Opini Pengamat Terkait Adanya Pelemahan Ekonomi, Tidak Berdasar

Eddy FloEddy Flo - Selasa, 08 Agustus 2017
Opini Pengamat Terkait Adanya Pelemahan Ekonomi, Tidak Berdasar

Menko Perekonomian Darmin Nasution menjawab pertanyaan wartawan mengenai Paket Kebijakan Ekonomi Jilid II di kantor Presiden, Jakarta, Selasa (29/9). (Foto Antara/Yudhi Mahatma)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.Com - Menko Perekonomian Darmin Nasution menyatakan anggapan bahwa saat ini ada pelemahan ekonomi Indonesia merupakan anggapan tanpa dasar.

"Anggapan adanya pelemahan itu tidak ada dasarnya karena walaupun konsumsi rumah tangga 4,95 persen, tidak 5,0 persen ya, tapi tetap itu ukuran Juni pas mau lebaran," kata Darmin Nasution ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (8/8).

Darmin menilai pertumbuhan ekonomi triwulan II 2017 mungkin tidak jelek tapi mungkin juga tidak terlalu bagus.

Ia menyebutkan ukuran yang digunakan adalah pada bulan Juni, yang merupakan akhir bulan puasa, menjelang lebaran yang memang orang menyimpan dulu uangnya di bank dan saat lebaran dan setelahnya baru membelanjakannya.

"Konsumsinya lumayan baik, investasinya, ekspor impor juga lumayan baik, hanya yang kurang sedikit adalah konsumsi pemerintah," katanya.

Dilihat dari sektornya, pertanian, jasa, semuanya bagus sehingga sebenarnya kalau dilihat kondisi ekonomi berjalan cukup baik. Walaupun ada yang mengatakan melambat tetapi saat ini masih kuartal II.

"Target kita 5,2 persen kan satu tahun," terang Darmin Nasution.

Darmin juga mengingatkan daya beli masyarakat juga harus diukur dengan indikator yang benar.

"Kalau cuma dari pata peritel ya kurang akurat," katanya.

Ketika ditanya apakah perdanganan dalam jaringan masuk dalam perhitungan daya beli masyarakat, Darmin mengatakan ada yang masuk, ada juga yang tidak masuk.

"Dia harusnya masuk ke dalam national payment gateway. Itu harusnya bisa meng-capture perdagangan elektronik kita tetapi kita belum sampai. Jadi banyak sirkuit internasional perdagangan belum ada yang tahu," katanya.

Sebelumnya Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekonomi Indonesia pada triwulan II 2017 tumbuh sebesar 5,01 persen (year on year).Pertumbuhan itu didukung oleh PMTB yang tumbuh 5,35 persen, konsumsi rumah tangga 4,95 persen, ekspor 3,36 persen, impor 0,55 persen dan konsumsi LNPRT 8,49 persen.

Namun, konsumsi pemerintah mengalami kontraksi dan tumbuh negatif 1,93 persen karena realisasi belanja pegawai dan belanja barang yang turun dibandingkan periode sama tahun 2016.

Dengan demikian, secara kumulatif, pertumbuhan ekonomi nasional pada semester I 2017 tercatat mencapai 5,01 persen. Sementara itu, pemerintah dalam APBNP 2017 menetapkan asumsi dasar makro untuk pertumbuhan ekonomi sebesar 5,2 persen.(*)

Sumber: ANTARA

#Menko Perekonomian #Darmin Nasution #Pertumbuhan Ekonomi #Pertumbuhan Ekonomi Indonesia #Target Pertumbuhan Ekonomi Jokowi-JK
Bagikan
Ditulis Oleh

