang listrik.

"Pemasangan box pemutus jaringan di tiang ini bagian dari upaya untuk mitigasi efek yang terjadi pada layanan listrik akibat cuaca ekstrem dan banjir," kata Senior Manajer Komunikasi dan Umum PT PLN UID Jakarta Raya, Kemas Abdul Gaffur.

Hal ini merupakan inovasi PLN melayani masyarakat terutama dalam kondisi cuaca ekstrem atau banjir. Dulu pemadaman dilakukan dari gardu tetapi saat ini bisa langsung dari tiang.

"Kalau dulu padamnya dari gardu, sekarang kita bisa minimalisir jumlahnya. Saat ini padamnya dari tiang sesuai dengan wilayah yang harus dipadamkan, misal, karena banjir," kata Kemas.

Dia mencontohkan ada 1.000 pelanggan yang dilayani oleh satu gardu, mungkin hanya 100 pelanggan yang terdampak banjir. Dengan sistem yang digunakan tersebut, saat ini bisa diatur hanya di wilayah yang terdampak banjir saja yang diputus aliran listriknya.

"Jadi sekarang enggak harus dari satu gardu dilepas listriknya, jurusannya sudah jelas dari tiang ada 'switching'-nya. Jadi hanya wilayah yang 100 pelanggan itu yang kita putuskan sehingga 900 itu masih menikmati listrik karena memang aman dan tidak rawan," kata Kemas.

PLN tidak menutup kemungkinan pihaknya melakukan pemadaman gardu dalam periode cuaca ekstrem yang diprediksi terjadi sampai 8 Oktober 2022.

"Jadi gardu listrik akan dipadamkan jika instalasi gardu distribusi mengalami banjir, ataupun warga secara luas mengalami banjir," kata dia.

Selain memasang pemutus jaringan di tiang listrik, sebagai langkah mitigasi menghadapi cuaca ekstrem, PLN UID Jakarta Raya juga melakukan patroli jaringan di daerah rawan banjir, termasuk juga halte, pasar dan penyeberangan jalan yang rawan arus pendek (korsleting).

Kemudian, kata ia, melakukan inspeksi jaringan terutama Saluran Udara Tegangan Rendah (SUTR) beserta tiang penyangganya agar anomali yang ditemukan segera ditindaklanjuti. (Asp)

Baca Juga:

Titik Banjir di Jakarta Bertambah, 17 Ruas Jalan dan 41 RT Terendam

#Banjir #Bencana Alam #PLN
Bagikan

Berita Terkait

Indonesia
Jalur Pantura yang Hubungkan Semarang dan Demak Masih Terendam Banjir Kamis Pagi, Ketinggian Air hingga 70 Cm
Hal ini menyusul hujan deras yang terjadi sejak selama dua hari mulai Selasa hingga Rabu malam.
Frengky Aruan - Kamis, 23 Oktober 2025
Jalur Pantura yang Hubungkan Semarang dan Demak Masih Terendam Banjir Kamis Pagi, Ketinggian Air hingga 70 Cm
Indonesia
Banyak Motor Mogok Imbas Banjir Pantura Semarang-Demak, Polisi Imbau Cari Jalur Alternatif
Pantauan di lapangan menunjukkan ketinggian air banjir jalur Pantura Semarang-Demak bervariasi antara 30 hingga 70 sentimeter.
Wisnu Cipto - Kamis, 23 Oktober 2025
Banyak Motor Mogok Imbas Banjir Pantura Semarang-Demak, Polisi Imbau Cari Jalur Alternatif
Indonesia
Pintu Air Angke Hulu Meresahkan, Warga Jakarta Barat Siap-Siap Kedatangan 'Tamu' dari Luapan Air
Aliran air dari Pintu Air Angke Hulu diperkirakan akan mencapai Pos Pantau Cengkareng Drain pada Kamis dini hari, sekitar pukul 01.00 WIB
Angga Yudha Pratama - Kamis, 23 Oktober 2025
Pintu Air Angke Hulu Meresahkan, Warga Jakarta Barat Siap-Siap Kedatangan 'Tamu' dari Luapan Air
Indonesia
Normalisasi Ciliwung Stagnan, DPRD Khawatir Jakarta Bakal Jadi 'Kolam Raksasa' Lagi
Ia menekankan bahwa penanganan banjir adalah isu kemanusiaan dan hak warga
Angga Yudha Pratama - Selasa, 21 Oktober 2025
Normalisasi Ciliwung Stagnan, DPRD Khawatir Jakarta Bakal Jadi 'Kolam Raksasa' Lagi
Indonesia
Gunung Semeru Erupsi Hebat Pagi Ini, Masyarakat Diminta Waspadai Lontaran Batu Pijar
Selain itu, masyarakat diimbau menjauhi jarak 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan
Angga Yudha Pratama - Selasa, 21 Oktober 2025
Gunung Semeru Erupsi Hebat Pagi Ini, Masyarakat Diminta Waspadai Lontaran Batu Pijar
Indonesia
6 RT di Jakarta Selatan Sebelumnya Kebanjiran, BPBD: Surut Sepenuhnya hingga Pukul 10.00 WIB
Rinciannya 2 RT di Kelurahan Cilandak Timur 2, 3 RT di Kelurahan Cipete Utara, serta 1 RT di Kelurahan Pondok Labu.
Frengky Aruan - Sabtu, 18 Oktober 2025
6 RT di Jakarta Selatan Sebelumnya Kebanjiran, BPBD: Surut Sepenuhnya hingga Pukul 10.00 WIB
Indonesia
6 RT di Jakarta Selatan Kebanjiran hingga Sabtu Pagi
Sejumlah wilayah masih terendam banjir akibat hujan deras yang mengguyur wilayah Jakarta dan sekitarnya pada Jumat (17/10) kemarin.
Frengky Aruan - Sabtu, 18 Oktober 2025
6 RT di Jakarta Selatan Kebanjiran hingga Sabtu Pagi
Indonesia
Korban Tewas Akibat Gempa Magnitudo 6,9 di Filipina Meningkat Jadi 79 Orang
Pemerintah Filipina telah menyalurkan bantuan keuangan serta logistik untuk mendukung upaya pemulihan di wilayah yang terdampak paling parah.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 17 Oktober 2025
Korban Tewas Akibat Gempa Magnitudo 6,9 di Filipina Meningkat Jadi 79 Orang
Indonesia
Pemerintah Salahkan Undang-Undang Cipta Kerja Bikin Mudahnya Alih Fungsi Lahan di Bali
Regulasi yang tumpang tindih antara kebijakan pemerintah pusat dan peraturan daerah ini yang membuat Pemprov Bali maupun kabupaten/kota sulit mengontrol alih fungsi lahan.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 15 Oktober 2025
Pemerintah Salahkan Undang-Undang Cipta Kerja Bikin Mudahnya Alih Fungsi Lahan di Bali
Lifestyle
'Tepuk Gempa' BMKG dan Simulasi Sejak Dini, Perbandingan Cara Indonesia dan Jepang Bersiap Hadapi Bencana
Tak sekadar pakai lagu Tepuk Gempa, Jepang menanamkan kesiapsiagaan sejak dini.
Dwi Astarini - Selasa, 14 Oktober 2025
'Tepuk Gempa' BMKG dan Simulasi Sejak Dini, Perbandingan Cara Indonesia dan Jepang Bersiap Hadapi Bencana
Bagikan