Pandemi Tingkatkan Penjualan Buku Dunia, Akankah Bertahan?


Masa pandemi malah memberikan keuntungan bagi toko-toko buku. (Foto: Unsplash/LubosHouska)
PANDEMI COVID-19 membuat kamu lebih banyak waktu untuk membaca. Akibatnya, penjualan buku fisik meningkat pesat: sekitar 202 juta buku terjual di Inggris pada tahun 2020. Demikian menurut angka industri buku.
Pencapaian itu adalah pertama kalinya penjualan ini melewati angka 200 juta sejak 2012. Peningkatan serupa terjadi di AS, di mana penjualan mencapai 751 juta tahun lalu, angka tertinggi sejak 2009.
Baca Juga:
Aplikasi eBook, Lebih Murah dari Buku Cetak dan Ada yang Gratis

Tentunya industri buku dunia berharap tren ini akan berlanjut sekarang karena orang-orang telah terbiasa membaca lebih banyak.
Sementara toko buku luring sempat harus menutup pintu mereka selama pandemi, tapi banyak yang menemukan jalan keluar dari masalah itu.
Barbara White adalah manajer buku anak-anak di Wimbledon Books, sebuah toko independen di barat daya London. "Jelas kami harus menutup, tetapi kami melakukan click-and-collect, yang menjelang Natal lalu, sangat sibuk," katanya, "Orang-orang menemukan kembali buku dan ingin memberi dukungan."
Setelah periode Natal 2020, penjualan mulai goyah, tetapi White mengatakan ada penyelamat yang muncul, sebuah situs web bernama Bookshop.org, pengecer buku daring baru yang pertama kali dimulai di AS pada Januari 2020. Mereka berbagi keuntungannya dengan toko buku luring independen.
Penjualan daring

Pelanggan memesan dari Bookshop.org, dan buku dikirim dari grosir. Toko-toko independen yang terdaftar di Bookshop.org tidak terlibat dalam proses ini, mereka tidak menyimpan, atau mengunggah buku-buku yang bersangkutan. Namun mereka masih dapat berbagi 10 persen dari pendapatan situs web (kira-kira sepertiga dari keuntungannya) setiap enam bulan.
Selain itu, toko independen mendapatkan semua keuntungan dari penjualan buku di Bookshop.org dari pesanan yang berasal dari tautan dari situs web mereka sendiri, posting media sosial, atau buletin email.
"Misi kami adalah untuk membantu toko buku independen mendapatkan bagian yang lebih besar dari penjualan daring," kata Nicole Vanderbilt, direktur pelaksana dari cabang Inggris Bookshop.org seperti diberitakan BBC.
"Kami memiliki lebih dari 500 toko buku Inggris yang mendaftar, dan pencapaian kami yang paling membanggakan ada di bagian depan situs web kami, di mana itu menunjukkan berapa banyak uang yang telah kami berikan kepada toko-toko buku itu," ujarnya.
Bookshop.org adalah apa yang disebut bisnis "Certified B-Corporation", bisnis yang berjanji untuk keseimbangan penghasilan keuntungan dengan praktik terbaik sosial dan lingkungan.
Baca Juga:
Peningkatan penjualan

Pandemi COVID-19 akan segera berakhir, dan Vanderbilt mengatakan penjualan buku fisik terus meningkat. "Kami melihat ini terus berlanjut, banyak penerbit mengatakan ini adalah tahun terbaik mereka selama ini," katanya.
Bookshop.org, bagaimanapun tetap mendapat kritik. Ada yang berpendapat bahwa masih lebih baik jika pelanggan membeli langsung dari toko buku independen.
Salah satu penulis yang fokus pada toko independen adalah Robin Ince, yang juga seorang komedian, aktor, dan co-presenter podcast BBC The Infinite Monkey Cage.
Dia mengatakan bahwa sementara banyak toko buku independen mengira COVID-19 akan menjadi paku di peti mati mereka, pandemi malah memungkinkan mereka untuk menunjukkan kualitas yang sebenarnya.
"Toko-toko buku independen terus berjalan, dan hubungan mereka dengan pelanggan mereka telah meningkat. Beberapa sampai naik sepeda mereka dan mengirimkan buku-buku mereka ke pintu para pelanggan," katanya.
Faktanya, jumlah toko buku independen luring di Inggris sebenarnya meningkat menjadi 967 tahun lalu, menurut badan perdagangan Asosiasi Penjual Buku. Meningkat 50 dari 2019, membawa total ke level tertinggi sejak 2013.
Di AS, tren bagi para independen untuk semakin fokus pada perdagangan daring mereka, yang tahun lalu naik menjadi rata-rata 30 persen dari total penjualan toko, demikian menurut Asosiasi Penjual Buku Amerika.
Penjualan langsung sekarang dikatakan kembali normal di toko-toko buku AS. Di Argosy di Manhattan, New York, mitra Ben Lowry mengatakan, toko penuh sesak, "Kami sangat sibuk dan kami baru saja mempekerjakan dua orang baru".
Sementara itu, Barbara White di Wimbledon Books berharap penjualan yang lebih tinggi akan terus berlanjut.
"Kami memang mengalami peningkatan signifikan dalam buku-buku yang dipesan selama pandemi, dan kami belum menemukannya penurunan sejak itu, kami memiliki banyak sekali pelanggan yang banyak membaca," katanya. (aru)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Gim ‘Candy Crush’ Rilis Buku Masak

'Bunga Besi' Tida Wilson Hadirkan Panggung Puisi, Musik Eksperimental, dan Pameran Visual

Peluncuran Bunga Besi: Perayaan Sastra Visual dan Kolaborasi Lintas Disiplin

Perayaan Hari Buku dan Hak Cipta Sedunia 2025, Jembatan Antargenerasi dan Lintas Budaya

Pecahkan Rekor, Buku Taylor Swift Terjual 814 Ribu Eksemplar

20 Tahun di Industri Komunikasi, TALKINC Luncurkan Buku Perdananya
'Jantung' Tulisan Fiksi, Simak Ciri dan Contoh Teks Deskriptif

Seberapa Penting Membaca Sinopsis dalam Melihat Buku dan Karya?

Mengetahui Arti Epilog, Bagian Penting dari Karya Sastra

Sambut Halloween dengan 5 Buku Bacaan Menyeramkan
