OPEC Bakal Kesulitan Tambah Pasokan Jika Embargo Minyak Rusia Diterapkan


Kilang Minyak. (Foto: Pertamina PHE)
MerahPutih.com - Sanksi pemutusan pasokan minyak dan gas dari Rusia dapat diyakini bakal menguncang pasokan minyak. Bahkan, berbagai negara terutama penghasil minyak akan kesulitan untuk memompa lebih banyak sumber daya alam ini.
Sekretaris Jenderal Organisasi Penghasil Minyak Dunia (OPEC) Mohammad Barkindo saat berdialog dengan Pejabat Uni Eropa di Wina, proyeksikan kehilangnya lebih dari 7 juta barel per hari (bph) minyak Rusia dan ekspor cairan lainnya, akibat sanksi.
Baca Juga:
Alasan Harga Minyak Mentah Indonesia Melonjak dari USD 95,72 ke USD 113,5 Per Barel
"Mempertimbangkan prospek permintaan saat ini, hampir tidak mungkin untuk mengganti kehilangan dalam volume sebesar ini," ujarnya dikutip dari Antara, Selasa (12/4).
Uni Eropa mendesak negara-negara penghasil minyak meningkatkan pengiriman untuk membantu mendinginkan harga minyak yang melonjak. Dan menyerukan jika OPEC memiliki tanggung jawab untuk memastikan pasar minyak yang seimbang.
OPEC telah menolak seruan oleh Amerika Serikat dan Badan Energi Internasional untuk memompa lebih banyak minyak mentah guna mendinginkan harga, yang mencapai puncaknya setelah 14 tahun.
OPEC saat ini diklaim hanya bisa dapat menyediakan lebih banyak produksi dari kapasitas cadangannya. Tetapi Barkindo mengatakan, lonjakan harga saat ini akibat dari "faktor non-fundamental" di luar kendali OPEC.

OPEC plus, yang terdiri dari OPEC dan produsen lain termasuk Rusia, rencananya hanya meningkatkan produksi sekitar 432.000 barel per hari pada Mei, sebagai bagian dari pengurangan bertahap pemotongan produksi yang dilakukan selama pandemi COVID-19 terburuk.
Komisi Eropa sedang menyusun proposal untuk embargo minyak di Rusia, menteri luar negeri Irlandia, Lithuania dan Belanda mengatakan pada Senin (11/4) pada pertemuan para menteri luar negeri Uni Eropa di Luksemburg, meskipun tidak ada kesepakatan untuk melarang minyak mentah Rusia.
Australia, Kanada dan Amerika Serikat, yang kurang bergantung pada pasokan Rusia daripada Eropa, telah melarang pembelian minyak Rusia. Sedangkan negara Uni Eropaterpecah mengenai apakah akan mengikutinya karena ketergantungan mereka yang lebih tinggi dan potensi akan mendorong harga energi yang sudah tinggi di Eropa. (*)
Baca Juga:
Harga Minyak Melonjak, Korsel Potong Pajak Produk Minyak 30 Persen
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Mikrofon Bocor, Xi Jinping dan Vladimir Putin Terekam Ngobrolin Transplantasi Organ dan Kehidupan Abadi

Bertemu di Beijing, Rusia dan Korut Bakal Tingkatkan Hubungan Bilateral Bikin Program Jangka Panjang

Ketemu Kim Jong-un di China, Putin Berterima Kasih karena Prajurit Korea Utara Bertempur di Ukraina

Respons Pernyataan Trump, Moskow Sebut Rusia, China, dan Korut Tidak Berkomplot Melawan Amerika Serikat

China Pamer Kekuatan Militer dalam Parade Peringatan 80 Tahun Berakhirnya Perang Dunia II

Komentari Eks Marinir Jadi Tentara Bayaran, Dubes Rusia Sebut Pihaknya tak Lakukan Rekrutmen

Eks Marinir Satria Kumbara Bukan Direkrut, Rusia Tegaskan Konsekuensi Tanggung Sendiri

Pertama Kali dalam 500 Tahun Gunung Berapi Rusia Meletus, Ahli Sebut Terkait dengan Gempa Besar

Otoritas Kamchatka Umumkan Pencabutan Peringatan Tsunami

Peringatan Tsunami Terdengar, Pekerja Pembangkit Fukushima Jepang Segera Dievakuasi
