Operasi TNI Mapenduma (5): Cerita Pelik Para Pemimpin Gereja Berjumpa Kelly Kwalik

Yudi Anugrah NugrohoYudi Anugrah Nugroho - Senin, 09 Oktober 2017
Operasi TNI Mapenduma (5): Cerita Pelik Para Pemimpin Gereja Berjumpa Kelly Kwalik

Kelompok OPM. (Ben Bohane, Gatra)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

PERASAAN Uskup Jayapura, Mgr Ferdinand Marie Munninghoff, berkecamuk. Di hadapannya berdiri sesosok murid lamanya, hampir 22 tahun tak bersemuka.

Sementara di belakang sosok sang murid, bergerombol sekira 200 anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM) sedang mengawasi para sandera sembari membopong senjata M16. Kelly Kwalik, sang murid, kini telah menjadi buronan paling dicari seantero negeri.

Pasca-penculikan 26 orang gabungan peneliti Tim Ekspedisi Lorentz 1995, WWF, dan Unesco, termasuk penduduk di Desa Mapenduma, Kecamatan Tiom, Kabupaten Jayawijaya, Papua, 8 Januari 1996 tersiar, nama Kelly Kwalik langsung mencuat ditautkan sebagai aktor utama perancangan aksi.

Pria kelahiran Noema, Kampung Jila, Mimika, Papua, tahun 1955 tersebut, seturut lansiran Gatra, 25 Mei 1996, dianggap sebagai aktor utama di balik penculikan di Mapenduma, sementara komandan pelaksana berada di tangan Daniel Yudas Kogoya.

Kelly Kwalik acap dikaitkan dengan serangkaian aksi penculikan dan kekerasan melibatkan OPM di bumi Papua. Dia diduga bertanggungjawab terhadap aksi penculikan 30 penduduk Desa Ikcan Baru, Kecamatan Waropko, Merauke, pada awal November 1995. Salah seorang di antara dua sandera pegawai Direktorat Jendral Bina Marga Departemen Pekerjaan Umum ditemukan tewas mengenaskan.

Begitu pula aksi penculikan OPM terhadap Marwiyah Abubakar dan Basyir Kadir, siswa SMA Negeri 1 Kecamatan Arso, Kabupaten Jayawijaya, disekap selama dua bulan dan baru dilepas pada bulan Februari 1996, diduga melibatkan Kelly Kwalik.

Meski aparat keamanan di Jayapura menjadikannya target utama, Kelly tetap tak terjamah lantaran dikenal licin, mudah membaur, dan bisa mendadak hilang bila sudah memasuki hutan.

Tetapi, 'hantu' itu, si buronan paling dicari, sang murid, sudah ada di depan mata Munnighoff pada pagi hari Kamis, 25 Januari 1996. Munninghoff limbung lantaran sebagai pengemban tugas menjadi perantara atau mediator, harus bernegosiasi dengan lelaki di masa lalu pernah memperdalam ilmu kerohanian dengannya.

Mereka pun melepas rindu sekejap. Suasana cair mendadak berubah tegang ketika keduanya beralih membahas pokok pertemuan.

Kelly Kwalik mementahkan permintaan sang guru kerohaniannya untuk melepas sisa sandera secara cuma-cuma. “Kelly mengajukan tujuh tuntutan sebagai penukar sandera. Di antaranya program transmigrasi harus dihentikan, ABRI (TNI) ditarik dari Papua, agar PBB mengakui OPM, dan negara-negra Pasifik menunjukan solidaritasnya kepada OPM,” ungkap Munninghoff dikutip Gatra, 3 Februari 1996.

Bila perundingan semula besama Daniel Yudas Kogoya sudah agak melunak, kini kehadiran Kelly justru menjadi tanda pihak penculik kembali memasang kuda-kuda anti-negosiasi.

Tentu tuntutan Kelly di atas kertas terasa sangat muluk. Panglima ABRI (TNI) Jendral Feisal Tanjung telah menggariskan tak akan pernah ada konsesi politik terhadap gerombolan OPM. “Tak ada negosiasi dengan GPK (Gerakan Pengacau Keamanan, OPM),” kata Feisal Tanjung, dikutip Kompas, 18 Januari 1996.

Munninghoff sempat kecewa dengan keputusan sang murid. Dia, menurut salah seorang perwira tinggi di Wamena, dikutip Gatra, 3 Februari 1996, sempat berbicara dengan nada tinggi kepada sang murid mengenai aksi penculikan di Mapenduma. Mereka pun berdebat sengit.

Usaha negosiasi empat pemimpin gereja di Papua pun kandas. Munninghoff dan kolega menarik diri sebagai perantara lantaran permintaan sang murid dinilai tak masuk akal.

