Pandemi COVID-19, Layanan Tol Laut Pelni Melonjak 300 Persen


Kapal Tol Laut. (Foto: setkab.go.id)
MerahPutih.com - Muatan kontainer kapal tol laut sepanjang semester I 2020 mengalami peningkatan mencapai 300 persen atau mencapai 2.869 TEUs, dibandingkan capaian di periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 941 TEUs.
PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) atau Pelni yang mengelola lalu angkutan tol laut, mencatat kenaikan palung besar terjadi dari trayek ke arah Morotai. Walaupun kondisi pandemi sangat berdampak signifikan terhadap kinerja bisnis Pelni, perseroan mampu menjaga kinerja positif dalam penugasan tol laut.
Kepala Kesekretariatan Perusahaan Pelni Yahya Kuncoro menuturkan, kinerja kapal barang di awal Semester II 2020 juga tercatat positif dengan adanya kenaikan yang signifikan pada Juli lalu dengan muatan mencapai 959 TEUs.
Baca Juga:
Dorong Daya Beli, Ekonomi Indonesia Tetap Minus di 2020
Dua trayek yang padat muatan yakni T-10 (Tidore-Morotai-Buli-Maba-Pulau Gebe-Tidore) dan T-15 (Tanjung Perak-Makassar-Morotai-Surabaya) berkontribusi sebesar 406 TEUs pada Juli 2020.
Bahkan, di tengah pandemi ini, pihaknya mendapat apresiasi dari Kementerian Perhubungan karena berhasil memuat barang paling banyak dibandingkan operator lain.
"Selama ini muatan berangkat penuh tapi baliknya kosong. Maka harus ada kerja sama dengan pihak yang akan mengisi muatan yaitu Kementerian Perdagangan dan Kementerian Perindustrian di dinas setempat," katanya dikutif dari Antara.

Ia menegaskan, pihaknya pun melakukan berbagai upaya lainnya, dengan mengoptimalkan aplikasi Informasi Muat Ruang Kapal (IMRK) untuk memantau tingkat keterisian armada tol laut di seluruh trayek dan menjaga on time performance (OTP) di mana ada kepastian jadwal berangkat dan kedatangan kapal.
Selain itu, lanjut ia, di lapangan, perseroan juga melakukan koordinasi dalam kegiatan bongkat muat dengan menggandeng anak usahanya di bidang logistik. Hal itu dilakukan lantaran kondisi pelabuhan di sejumlah pelabuhan tol laut yang masih belum dilengkapi dengan peralatan mumpuni.
"Bongkar muat ini dijaga agar tidak ada idle time. Kadang pelabuhan yang dituju ketersediaan peralatannya tidak selalu ada, maka dengan Pelni Logistics kami lakukan bongkar muat," katanya.
Baca Juga:
Krisis COVID-19 Momentum Ubah Strategi Kebangkitan Ekonomi Indonesia
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Pelni Mulai Berlakukan Tarif Diskon 50 Persen, Kuota Habis Harga Normal

Tiket Kapal Pelni Diskon 50% Sampai 31 Juli, Catat Syarat dan Ketentuan Berlaku!

7 Kapal Siaga di Sorong Buat Layani Pemudik Lebaran 2025, Ini Rute Favoritnya

Pelni Ajukan Tambahan Modal Negara Rp 2,5 Triliun Buat Beli Kapal Anyar

Punya 26 Kapal, Pelni Bisa Angkut 5 Juta Penumpang Per Tahun

Pergerakan Kapal Pelni Alami Keterlambatan Saat Pelayaran Libur Nataru

PON Aceh Hadirkan Hotel Terapung KM Kelud

PT Pelni Terseret Kasus Korupsi di Jasindo

Pelni Pakai Suntikan Modal Negara Rp 1,5 T buat Bayar DP 3 Kapal Baru
