Para Pengikut Dimas Kanjeng Akui Alami Teror dan Intimidasi


Penangkapan Dimas Kanjeng membuat para pengikutnya mengaku sering diteror dan intimidasi (Foto: Screenshot youtube.com)
MerahPutih Persitiwa - Sultan Agung alias Robby Darmawan pengikut setia Dimas Kanjeng Taat Pribadi menilai pihak kepolisian berlebihan dalam proses penangkapan Dimas Kanjeng di padepokannya.
Menurut Robby Darmawan, polisi awalnya memanggil Dimas Kanjeng sebagai saksi dalam kasus pembunuhan dua mantan pengikutnya. Namun karena sudah tiga kali mangkir dari pemanggilan, polisi akhirnya memutuskan memanggil paksa Dimas Kanjeng.
"Jadi begini beliau awalnya dipanggil untuk dijadikan sebagai saksi. Begitu pula pemanggilan kedua untuk dimintai keterangan dan akhirnya selesai," ujar Robby Darmawan alias Sultan Agung dalam jumpa pers di Kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara, Kamis (20/10).
Pada pemanggilan ketiga, Dimas Kanjeng masih saja mangkir. Sesuai prosedur yang berlaku, kepolisian terpaksa mencokok Dimas Kanjeng dari padepokannya.
"Pada saat pemanggilan ketiga, Yang Mulia Dimas Kanjeng Taat Pribadi ditarik paksa oleh pihak kepolisian dan langsung ditahan serta ditetapkan sebagai tersangka," tuturnya.
Bagi Robby Darmawan, perlakuan kepolisian terhadap Dimas Kanjeng terlalu represif. Bahkan penggeledahan padepokan dianggapnya sebagai pelecehan terhadap martabat Dimas Kanjeng sebagai guru spiritual yang dihormati para pengikutnya. Bahkan Sultan Agung nama lain Robby Darmawan menyebut polisi melakukan intimidasi terhadap para pengikut Dimas Kanjeng.
"Kami melihat banyak intimidasi, terjadi penggeledahan, satu lemari dibawa. Kita menanti mengecek kesana," tuturnya.(Abi)
BACA JUGA:
- Pengikut Dimas Kanjeng Yakin Gurunya Jadikan Indonesia Mercusuar Dunia
- Pengacara Dimas Kanjeng: Kalau Ikutan Bicara Dikira Pengacara Gaib
- Mbah Mijan: Suruh Sini Jin Dimas Kanjeng, Biar Saya Kencingi
- Sebut Dimas Kanjeng Penipu, Mbah Mijan: Paranormal Tidak Bisa Menggandakan Uang
- Meme Kocak Dimas Kanjeng, Mau Saya Gandakan?
Bagikan
Berita Terkait
Jejak Hitam Otak Pembunuhan Kacab BRI: Pernah Dipenjara Karena Pemalsuan Ijazah Paket C

Sindikat Penculikan dan Pembunuhan Kepala Cabang BRI Gunakan Tim Pemantau dan IT

Pengusaha Dwi Hartono Diduga Jadi Otak Pelaku Penculikan Kepala Cabang BRI, Polisi: Dia Aktor Intelektual

Polisi Masih Kembangkan Kasus Dugaan Pembunuhan Kacab BRI, Bakal Ada Tersangka Baru?

RS Polri Lakukan Pemeriksaan Toksikologi Jenazah Kacab BRI, Ungkap Detik-Detik Penemuan Jenazah Hingga Penangkapan Empat Tersangka

Hasil Autopsi RS Polri Ungkap Penyebab Korban Meregang Nyawa Secara Tak Wajar Akibat Kekurangan Oksigen dan Tanda-tanda Kekerasan

Polisi Ungkap Peran Komplotan yang Tewaskan Kepala Cabang BRI, dari Menculik hingga Membunuh Korban

Kompolnas Datangi Polda Metro Jaya untuk Evaluasi Penanganan Kasus Kematian Diplomat Arya Pangayunan

Kompolnas Telisik Kondisi Kunci dan CCTV di TKP Kematian Diplomat Muda Arya Daru Pangayunan

Diplomat Kemlu Ditemukan Tewas dengan Mulut Terlakban, Polisi Sebut tak Ada Tanda Kekerasan