Di ujung kesepakatan negosiasi bersama sang panglima pelaksana, Daniel Yudas Kogoya, justru sang murid hadir untuk menggugurkan usaha sang guru. (*)

#Operasi Mapenduma 1996 #Kopassus #Sejarah TNI
Bagikan

Berita Terkait

Indonesia
Jabat Dirjen Bea Cukai, Eks Tim Mawar Letjen Djaka Budi Pensiun dari TNI
Letjen Djaka Budi Utama termasuk anggota Tim Mawar Kopassus.
Wisnu Cipto - Jumat, 23 Mei 2025
Jabat Dirjen Bea Cukai, Eks Tim Mawar Letjen Djaka Budi Pensiun dari TNI
Indonesia
Danjen Kopassus Sebut Tak Semua Anggota Ormas Itu Preman
Danjen Kopassus Mayjen Djon Afriandi mengatakan aksi premanisme harus ditindak tegas.
Frengky Aruan - Sabtu, 26 April 2025
Danjen Kopassus Sebut Tak Semua Anggota Ormas Itu Preman
Indonesia
Lirik Lagu 'Hymne Komando' dari Titiek Puspa untuk Kopassus
Pasukan ini dikenal memiliki keahlian luar biasa, seperti kemampuan manuver cepat di berbagai medan, akurasi tinggi dalam menembak, keahlian dalam misi pengintaian, serta spesialisasi dalam operasi anti-teror.
Alwan Ridha Ramdani - Minggu, 13 April 2025
Lirik Lagu 'Hymne Komando' dari Titiek Puspa untuk Kopassus
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Gantikan Miftah jadi Utusan Khusus Presiden, Uztad Adi Hidayat Datangi Markas Kopassus
Pendakwah Uztad Adi Hidayat dikabarkan menduduki jabatan utusan khusus Presiden.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 24 Desember 2024
[HOAKS atau FAKTA]: Gantikan Miftah jadi Utusan Khusus Presiden, Uztad Adi Hidayat Datangi Markas Kopassus
Indonesia
Pernah Dipimpin Prabowo, Sejarah Kopassus Erat dengan Divisi Siliwangi
Kopassus merupakan satuan komando tempur yang dimiliki TNI AD. Bahkan, Kopassus juga pernah dipimpin oleh Prabowo Subianto.
Soffi Amira - Jumat, 01 November 2024
Pernah Dipimpin Prabowo, Sejarah Kopassus Erat dengan Divisi Siliwangi
Indonesia
Mengenal Mayjen Djon Afriandi, Peraih Adhi Makayasa 1995 yang Kini Jadi Danjen Kopassus
Pada 1997, Djon menjabat sebagai Komandan Peleton 3/2 Batalion 13 Grup 1/Kopassus
Angga Yudha Pratama - Rabu, 30 Oktober 2024
Mengenal Mayjen Djon Afriandi, Peraih Adhi Makayasa 1995 yang Kini Jadi Danjen Kopassus
Indonesia
Profil Kolonel ‘The Sun’, Kiprah Jagoan Pencak Silat 'Tameng Hidup' Prabowo
Di antara rekan seangkatannya, Kolonel Wahyo mendapat julukan Bapak Matahari (The Sun) karena memiliki keahlian sebagai motivator dengan gaya bicaranya yang khas serta runtut, terarah, jelas, tegas, dan bersemangat.
Wisnu Cipto - Kamis, 24 Oktober 2024
Profil Kolonel ‘The Sun’, Kiprah Jagoan Pencak Silat 'Tameng Hidup' Prabowo
Indonesia
Prajurit Kopassus Praka Jingko Siswa Terbaik Pelatihan Militer Lintas Negara
Praka Jingko mengharumkan nama Indonesia dengan meraih penghargaan Siswa Internasional Terbaik di Latihan Militer Lintas Negara di Australia dengan nilai excellent.
Wisnu Cipto - Minggu, 07 Juli 2024
Prajurit Kopassus Praka Jingko Siswa Terbaik Pelatihan Militer Lintas Negara
Indonesia
Pakai Baret dan Berkacamata Hitam, Prabowo Hadiri HUT ke-72 Kopassus di Cijantung
Acara dimulai dengan laporan komandan upacara, menyanyikan lagu Indonesia Raya, dilanjutkan menyanyikan Mars Komando, serta pertunjukkan kendaraan taktis
Angga Yudha Pratama - Selasa, 30 April 2024
Pakai Baret dan Berkacamata Hitam, Prabowo Hadiri HUT ke-72 Kopassus di Cijantung
Bagikan