Pandemi Lahirkan Tren Wisata Vaksinasi


Wisata vaksinasi jadi tren di tengah pandemi.(pexels.com Anna Shvets)
BERWISATA ke luar negeri nyaris mustahil di masa pandemi ini. Sejumlah negara masih belum membuka perbatasan mereka untuk pelancong. Bandar udara pun masih terbatas dalam menerima avonturir.
Meski demikian, tak berarti bisnis melancong langsung mati total. Di tengah upaya mencapai tutupan vaksinasi demi mengurangi dampak COVID-19, sekarang hadir tren wisata vaksinasi di beberapa negara.
BACA JUGA:
Seperti dikabarkan Travel Daily, beberapa negara di dunia yang memiliki suplai vaksin berlebih melihat niat vaksinasi sebagai peluang untuk meningkatkan industri pariwisata mereka.
Negara seperti Amerika Serikat, Maldives, dan Uni Emirat Arab menawarkan paket pariwisata beserta vaksinasi yang akan diberikan saat turis sampai di negara tersebut.

Seperti yang terjadi di Thailand, ekspatriat yang tinggal di sana menerima kabar buruk. “Vaksin saat ini hanya diperuntukan orang Thailand yang sekarang berada pada tingkat risiko tinggi atau tinggal di daerah wabah yang parah. Ekspatriat harus menunggu kebijakan yang jelas dari pemerintah,” kata juru bicara Kementerian Kesehatan Masyarakat Thailand Rungrueng Kitphati. Ia menambahkan, ekspatriat mungkin memiliki kesempatan untuk mendapatkan vaksin ketika nanti ada surplus.
Hal itu membuat mereka yang berduit memilih liburan ke AS demi tawaran paket liburan sekalian divaksin. Agen perjalanan Unithai Trip menawarkan paket mulai dari USD 2.400 hingga USD 6.400 atau sekitar Rp 35 juta hingga Rp 93juta untuk perjalanan ke San Francisco, Los Angeles, dan New York.
BACA JUGA:
Telekonsultasi Dokter Pribadi di Alodokter Setia Dampingi Pasien COVID-19
Sementara itu, seperti dikabarkan Reuters, hanya 5 persen atau 8,8 juta orang di Indonesia yang telah divaksinasi penuh. Menurut pemerintah, pihak berwenang berjuang memenuhi target menyuntik 181,5 juta orang pada akhir tahun. Sepertinya agak susah untuk mengejar target itu hingga akhir tahun ini.

Demi melihat hal itu, lebih dari 100 orang beruang di Indonesia sejauh ini telah memesan tur yang akan berlangsung dari Juni hingga November. Biaya perjalanan delapan hari minimum dapat berkisar USD 1.100 hingga USD 3.700 atau sekitar Rp 16 juta hingga Rp 54 juta, tergantung pada apakah itu tur kelompok atau pribadi. Setiap tur grup dapat menampung hingga 30 orang.
Meski bertujuan untuk mendapat vaksin, wisata itu mendapatkan kritik dari pemerintah Indonesia terutama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Salah satu alasannya ialah karena Kemenparekraf sedang mengusahakan untuk membuka wisata vaksin di Bali di masa mendatang.(jhn)
BACA JUGA:
Bagikan
Berita Terkait
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran

Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar

Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional

Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa

Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke

Iuran BPJS Kesehatan Bakal Naik, Alasanya Tambah Jumlah Peserta Penerima Bantuan Iuran
