Pakar Geologi Unhas Nilai Tren Gempa Susulan Makin Mengecil

Tim SAR gabungan mengevakuasi jenazah korban gempa bumi magnitudo 6,2 di Mamuju, Sulawesi Barat, Sabtu (16/1/2021). ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Merahputih.com - Pakar geologi kebencanaan dari Universitas Hasanuddin, Adi Maulana, mengatakan gempa susulan mempunyai tren semakin lama semakin kecil.
Gempa susulan atau aftershock adalah gempa yang terjadi setelah gempa utama (gempa yang paling besar). Untuk kasus di Majene dan Mamuju, Sulawesi Barat bermagnitudo 6,2 SR. Menurut dia, jika melihat sejarah gempa di daerah itu, pernah terjadi gempa besar pada 1967 dan 1969 dengan magnitudo 6,9.
"Gempa yang lalu yang 6,2, sehingga diperkirakan masih ada energi gempa yang belum rilis," ujar Adi seperti dikutip Antara, Senin (18/1).
Baca Juga
Rentetan Gempa Besar dan Tsunami Yang Berpusat di Majene Sulawesi Barat
Hal itu dikemukakan Adi menanggapi kekhawatiran dan isu yang menyebut gempa susulan di Sulbar itu akan lebih besar dan berpotensi tsunami.
Karena itu, dia mengimbau masyarakat untuk tetap waspada, tetapi jangan panik. Dia menyarankan masyarakat untuk menghindari gedung-gedung atau bangunan yang sudah runtuh, agar tidak tertimpa pada saat terjadi gempa susulan.

Ia juga meminta masyarakat menghindari daerah pantai. "Karena jika gempa susulan terjadi berfokus di laut, maka bisa terjadi tsunami," tandas dia.
Ia mengingatkan bahwa kalau gempa susulan terjadi, maka akan menyebabkan runtuhan di Selat Makassar, seperti yg terjadi di Palu.
Selain itu, perlu juga dihindari lereng-lereng yang terjal. Karena biasanya gempa susulan menyebabkan terjadinya tanah longsor.
Baca Juga
Bantu Korban Gempa, 2 Polda di Sulawesi Kerahkan Brimob ke Sulbar
Menurut dia, adanya banyak kemungkinan gempa susulan. Hal itu sangat tergantung dari besar magnitudo gempa dan juga kondisi geologi sekitarnya. Jadi, semakin besar magnitudonya maka aftershock biasanya akan banyak, semakin kompleks kondisi geologinya (jenis batuan dasar, struktur geologi) juga sangat berpengaruh.
"Yang jelas, masyarakat Sulbar, utamanya Majene dan Mamuju harus tetap waspada, tetapi tidak perlu panik dan meninggalkan Kota Mamuju," ujarnya. (*)
Bagikan
Angga Yudha Pratama
Berita Terkait
Korban Tewas Akibat Gempa Magnitudo 6,9 di Filipina Meningkat Jadi 79 Orang

BPBD Mulai Terima Laporan Bangunan Rusak Buntut Gempa Magnitudo 6,6

Papua Digoyang Gempa Magnitudo 6,6: Tak Berpotensi Tsunami, Masyarakat Diminta Waspada

'Tepuk Gempa' BMKG dan Simulasi Sejak Dini, Perbandingan Cara Indonesia dan Jepang Bersiap Hadapi Bencana

Gempa Filipina Ibarat ‘Bom Waktu’, Kemenlu RI Peringatkan WNI Waspada

BMKG Ungkap Penyebab Gempa M 7,6 di Filipina, Ada Pergerakan Lempeng Tektonik di 2 Samudra

Gempa M 7,6 Guncang Filipina, Waspada Sulawesi Utara dan Papua Berpotensi Tsunami

Gempa M 7,4 Hantam Laut Filipina, BMKG Keluarkan Peringatan Tsunami di Kepulauan Talaud

Gempa di Sumenep Rusak 316 Bangunan, Tersebar di 3 Kecamatan

166 Kali Gempa Susulan Guncang Sumenep, Fokus Penanganan Bencana Kini Beralih ke Kaji Cepat dan Penyaluran Bantuan Logistik