Eddy Flo

Simple, logic, traveler wanna be, LFC and proud to be Indonesian

Berita Terkait

Indonesia
Komisi XI DPR Puji Kinerja Ekonomi Satu Tahun Pemerintahan Prabowo, Stimulus Jadi Perangsang
Kebijakan ekonomi pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dalam setahun terakhir telah berada di jalur yang benar.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 20 Oktober 2025
Komisi XI DPR Puji Kinerja Ekonomi Satu Tahun Pemerintahan Prabowo, Stimulus Jadi Perangsang
Indonesia
Laju Investasi Melambat, Menkeu Yakin Dengan Cara Ini Kembali Naik
Perhitungan target harus mempertimbangkan dinamika ekonomi kuartal akhir yang cenderung meningkat.
Alwan Ridha Ramdani - Sabtu, 18 Oktober 2025
Laju Investasi Melambat, Menkeu Yakin Dengan Cara Ini Kembali Naik
Indonesia
Komentar Menkeu Purbaya Kinerja `1 Tahun Ekonomi Pemerintah Prabowo, Ada Perbaikan Konsumsi Warga
Purbaya meyakini bahwa arah perekonomian sudah lebih baik. Saat momentum pertumbuhan terjadi, maka pemerintah akan terus menjaga untuk tahun-tahun berikutnya.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 14 Oktober 2025
Komentar Menkeu Purbaya Kinerja `1 Tahun Ekonomi Pemerintah Prabowo, Ada Perbaikan Konsumsi Warga
Indonesia
Purbaya Bantah BPS Manipulasi Pertumbuhan Ekonomi, Alasanya Uang Beredar Banyak
Jumlah uang beredar kemudian mulai melandai sejak Mei, yang juga mempengaruhi perlambatan kinerja ekonomi setelah periode itu.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 22 September 2025
Purbaya Bantah BPS Manipulasi Pertumbuhan Ekonomi, Alasanya Uang Beredar Banyak
Indonesia
BI Pangkas Suku Bunga, Perbankan Diminta Lebih Giat Salurkan Kredit untuk Dorong Pertumbuhan Ekonomi
Anggota Komisi XI DPR RI, Amin Ak, meminta perbankan untuk lebih giat lagi dalam menyalurkan kredit usaha.
Soffi Amira - Jumat, 19 September 2025
BI Pangkas Suku Bunga, Perbankan Diminta Lebih Giat Salurkan Kredit untuk Dorong Pertumbuhan Ekonomi
Indonesia
Duit Rp 200 Triliun Harus Dinikmati UMKM
Agar pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) berbenah diri supaya akses kredit yang disiapkan pemerintah tidak sia-sia.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 16 September 2025
Duit Rp 200 Triliun Harus Dinikmati UMKM
Indonesia
Prabowo Luncurkan Program Akselerasi Pembangunan: Sarjana Bakal ‘Magang’ di Sektor Industri hingga Memulai Pengembangan Ekosistem Gig Economy
Menko Airlangga Hartarto sebut program magang bagi lulusan perguruan tinggi akan dilakukan pertama.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 15 September 2025
Prabowo Luncurkan Program Akselerasi Pembangunan: Sarjana Bakal ‘Magang’ di Sektor Industri hingga Memulai Pengembangan Ekosistem Gig Economy
Indonesia
Transaksi Harbolnas 2025 Ditarget Tembus Rp 35 Triliun, Pemerintah Janjikan Diskon Besar-besaran
Pemerintah menyiapkan strategi diskon besar untuk menjaga daya beli masyarakat jelang Harbolnas 2025.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 09 September 2025
Transaksi Harbolnas 2025 Ditarget Tembus Rp 35 Triliun, Pemerintah Janjikan Diskon Besar-besaran
Indonesia
Tanggapi Ucapan Kontroversial Menkeu Purbaya soal Tuntutan Publik, Ekonom: Demonstrasi Bukan Sekadar Masalah Perut
Ekonom sebut Menkeu Purbaya menyederhanakan persoalan kompleks.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 09 September 2025
Tanggapi Ucapan Kontroversial Menkeu Purbaya soal Tuntutan Publik, Ekonom: Demonstrasi Bukan Sekadar Masalah Perut
Indonesia
Pasar Melemah dan Rupiah Bisa Capai Rp 16.500 Per Dolar AS, Airlangga Minta Investor Tetap Tenang
Menko Airlangga berpesan kepada masyarakat untuk tidak mudah terprovokasi oleh informasi yang tidak bertanggung jawab, serta menciptakan suasana yang damai dan saling menghormati.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 01 September 2025
Pasar Melemah dan Rupiah Bisa Capai Rp 16.500 Per Dolar AS, Airlangga Minta Investor Tetap Tenang
Bagikan