PAM Jaya Kirim Bantuan untuk Korban Gempa Cianjur
Direktur Utama Perumda PAM Jaya, Arif Nasrudin di Kantor PAM Jaya, Jalan Penjernihan, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Kamis (24/11). Foto: MP/Asropih
MerahPutih.com - Gempa bumi berkekuatan magnitudo 5,6 yang terjadi di Cianjur, Jawa Barat pada Senin (21/11), menyebabkan ratusan orang meninggal dunia dan luka-luka, serta ratusan rumah roboh.
Peristiwa itu pun membawa kesedihan dan luka mendalam bagi masyarakat Indonesia. Tanpa kecuali Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI Jakarta. Menyikapi bencana alam tersebut, seluruh BUMD DKI Jakarta berniat akan kolektif mengumpulkan bantuan untuk gempa Cianjur.
Baca Juga
"Kebetulan saya juga menjabat sebagai Ketua BUMD Akademi sebagai wadah silaturahmi direksi BUMD. Insya Allah dalam waktu dekat segera (mengirimkan bantuan)," ujar Direktur Utama Perumda PAM Jaya, Arif Nasrudin di Kantor PAM Jaya, Jalan Penjernihan, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Kamis (24/11).
Alasan bantuan BUMD Akademi belum terlaksana, karena di masing-masing BUMD masih ada yang sibuk menggarap pembahasan APBD DKI tahun 2023.
Dengan banyaknya korban gempa Cianjur yang saat ini membutuhkan bantuan, hingga akhirnya PAM Jaya berangkat terlebih dahulu. Mengingat Cianjur masih mengalami gempa susulan dan guyuran hujan yang masif.
Arif mengatakan, bantuan ini menjadi bentuk kepedulian sosial dari Perumda PAM Jaya kepada sesama para penyintas gempa di Cianjur dengan total nilainya mencapai Rp 100 juta.
"Bantuan yang diberikan terutama adalah sembako, paket sanitasi hingga kebutuhan balita. Bantuan-bantuan ini kita beli dari Perumda Pasar Jaya srbagai bentuk sinergisitas kita dengan BUMD lainnya," ujarnya.
Baca Juga
BMKG Sebut Gempa Susulan di Cianjur akan Berakhir 4-7 Hari ke Depan
Ia berharap, dengan adanya bantuan ini dapat meringankan beban para penyintas gempa di Cianjur. Sehingga, mereka dapat memenuhi kebutuhan dasarnya di tengah segala keterbatasan yang ada.
"Saya menyampaikan belasungkawa atas wafatnya ratusan saudara-saudara kita di Cianjur saat terjadi gempa pada 21 November lalu. Semoga keluarga yang ditinggalkan dan para penyintas gempa diberikan ketabahan dan kesabaran. Kami dari Jakarta, Perumda PAM Jaya ada bersama mereka," ungkapnya.
Berdasarkan update data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) hingga Rabu (23/11) sore terdapat 271 orang yang meninggal akibat gempa berkekuatan 5,6 magnitudo.
Kemudian, masih ada 40 orang yang hilang. Rinciannya, sebanyak 39 orang hilang berasal dari Kecamatan Cugenang, dan satu orang dari Kecamatan Warung Kondang. (Asp).
Baca Juga
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
12 Desember Memperingati Hari Apa? Banyak Peristiwa Penting yang Terlupakan
Pemerintah Jepang Ingatkan Kemungkinan Gempa Besar dalam 1 Pekan Mendatang
14 Gempa Susulan Hantam Prefektur Aomori Jepang, Peringatan Tsunami Sudah Dicabut
Jangan Panik, Gempa 5,4 yang terjadi di Simeulue Tidak Berpotensi Tsunami
Gempa Magnitude 7,6 Guncang Wilayah Timur Laut Jepang, 7 Orang Terluka dan 90 Ribu Penduduk Dievakuasi
Gempa Magnitudo 5,0 Guncang Nias Selatan, Dipicu Aktivitas Subduksi Lempeng
Terjadi 108 Kali Gempa di Jawa Barat Sepanjang November, BMKG Keluarkan Rekomendasi untuk Masyarakat
Gempa Magnitude 6,3 Guncang Aceh, BMKG Sebut Pergerakan Lempeng Indo-Australia dan Eurasia
Gempa Tektonik Magnitudo 6 di Laut Banda, Tidak Ada Ancaman Tsunami
Kamis Pagi, 59 Gempa Hantam Semeru dalam 6 Jam Pasca-Erupsi